↪Ineffable 12

2.1K 513 28
                                    

Tidak terasa satu minggu telah berlalu semenjak hari itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tidak terasa satu minggu telah berlalu semenjak hari itu.

Fred tentu masih ingat dengan perpisahan dramatis antara Moran dan sang nona bangsawan. [Name] yang berteriak tidak ingin pulang kini telah berada di mansion mewah Keluarga Marquess. Jujur saja, Fred sendiri sudah menebak bahwa gelar bangsawan sang nona itu diatas Viscount. Lihat saja wajahnya yang luar biasa cantik dan kulitnya yang mulus itu. Sudah pasti semua keindahan yang dimilikinya didapatkan melalui perawatan mahal. Didukung wajah sang nona memang sudah cantik sejak lahir.

Fred tidak tahu menahu tentang urusan bangsawan, namun ia sering mendengar tentang nona bangsawan yang menjadi bunga di pergaulan papan atas.

Dia sangat cantik namun jarang pergi ke pesta maupun perkumpulan para bangsawan. Kendati begitu, dia tetap dianggap sebagai nona bangsawan paling cantik di Inggris.

Sungguh cantik hingga membuat banyak pria bangsawan mengirimkan surat lamaran padanya.

Dan ternyata, orang yang justru berhasil bertemu nona bangsawan itu dengan begitu mudahnya adalah Moran.

Iya, benar, Sebastian Moran, si brengsek yang hobi tidur dengan banyak wanita.

Entah Fred harus mengatakan apa saat Moran datang bersama sang nona. Dia sendiri tidak bisa berkata-kata saat melihat wajah nona itu secara langsung.

Moran menggunakan satu tahun keberuntungannya dengan sangat baik. Dia bahkan bisa membawa kabur nona muda itu dan tinggal bersamanya selama beberapa hari.

"Kau menyedihkan."

Tidak peduli dengan perkataan yang keluar dari bibir Fred, Moran tetap merebahkan diri diatas kasur. Kamar penginapan begitu berantakan, begitu pula dengan Moran yang terlihat tidak memakai sehelai pakaian pun. Jemari tangannya sibuk memasukan senapan didalam tas dan sebuah rokok terselip diantara dua belah bibirnya.

Semenjak sang nona bangsawan pergi, Moran kembali ke rutinitas biasanya. Pergi ke tempat para pelacur untuk sekedar memuaskan nafsu. Bagai bom yang meledak, semua nafsu Moran tumpah ruah hingga membuat kebiasaan meniduri wanitanya makin parah. Meskipun begitu, Moran tetap merasa hambar. Tidak seenak saat dirinya menyentuh kulit mulus sang nona. Padahal Moran hanya sekedar menyentuhnya, belum sampai mengecupnya.

Sial, Moran lagi-lagi dibuat teringat dengan sosoknya.

Baik William, Albert, maupun Louise sendiri tidak terlalu mempermasalahkan kebiasaan Moran asal pria itu masih bisa menjalankan misi dan pekerjaannya dengan baik.

Selama akurasi senapannya masih akurat, William tidak masalah jika Moran mengencani seluruh wanita yang ada di London. Lagipula ia sudah terbiasa dengan tingkah laku anak buahnya yang satu itu.

"Kau terlihat seperti pria yang depresi karena patah hati."

Yah, ditinggal nona bangsawan secantik itu pasti membuat pria mana pun patah hati.

 INEFFABLE | S. MoranTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang