20 || On The Way to Pajamas Party

236 32 0
                                    












Ting tong!


"MISIII PAKET!"

Ting tong.. ting tong.. ting tong!




"IYA, SABAR!"

Pagar hitam itu dibuka, memunculkan tiga orang laki-laki di sana dengan tas di punggung masing-masing. Ketiganya memasang wajah tak berdosa kepada si pemilik rumah.

Jake nyengir. "Nah, gitu dong dibukain!"

"Siapa tadi yang mencet bel gak nyantai? Mau ngajak ribut, hah??" Jay berdecak seraya menutup kembali pagar setelah para tamunya itu memasuki area rumahnya.

Ni-ki menggeleng, ia menoleh cepat pada Heeseung di sampingnya. "Bukan gue kan?" tanyanya meminta pembelaan.

Melihat itu Jake mendengus pelan lalu menatap punggung Jay yang berjalan di depannya. "Gue yang mencet. Kenapa?"

"Rese." balas Jay singkat.

"Ulululu, gak usah ngambek." ucap Jake dengan nada menggoda.

"Dah, diem. Nanti lo bisa ditendang lama-lama, mau?" ucap Heeseung pada Jake. Menegur kembaran tak sedarahnya itu untuk berhenti membuat emosi Jay agar tak muncul lebih banyak lagi.

Keempat cowok itu baru akan sampai di depan pintu utama rumah besar tersebut ketika bel rumah kembali dibunyikan.

"Jay! Yuhuuu!" Teriak seseorang dari luar. Untungnya kali ini lebih kalem, karena kalau tidak, Jay sudah pasti akan langsung mengadilinya.

"Tunggu sini dulu, gue bukain pagar." Setelahnya, Jay lantas berlalu.

"Woah! Ini rumah apa penginapan?"

Decak kagum sontak terdengar kala Jay kembali dengan seseorang di belakangnya.

"Rumah yang menjelma jadi penginapan." balas Ni-ki.

"Lho, karpet merahnya mana?"

"Buat apaan?"

"Ya buat menyambut kedatangan gue lah." Sunoo mengatakannya dengan senyum tengil.

Jake yang mendengarnya spontan menatap lelah cowok itu. "Lo pikir Lo artis?"

"Iyalah, calon artis papan atas nih." jawab Sunoo asal.

Langkah mereka membawa kelimanya menaiki lift—iya, beneran lift—menuju lantai tiga yang tak lain adalah tempat yang akan mereka tempati hingga esok hari.

Rencana untuk menghibur Jungwon berakhir dengan keputusan mengadakan Pajamas Party selama satu malam di rumah Jay, seperti yang telah disebutkan cowok itu kemarin.

Ketika denting lift terdengar bersamaan dengan pintunya yang terbuka, mereka langsung disuguhi pemandangan ruang terbuka yang sangat luas nan megah. Ada sekitar sepuluh pintu ruangan yang menyebar di lantai ini yang salah satunya merupakan kamar Jay. Sisanya adalah ruang musik, perpustakaan, home theater, ruang spa, ruang gym, dan kamar khusus para tamu. Di dekat jendela lantai luas yang area tengahnya dibatasi pagar warna keemasan tersebut, terdapat ruang terbuka yang desainnya mirip seperti ruang keluarga. Ada sofa, kursi malas, televisi layar datar dengan rak pendek di bawahnya yang berisi beberapa buku dan hiasan, serta PlayStation juga turut terlihat di sana.

Middlemost | ENHYPEN ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang