31

44 13 18
                                    

"Nah ini dia makanannya udah mteng." Ucap Ryunjin sambil menaruh mangkuk besar yang berisikan spageti.

"Berhubung ini udah malam dan kita udah kelaperan jadi kita masak yang simpel aja. Tapi di jamin ga kalah sama spageti di restoran." Ucap Mina dan duduk di kursi sebelah Mark.

Mereka pun makan bersama, namun Haechan masih ketahuan beberapa kali melirik Mina. Dalam hati Haechan walaupun sudah mengiklaskan Mina, tapi dia masih belum bisa move on sepenuhnya. Karena selama 4 tahun Haechan menyimpan rasa untuk Mina, dan tidak semudah itu untuk dia lupakan.

"Kenapa senyum lo masih buat hati gue bergetar Min? Gue tau ini salah, tapi seperti yang lo bilang, lo ga bisa milih sama siapa lo harus jatuh cinta." Ucap Haechan dalam hati sambil sesekali melirik Mina dan tidak sadar menuangkan banyak saos ke dalam piringnya.

"Kamu yakin mau makan saos sebanyak itu??" Ucap Ryunjin dan tiba tiba Haechan tersadar.

"Ah iyaaa..aki lagi pengen makan pedas." Jawab Haechan.

"Anjir ko bisa sebanyak ini saosnya, gimana ini. Coba aja deh daripada yang lain curiga." Dalam hati Haechan.

Namun baru satu suap Haechan memakan spagetinya dia langsung merasa kepedesan. Dan langsung meminum satu gelas air yang ada di hadapanny namun rasanya satu gelas saja belum bisa meredakan rasa pedas di mulutnya.

"Ini nih minum punya gue aja." Ucap Mina sambil memberikan gelas nya pada Haechan.

"Yaudah ganti aja yaa, biar aku ambilin lagi." Ucap Ryunjin dan segera mengganti makanan Haechan.

"Lo ga apa apa? Bibir lo merah gitu." Ucap Mina.

"Gue ga apa apa kok Mina." Ucap Haechan.

"Mangkannya udah tau gak suka pedas malah nuang saos sebanyak itu." Ucap Mina.

"Iya emang nih, ada angin dari mana coba. Udah tuh jangan pake saos banyak lagi." Ucap Ryunjin.

Haechan hanya senyum senyum sendiri melihat kebodohannya gara gara terus memperhatikan Mina. Mark yang melihat itu sedikit kesal karena bagaimanapun Mark tau kalau Haechan masih ada rasa pada Mina.

•••







Pagi hari setelah sarapan mereka sudah bersiap siap karena rencananya hari ini akan pergi ke perkebunan strawbery.

"Wahh Minnn, Rinn, liat deh ini besar banget." Ucap Ryunjin sambil menunjukkan buah strawbery yang lebih besar dari pada yang lainya.

"Ahh iya kak, pasti manis banget." Ucap Karina.

"Mau dong gue!" Ucap Mina mendekati Ryunjin ingin mengambil buah strawbery di tangan Ryunjin.

"Eiitt...enak aja ini punya gue yaa." Kata Ryunjin sambil memakan buh strawbery yang di pegang nya.

"Dasar pelitt!! Gue juga bisa ya nyari sendiri." Ucap Mina dan beranjak pergi.

Setelah mencari cari buah atawbery yang besar dan merah, akhirnya Mina menemukannya.

"Nihh liat gue juga dapet." Ucap Mina memperlihatkannya pada Ryunjin.

"Mana??" Ucap Ryunjin mendekati Mina.

"Nih" Mina.

"Ah besaran juga punya gue tadi." Ucap Ryunjin.

"Besar ini dong. Liat merahnya menggoda kan, pasti manis banget ini." Ucap Mina dengan mata berbinar.

"Ah masa... coba sini gue bantu cobain." Ucap Ryunjin mengambil buah strawbery Mina tiba tiba.

"Ryunjin....itu punya gue!" Teriak Mina.

"Biar gue yang bantu coba." Kata Ryunjin dan berlari menjauhi Mina.

Mereka pun saling kejar kejaran seperti anak kecil yang sedang memperebutkan mainannya.

"Dasar, masih aja kayak bocah padahal umurnya udah berapa. Aneh gue sama mereka." Ucap Renjun.

"Biarin aja, biar mereka seneng." Kata Mark.

"Aduhhh..." teriak Ryunjin dan Mina bersamaan.

Saat sedang berlari Mina hampir menangkap Ryunjin dan memegang pundaknya, namun tiba tiba Ryunjin terpeleset menginjak buah strawbery yang berjatuhan, dan mereka pun jatuh bersama.

Haechan yang lebih dulu melihat langsung berlari menghampi mereka dan disusul oleh Mark.

Namun diluar dugaan Haechan malah menolong Mina lebih dahulu di banding Ryunjin.
Padahal jelas jelas Ryunjin yang lebih parah karena kakinya terluka, apalagi Ryunjin adalah kekasihnya Haechan.

"Lo ga apa apa Min? Mana yang sakit? Ada yang luka engga?" Tanya Haechan pada Mina terlihat Haechan sangat menghawatirkan Mina.

"Jangan lari lari dong Min, disini kan licin." Ucap Haechan lagi.

"Ga apa apa Chan. Ga ada yang luka kok." Ucap Mina, merasa tidaj enak hati pada Ryunjin.

"Ryu lo ga apa apa kan?" Ucap Mina pada Ryunjin.

"Engga apa apa Min." Kata Ryunjin.

Mark, Renjun, dan Mina yang melihat itu sedikit kaget, karena Haechan mengabaikan Ryunjin malah memperhatikan Mina.

"Emmm Ryu kamu ga apa apa kan? Lukanya biar aku obati ya?" Ucap Haechan memegang kaki Ryunjin.

"Ini engga kenapa kenapa kok, aku bisa sendiri." Ucap Ryunjin mencoba bangun, namun lukanya  terasa perih dan dia pun duduk kembali.

"Kaya bocah sih kalian, perkara strawbery aja pake acara kejar kejaran, kan bisa cari yang lain. Ini juga kebun strawbwry, jadi isinya strawbwry semua!" Ucap Renjun memarahi Mina dan Ryunjin.

"Ryunjin noh, itu kan strawbery gue. Gue cari susah payah yang paling besar." Kata Mina.

"Mina juga noh, gue kan cuma mastiin doang itu manis apa engga." Bela Ryunjin.

"Tapi lo kan tadi udah makan yang besar! Gue kan belom coba yang besar." Ucap Mina cemberut.

"Tapi yang lo lebih merah, kali aja beda rasanya." Ucap Ryunjin membela dirinya.

"Terusss berantem teruss...bela belaan diri lagi. Lo lagi Ryu strawbery tetep sama rasa strawbery kecuali berubah jadi rasa jambu baru berebut! Lo juga Min kan bisa cari lagi atau lo langsung makan biar gak di ambil sama si Ryunjin, gitu aja pake lari lari." Ucap Renjun lagi.

"Udah Kak jangan marah marah." Ucap Karina pada Renjun.

"Kebiasaan emang dari kecil mereka tuh. Udah tau juga, masih aja sama kaya bocah." Ucap Renjun.

"Udah Njunn..." ucap Mark pada Renjun.

"Ayo Min bangun dulu, kita cari tempat duduk." Kata Mark dan membantu memapah Mina.

Haechan pun ikut memapah Ryunjin dan mereka mencari tempat untuk beristirahat.

Tbc

Jangan lupa vote dan komenya yaa,
Biar aku semangat terus nulisnya(:

Seee u~

Love in Friendship || Mark Lee✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang