Sarapan 🤤

1.3K 145 31
                                    

🦩🦩🦩
























WARNING: 🔞😀



Taehyung sudah tertidur dalam pelukan Jeongguk. Keduanya masih berpelukan, ah lebih tepatnya Jeongguk yang memeluknya, sementara Taehyung bersembunyi dalam pelukan hangat Jeongguk.

Jeongguk masih tetap memberikan puk-puk kecil seperti permintaan Taehyung. Tangan sudah mulai pegal, tapi anak itu bentar-bentar sadar jika Jeongguk berhenti. Seperti sedang menidurkan anak kecil. Tapi tidak masalah karena dia bisa sesekali memasukkan tangannya kedalam celana Taehyung. Itu artinya telapak tangannya bisa diberkati karena langsung bersentuhan dengan kulit Taehyung.

Tersenyum kecil saat Taehyung menaikkan bokongnya agar mudah dijangkau oleh tangan Jeongguk "Nakal banget sih polisi satu ini"

Lihatlah lututnya kini sudah berada tepat didepan selangkangan Jeongguk. Namun begitu dia sudah mendengkur kecil. Atau mungkin saja dia berpura-pura. Entahlah Jongguk tidak bisa berpikir saat ini karena reaksinya terlalu cepat, bagian depannya sudah membesar.

Dia menurunkan lutut Taehyung perlahan, namun tentu saja sedetik kemudian kembali bergerak dikedua sisi pahanya. Jeongguk tidak bisa melawan karena anak itu merengek. Dia hanya bisa menahan dirinya karena sungguh ereksinya sudah dipuncaknya.

"Taehhh, ekhem.."

Mencoba menormalkan suaranya setelah sedikit mengerang memanggil nama Taehyung "... Kakinya sayang, jangan disitu"

Karena Taehyung bandel maka Jeongguk terpaksa menikmatinya saja. Meremas ujung tempat tidur agar suaranya tidak lolos dari mulutnya. Ingat dia hanya terpaksa.

'Sedikit lagihhh Taehh'

Mengerang tertahan itu menyebalkan. Dan detik dimana putihnya sebentar lagi keluar Taehyung malah berhenti dan membalikkan badan sesukanya.

Jeongguk lari terburu ke kamar mandi. Sementara pelakunya terkekeh gemas "Selamat mengocok jaddy" Dia terlihat bangga karena sudah menyiksa Jeongguk.





***





Lima bulan sudah Taehyung total tidak bekerja, dia sudah keluar dari kepolisian, dia benar-benar ingin melupakan pekerjaannya itu, yang membuatnya selalu ingat akan kenangan buruk dalam hidupnya. Berita tentang Choi Minho meninggal membuatnya semakin yakin untuk keluar dari kepolisian, apalagi kondisi kehamilannya yang semakin besar yang kini memasuki delapan bulan.

Jeongguk yang mengurus semuanya dan Taehyung tinggal memangku kakinya di rumah menunggu hasil. Seperti saat ini, kedua kakinya diletakkan diatas meja kerja Jeongguk sambil menonton tv. Tidak lupa mulutnya terus mengunyah sejak tadi, ada saja yang dia makan yang tentunya makanan yang sehat semua.

Ayah Namjoon dan semua orang menjadikannya boss dirumah. Benar-benar boss, saat dia teriak minta ini dan itu, detik berikutnya barang itu ada didepan matanya.

Oh iyah, semenjak keluar dari RS beberapa minggu lalu, dia memilih rumah Jeongguk sebagai tempat tinggalnya. Ah bukan dia yang memilih, melainkan kakaknya Seokjin. Pria itu begitu takut meninggalkannya sendirian dirumah apalagi dengan kondisi kehamilannya. Untungnya dia tidak banyak protes dan tidak mungkin juga dia menolak kalau Jeongguk lebih dahulu memindahkan seluruh pakaiannya sebelum menerima persetujuan Taehyung untuk tinggal dirumahnya.

Berat badan Taehyung naik 8 kilo. Setiap menatap pipinya dikaca dia selalu mengatakan kalau dia terlihat seperti babi kecil kecil yang doyan makan.

"Jaddy...."

Mulutnya sudah terbiasa memanggil begitu. Dan derap langkah cepat Jeongguk terdengar beberapa detik kemudian. Dia memeluk leher Taehyung dari belakang, serta tak lupa mengecup kepalanya.

HEART BEATTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang