🦩🦩🦩
Jimin menemani Taehyung cukup lama. Oh anak itu ketahuan habis menangis, itulah sebabnya Jimin duduk disampingnya. Dia tahu betul masalah Taehyung namun dia tidak bisa membantu banyak selain menemaninya minum.
Lautan manusia mengisi seluruh ruangan. Hari semakin malam, ruangan ini sudah padat dipenuhi manusia yang haus akan alkohol dan suara musik yang memekakkan telinga. Taehyung yang sudah dikuasai alkohol perlahan berdiri dan menerobos kerumunan orang.
Beberapa orang memberinya ruang untuk bergoyang. Syukurnya tangan mereka begitu dijaga dan tidak menyentuhnya sama sekali. Beberapa wanita mencoba mengambil keuntungan namun entah kenapa kembali mundur begitu saja. Entah mungkin ada sesuatu dari Taehyung yang membuat mereka tidak berani mendekat.
Siapapun akan meneguk liur melihat godaan dari tubuh Taehyung. Namun tetap tidak ada yang berani menyentuh. Tatapan tajam mata Park Jimin membuatnya dia terlindungi. Jimin bisa dengan mudah membuat mereka mati ditempat. Jangan lupakan keahliannya meracik sesuatu menjadi racun mematikan.
***
Hari berganti hari, hingga kini satu bulan sudah Taehyung mengejar Jeongguk namun tidak pernah diresponnya. Walau begitu pria yang berprofesi sebagai polisi itu tidak pernah sedikitpun menyerah. Dia lagi dan lagi mendatangi club walau sebelum itu harus beradu mulut sama kakaknya yang menyuruhnya berhenti.
Malam ini Taehyung akan mencoba mendekat dengan cara baru. Entah kenapa dia baru memikirkan ini, kemana saja dia selama ini? Yah walau dia menghabiskan waktunya seharian penuh dengan memikirkan bagaimana kedepannya.
Sangat beresiko untuk hidupnya kedepan, namun kemungkinan untuk mendapatkan maaf Jeongguk sangatlah besar. Itulah sebabnya dia bersemangat dengan senyum kecilnya.
Dia selalu datang lebih awal, tidak membuatnya jenuh karena Jimin maupun Hoseok selalu mengajaknya cara meracik minuman, walau belum banyak yang dia pelajari, setidaknya dia mulai bisa sedikit-sedikit sebelum bersenang-senang.
Oh kali ini dia berada di kasino, Hoseok memintanya untuk datang. Karena dia mendapat informasi dari pria dengan senyuman termanis itu bahwa malam ini Jeongguk berada disana. Mereka selalu memberikan info keberadaan Jeongguk. Membantu Taehyung dengan tulus, karena mereka yakin polisi itu sudah melunak atau kasarnya sudah tobat berurusan dengan keluarga mereka.
"Selamat menikmati pesta Tae"
Taehyung menerima minuman dari Hosoek. Minuman keras bukan lagi sesuatu yang baru untuk mereka. Jika beberapa orang mengatakan mending tidak makan daripada tidak merokok, maka Hoseok pun sama, tidak meneguk air putih bukanlah masalah, tapi tidak meneguk alkohol itu masalah besar.
Taehyung tidak tahu kenapa ayah Namjoon berada disini malam ini. Dia menghampirinya dan Namjoon memeluk menyapanya "Malam sayang, cantik sekali malam ini"
"Ganteng yah, ganteng"
Namjoon terkekeh "Depanmu kan ada kaca, ngaca coba"
Sempat-sempatnya Taehyung bercermin, dia tersenyum setelahnya. Dan saat dia berbalik, jantungnya berdebar tak karuan. Jeongguk dengan rambut panjangnya walau tidak menyapanya sama sekali, begitu menggoda iman Taehyung.
Rasanya sangat senang, walau tidak dianggap dan lagi-lagi Taehyung satu-satunya yang tidak berhak atas senyuman itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
HEART BEAT
Fanfic"Jangan cemberut gitu ah, gantengnya berkurang nanti" mencolek dagu Jeongguk. "Sudah hampir tiga bulan berlalu, apa kau masih belum mau memaafkanku? Ini demi kebaikan bangsa dan negara loh sayang"