Setelah kegiatan membereskan barang-barang mereka agar tak terlalu membuat sesak kamar yang akan ditempati, rasa lelah kompak menggerayangi mereka. Tujuh cowok itu memutuskan menunggu waktu makan malam dengan karaoke.
"I'm so tired of love songs
Tired of love songs
Tired of love songs, tired of love
Just wanna go home
Wanna go home
Wanna go home, wo-o-o-ah..."Lantunan lirik lagu bernada ballad song itu dinyanyikan dengan penuh penghayatan oleh seorang laki-laki yang beberapa bulan lagi resmi menginjak usia kepala dua.
"So tired of love songs
Tired of love songs
Tired of love songs, tired of love
Just wanna go home
Wanna go home
Wanna go home, wo-o-o-ah..."Tepat ketika nada serta lirik lagu yang sengaja disetel terpampang di layar besar pada ruang karaoke milik kediaman keluarga Jay berhenti, riuh tepuk tangan sontak menguasai ruangan.
"Lee Heeseung emang gak pernah mengecewakan." ujar Sunghoon dengan senyum bangga.
"Siapa dulu dong kembarannya." Jake menyahut seraya menepuk dada.
"Eh, tapi serius deh, waktu kecil lo pernah nelen mic gitu gak sih bang?" Pertanyaan konyol itu dilayangkan si pemilik rumah saking kagumnya dengan kemampuan bernyanyi Heeseung yang suaranya ramah menyapa telinga. "Coba lo inget-inget lagi. Kali aja lupa."
Heeseung yang selesai bernyanyi mendekat, ikut duduk di sofa bersama teman-temannya yang lain.
Cowok itu terkekeh menanggapi pertanyaan Jay. "Enggaklah, kalo gue beneran pernah nelen mic, gue gak bakal ada di sini sama kalian."
"Kali aja lo punya cadangan nyawa." sahut Sunoo.
"Iya, kayak di film-film aksi gitu." timpal Ni-ki.
Heeseung hanya geleng-geleng kepala kini. Tidak tahu harus mengelak dengan gaya apa lagi untuk benar-benar meyakinkan para temannya bahwa ia tidak pernah melakukan hal seperti yang mereka sebut barusan.
"Jujur nih ya, kadang gue iri sama Heeseung hyung yang bisa dengan pintarnya ngatur kapan waktunya dia harus ngeluarin nada tinggi, rendah, atau suara halus waktu nyanyi dan itu tuh tepat banget perubahannya." tutur Jungwon.
"Kalo diibaratin, Heeseung hyung tuh udah di lever suhu alias udah jago banget gakbsih?" timpal Ni-ki.
"Udah sekelas Beyonce deh kayaknya." timpal Jay, menyebut penyanyi luar negeri yang terkenal akan kemahirannya dalam menyanyikan nada tinggi.
Heeseung yang tentu dapat mendengar jelas penuturan teman-temannya tentang dirinya, dengan cepat menggeleng.
"Nooo. Gue gak sehebat itu, belum se-pro yang kalian kira. Sebenernya gue juga masih sama, gak selalu semulus itu tiap nyanyi. Mungkin karena gue berusaha buat ngendaliin kekurangan itu biar gak terlalu mencolok, jadinya yang keliatan cuma bagusnya aja." tutur Heeseung.
"Mungkin gak seharusnya gue bilang gini, tapi...."
Jeda. Heeseung menatap teman-temannya satu persatu dengan ragu.
Jungwon yang mengerti akan tatapan itu mengulas senyum tulus. "Gapapa. Cerita aja kapan pun lo mau, kita bakal dengerin apa pun yang mau lo sampaiin kok. Jangan dipendam sendirian." katanya lembut.
Atmosfer dalam ruangan itu mendadak berubah seratus delapan puluh derajat. Yang awalnya dipenuhi sorak heboh dan penuh keramaian dengan tubuh mereka yang bergerak mengikuti alunan lagu, kini berbalik menjadi suasana yang tidak bisa dideskripsikan. Simple-nya, suasana di sana terasa seperti lagu ballad song yang beberapa saat lalu dinyanyikan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Middlemost | ENHYPEN ✔
Fanfic[R13+] Cerita ini bukan tentang dunia per-love-an anak remaja. Bukan juga kisah yang banyak konflik dan teori sana-sini sampai bikin pusing tujuh keliling. Sebagian besar isinya mengandung kekonyolan serta kesolidan 7 kurcaci ini. "Di foto ini gue k...