🦩🦩🦩
Katakanlah Taehyung bodoh. Ya dia bodoh. Dia menawarkan diri untuk berada dalam bahaya seperti ini. Diatas meja kasino, dia dibuat seperti jalang. Taehyung berpikir bahwa dia akan diajak kesebuah kamar, nyatanya tidak.
DOR
"Keluar!"
Itulah yang Jeongguk lakukan lima menit lalu, mengusir semua orang dalam ruangan VVIP ini menggunakan senjatanya. Bagaimana dia tidak mengetahui bahwa Jeongguk membawa senjata?
Rasa takut adalah manusiawi. Hanya karena dia sudah bertahun-tahun memegang senjata bukan berarti dia tidak punya rasa takut akan itu.
"Persiapkan dirimu karena aku tidak akan melakukannya"
Kalimat pembuka Jeongguk. Lihatlah betapa santainya dia memerintah dari tempat duduknya, sementara Taehyung menahan sejuta malu bertelanjang bulat diatas meja menghadap Jeongguk.
Taehyung mulai menyentuh bagian belakangnya. Jeongguk yang menatapnya tajam entah kenapa membuatnya tiba-tiba terangsang. Apalagi saat pria itu mulai memperlihatkan otot perut serta otot dadanya. Otot yang dulu dengan bebasnya jemari lentik Taehyung bermain disana, walau dulu belum sebesar itu, sekali lagi, dulu.
Menit berikutnya entah bagaimana caranya Taehyung tidak menyadari kalau Jeongguk kini berada didepannya. Menumpuhkan kaki disamping Taehyung, tidak lupa dengan senyum setannya.
Terkekeh sejenak atau lebih tepatnya meledek atau mungkin merendahkan Taehyung?
Yah Taehyung pun menyadarinya sendiri kalau dia tidak lebih dari seorang jalang bagi Jeongguk yang dengan santainya menyiram minumannya diatas tubuh Taehyung lalu menyeruputnya walau hanya basahannya saja yang tersisa dikulit Taehyung karena jelas saja minuman itu tumpah ke meja.
Tubuhnya meremang kala lidah Jeongguk mulai menyentuh setiap inci tubuhnya bagian depan. Dan saat bibirnya mencapai pusarnya, sejujurnya Taehyung merasa geli. Namun rasa gelinya diganti rasa gila kala Jeongguk menyeruput pucuk dadanya.
Tidak menunggu lama cairan bening keluar begitu saja. Oh iya juniornya sudah membesar sejak pria itu membuka kancing bajunya tadi, hanya karena begitu dia langsung turn on.
"Berapa aku harus membayar?"
Sakit yang entah bagaimana Taehyung menjelaskannya. Lebih sakit ketika tangannya diabaikan didepan orang banyak.
Dia menggigitnya bibirnya kuat. Ingin lari namun sudah terlanjur "Apa anda tidak punya mulut?"
Anda?
Jeongguk membangunkan Taehyung dengan menarik rambutnya dari depan. Taehyung tidak memperlihatkan perlawanan atau mengeluh sakit, dan itu semakin membuat Jeongguk bersemangat.
KAMU SEDANG MEMBACA
HEART BEAT
Fanfiction"Jangan cemberut gitu ah, gantengnya berkurang nanti" mencolek dagu Jeongguk. "Sudah hampir tiga bulan berlalu, apa kau masih belum mau memaafkanku? Ini demi kebaikan bangsa dan negara loh sayang"