PART 1 : MISTERIUS

73 23 15
                                    

Burung berkicau merdu saling bersahutan, udara segar membuat siapa saja betah berada diluar. Terlihat beberapa bangunan kokoh yang terletak ditengah perkotaan. Di bagian depan bangunan itu bertuliskan SMA BUDI GANDEWA.

Langkah kaki terdengar jelas di lorong sepanjang kelas, pemiliknya bernafas lega karena pagi hari itu belum banyak siswa-siswi yang datang. Tetapi, bagi siswa-siswi yang giat datang pagi ke sekolah hari itu, bagai mendapatkan jekpot.

Melihat pemandangan yang tak biasa, membuat beberapa murid khususnya perempuan menjerit dalam hati. Masyaa Allah, indahnya ciptaan-Mu gumam salah satu siswi. Sedangkan si empunya hanya berjalan santai menuju ruang kepala sekolah.

Tring ... Tring ... Tring ...

Tak terasa bunyi bel sudah berbunyi pertanda masuk kelas di jam pertama. Kelas 11 MIPA 2 yang biasanya memang suka berisik dan ramai, sekarang jadi bertambah ramai karena kedatangan dua orang. Yang satu wali kelas 11 MIPA 2, dan yang satu seorang laki-laki asing yang membuat seisi kelas menjadi bising.

"Mohon perhatiannya anak-anak, hari ini kelas kita kedatangan murid baru. Nak, silahkan perkenalkan diri kamu," ucap Ibu Tety selaku wali kelas 11 MIPA 2.

"Nama saya Raja Bumi Yudana, pindahan dari Palembang. Semoga saya bisa diterima di sini dengan baik oleh kalian semua, sekian, terima kasih," jelas laki-laki itu yang kerap kali dipanggil Raja.

"Astagaa, ganteng banget ih."

"Ya ampun, cowok kayak dia bisa ya ke sasar di kelas kita."

"Kira-kira dia udah punya pacar apa belum yah?"

Dan masih banyak gumamam-gumamam yang sebenarnya terdengar jelas di telinga Raja. Tetapi, seperti biasa, Raja adalah Raja. Seorang laki-laki bersifat dingin, dan juga memiliki sisi melankolia. Tak terkecuali kepada kedua sahabatnya. Iya, kedua sahabatnya berada di kelas yang sama bersama Raja, yang artinya mereka bertiga satu kelas.

Arka Prakasa dan Dave Gadangga, dua orang laki-laki yang populer karena masing-masing adalah ketua dari sebuah ekstrakurikuler. Juga terkenal karena ulahnya yang konyol, tetapi berbeda jika sedang bertanding, aura ketampanan dari keduanya akan keluar.

Arka yang seorang ketua ekstrakurikuler sepak bola, dan Dave seorang ketua ekstrakurikuler bola voli. Keduanya memang sangat akrab, banyak juga yang menyangka bahwa keduanya adik-kakak. Tetapi faktanya, keduanya hanya sebatas bersahabat dari umurnya masih kecil.

***

Setelah melewati beberapa pelajaran di hari pertama itu, Raja dan kedua sahabatnya langsung pergi ke kantin, karena waktunya istirahat.

"Eh, bukannya dia ya?" gumam Raja dalam hati, karena merasa mengenali seseorang.

"Woy, Ja, cepet jangan ngelamun," sahut Arka yang kesal melihat Raja seperti melamun.

"Hmm."

Mereka bertiga langsung menduduki salah satu bangku dekat stand yang berjualan batagor. Benar saja, mereka bertiga kini menjadi sorotan penghuni kantin. Pasalnya, ada dua orang ketua ekstrakurikuler, dan satunya lagi laki-laki asing yang wajahnya membuat siapa saja terpana.

Tetapi mereka bertiga tidak peduli, meskipun mereka sendiri merasakan risih akan berbagai tatapan yang mengarah. Asal tidak kelewatan batas, mereka akan acuh apapun yang orang lain lakukan terhadap mereka.

Dari kejauhan, terlihat beberapa orang berjalan memasuki kantin. Sekumpulan laki-laki, dan salah satunya tak kalah dikagumi di sekolah itu, Mario Saputra--seorang ketua basket di SMA BUDI GANDEWA.

Dari pandangan Raja, mereka menghampiri meja sekumpulan siswi perempuan. Empat orang perempuan cantik, dan satunya menarik perhatian Raja.

"Beneran dia?" gumam Raja dalam hati.

Tetapi Raja merasa aneh dengan tingkah yang di sebut dia itu. Raja merasa dia seperti ketakutan, karena dihampiri beberapa orang siswa tadi. Penasaran, iya, itulah perasaan Raja yang bisa digambarkan. Setelah beberapa saat, akhirnya empat orang perempuan itu melenggang pergi dari kantin.

"Cabut sekarang," ucap Raja yang dibales tatapan heran dari kedua temannya. Dan mereka bertiga langsung keluar dari sesaknya kantin, karena dipenuhi banyak siswa-siswi.

"Kalian berdua duluan aja, gue mau keliling sebentar," potong Raja di tengah perjalanan.

"Mau kita temenin gak?" jawab Dave.

"Gak perlu." Raja langsung meninggalkan kedua sahabatnya.

Bukan hanya sekedar keliling, sebenarnya Raja mencari si dia tadi yang di kantin. Ini bukan cinta pandangan pertama yang membuat Raja mencari dia tetapi, karena sosoknya berbeda dari yang lain membuat Raja penasaran.

Setelah mencari-cari hampir satu sekolah, meskipun tadi agak tersesat, Raja tetap tidak menemukan dia. Karena bel masuk sudah berbunyi, akhirnya Raja memutuskan untuk kembali ke kelas.

Pelajaran berlangsung dengan lancar sampai bel pulang berbunyi. Suara itu lah yang ditunggu-tunggu para siswa agar bisa segera pulang atau nongkrong bersama teman.

Di kelas 11 MIPA 2, Raja terlihat cepat memasukkan alat tulis, seperti terburu-buru.

"Buru-buru banget, Ja," sahut Arka di sebalah bangku Raja.

Setelah selesai merapihkan, Raja langsung pamit pada kedua sahabatnya dan meninggalkan kelas duluan. Aneh, gumam Raja dalam hati. Hanya karena sebuah rasa penasaran, Raja sampai seperti ini. Tetapi tidak dipungkiri juga, Raja adalah tipikal orang yang jika penasaran harus tuntas agar tidak menjadi kepikiran.

"Akhirnya, ketemu juga." Raja bergumam sambil pandangannya mengarah satu objek di depan gerbang sekolah. Raja mencoba mendekati, tetapi sayang seribu sayang, Raja tidak sempat karena objek tersebut sudah pergi duluan menaiki mobil pribadi.

"Astaga, susah banget sih." Karena tidak sempat itu, Raja langsung menghampiri parkiran motor. Tentu saja langsung pulang, karena hari semakin gelap.

***

Terdapat perumahan ketika Raja melewati sepanjang perjalan ke rumah. Dan berhenti di salah satu rumah, yang jika dikatakan besar dan mewah.

Raja memasuki rumah itu, dan langsung menuju kamarnya. Setelah selesai membersihkan tubuhnya, Raja langsung berbaring di kasur kesayangannya.

Dia menghadap ke atas, memandangi langit-langit kamar yang putih bersih. "Me ...."

"Raja."

Belum sempat Raja menyelesaikan kalimatnya, dia sudah dipanggil duluan oleh ibunya di luar kamar. Raja langsung menghampiri dan membukakan pintu untuknya.

"Nanti malam kamu siap-siap ya, kita akan dinner di luar. Okey sayang," ucap seorang wanita cantik yang kerap kali disebut Raja sebagai Mama.

Setelah mengucapkan itu, Mamanya mengecup kening Raja dan langsung melenggang pergi. Raja pun menutup pintu kamarnya dan kembali berbaring di kasur.

Bersambung...

Hai! Selamat datang di part 2 kelompok 4, jangan jadi silent reader's yaa^^.

-Annisa
-Zila
-Arka
-Meilani
-Daves

Salam sayang❤️

Raja BumiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang