Part 16 - Mengagumi?

9 3 0
                                        


"Aku tidak tau tujuan Tuhan mempertemukan kita itu apa? Apakah hanya sekedar untuk pamer agar aku mengagumi mu atau Tuhan juga izinkan aku untuk memilikimu?"

Hari sudah beranjak ke malam tapi Raja belum juga enggan beranjak dari taman, dia menduduki salah satu kursi yang ada di taman.

Sejak keluarnya Raja dari rumah makan tadi dia tidak pulang, sebenarnya Raja sangat-sangat ingin pulang lalu menanyakan semua pertanyaan yang sudah bercabang-cabang dikepalanya tapi dia tidak siap akan semua jawaban yang nantinya dia dapatkan dari sang Mama. Dia takut bahwa asumsinya benar, jauh dilubuk hatinya dia sangat ingin bahwa asumsinya salah.

Raja bingung apakah dia harus menanyakannya hari ini atau nanti saja? Apakah Raja harus bertanya disaat ada Papanya atau hanya Raja dan Mamanya saja? Jika kalian jadi Raja mana yang akan kalian pilih?

Raja takut, Raja takut kehilangan Mamanya, Raja takut keluarga kecil yang harmonis berubah menjadi kacau. Selama ini Raja selalu bersyukur karena keluarganya baik-baik saja. Lalu jika nanti keluarganya tidak baik-baik saja akankah Raja juga harus bersyukur?

Ahh sudahlah, pemikiran Raja sudah beranjak terlalu jauh padahal semua itu belum tentu terjadi.
Untuk apa kamu mengkhawatirkan hal yang belum tentu terjadi?

Raja, dia pergi membawa kereta besarnya menelusuri jalanan Bandung yang dipenuhi lampu-lampu, indah. Tujuannya yaitu pulang kerumah.

Motor Raja masuk ke perkarangan rumahnya, dia tidak melihat ada mobil terpakir dirumahnya itu tandanya Papa dan Mama belum pulang kantor.

Raja memasuki rumahnya dan langsung menuju ke kamarnya yang berada ditingkat dua. Raja meletakkan tasnya diatas meja belajar dan melepas sepatunya lalu meletakkannya di rak. Tanpa mengulur waktu Raja langsung masuk ke kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya.

Tak butuh waktu lama Raja selesai mandi dan memakai kaos berwarna hitam polos dan memakai celana jeans berwarna senada lalu dia memakai sepatu vans miliknya. Katanya kegantengan cowo meningkat kalo pake kaos hitam polos, duhh!

Raja berniat untuk pergi keluar mengisi kesunyiannya malam ini sekaligus mengalihkan fikiran-fikiran kotor tentang ibunya yang paling dia cintai dan dia hormati.

Raja keluar dari kamarnya lalu keluar rumah menaiki motor kesayangannya dan membawa pergi -kembali membelah jalanan kota Bandung. Sesungguhnya dia bingung kemana dia akan pergi.

Apakah dia menghubungi dua sahabatnya saja? Tidak, itu bukanlah pilihan yang bagus kali ini. Raja ingin menenangkan pikirannya kalo dia menghubungi sahabat kampretnya itu malah tambah rusuh.
Dan lagi, dua sahabatnya itu pasti langsung tau bahwa Raja sedang tidak baik-baik saja, ya Raja sedang dia baik-baik saja setelah melihat kejadian sang Mama bersama pria lain. Raja terlalu malas untuk bercerita kepada dua manusia jadi-jadian itu.

Lagi pula Raja harus memastikan terlebih dahulu benar tidaknya asumsinya itu.
Mari kita lupakan dua sahabat Raja yang tak lain dan tak bukan Arka dan Dave.

***

Dan disinilah Raja, taman tempat yang tadi juga dikunjunginya. Tamannya tak begitu ramai tak begitu sepi juga. Ada yang bersama pacar, ada yang membawa anak, dan ada juga yang sendirian seperti dirinya.

Raja sedang duduk disalah satu bangku yang sama tadi didudukinya dan motornya diparkirkan tak jauh dari tempat duduknya.

Raja tau bahwa taman ini berada tak jauh dari rumah Mentari, yah taman yang Raja kunjungi ini berada di perumahan Mentari, entah kenapa Raja memilih taman ini padahal jika dia mau perumahan yang ditempati Raja juga ada tamannya. Dasar si Raja hanya mengabisi bensin saja!

Raja BumiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang