04

103 34 4
                                    

^Di dalam wahana rumah hantu^

"Duh Mark gimana nih!? Jalannya kekunci, lo sih jalannya lambat!!" ucap Mina menyalahkan Mark.

"Dih yang nangis itu tadi siapa....? Masih untung gue temenin. Tau gitu gue tinggal aja tadi." balas Mark datar.

"Iya iya, sorry. Terus sekarang gimana ini kita keluarnya??" tanya Mina cemas.

"10 menit lagi. Nunggu kelompok yang lain masuk ntar kita keluar bareng." ucap Mark sambil menyender di dekat dinding.

"Duh gue takut banget nih, sumpah." ucap Mina cemas sambil bolak-balik.

"Udah deh Min tenang aja, kita bakalan keluar, gak usah bolak-balik gitu pusing gue liatnya."

"Kalau kita gak keluar gimana coba? Lo kok bisa sih santai gitu di tempat serem kayak gini?" masih bolak-balik di depan Mark.

"Yaudah kita nginep di aja Min!! ribet amat." ucap Mark santai.

"Dih ogaaah!! (sambil memutar bola matanya) udah cepetan lo telepon Renjun atau siapa gitu, telepon gue ketinggalan di tas Ryujin soalnya."

Mark yang mulai gemes melihat Mina yang sedari tadi bolak-balik dengan omelan nya, langsung menarik tangan Mina dan menyudutkan nya ke pintu yang terkunci itu.

"Aawww!! lo mau apa?" tanya Mina panik karena Mark semakin mendekatkan wajahnya ke wajah Mina.

"Cium lo! Biar gak ngoceh terus!" ucap Mark dengan seringainya.

Belum sempat Mina menjawab, Mark langsung membungkam mulut Mina dengan bibirnya.

"Mm..ark......." Mark mencium Mina dengan gemes, dan kedua tangan Mina ditarik ke atas, sehingga dada Mina menempel dengan Mark.

Setelah dirasa sesak, akhirnya Mark melepaskan panggutan bibirnya namun masih dalam posisi yang sama. Manik hitam matanya menatap mata Mina. Mina yang melihat itu seperti terkena hipnotis.

Setelah dirasa cukup menghirup napasnya, Mark kembali pada aktivitasnya yang tadi. Mark kembali merengkuh tengkuk Mina, mencium bibirnya.

"Engghhh, aahh, stop Mark!!" desahan yang keluar dari mulut Mina membuat Mark semakin bernafsu.

Beruntungnya terdengar teriakan orang-orang di ruang sebelah. Itu artinya kelompok yang lain akan segera mencapai pintu keluar. Dengan terpaksa Mark menyudahi ciumannya, kalau tidak ada orang lain, mungkin Mark akan melanjutkannya semakin liar.

"Makasih ya sayang." mencium hidung Mina.

"Ciuman pertama gue, nyebelin lo!!" cemberut Mina.

"Gue beruntung dapet yang pertama kalo gitu (mengedipkan sebelah matanya) itu juga ciuman pertama gue." ucap Mark.

"Ohh..." ucap Mina senyum-senyum. Dia senang ternyata dia juga menjadi yang pertama untuk Mark.

Tidak lama pintu keluar pun terbuka, Mark dan Mina langsung keluar dari sana

Tidak lama pintu keluar pun terbuka, Mark dan Mina langsung keluar dari sana

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Love in Friendship || Mark Lee✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang