Bab I

1.3K 101 2
                                    

Agustus 2014

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Agustus 2014

Hari pertama di tahun ajaran baru. Kelas baru dan teman-teman baru. Asyura, atau yang kerap di panggil Rara itu menatap ke sekeliling kelas yang masih sepi. Hanya ada beberapa orang yang duduk di bangku barisan belakang. Rara hanya mengenal beberapa diantara mereka, itupun tidak dekat dengannya.

Fokus Rara beralih pada pintu kelas yang terbuka, berharap muncul sosok yang ia tunggu. Aiza, sahabatnya sejak semester pertama. Kebetulan gadis itu berada di kelas yang sama dengannya di mata kuliah pagi ini, tapi entah kemana gadis itu pergi hingga jam segini belum menunjukkan batang hidungnya.

Seorang lelaki dengan kemeja abu-abu dan celana bahan hitam terlihat memasuki kelas. Wajahnya terlihat asing, sepertinya Rara belum pernah bertemu dengannya di kelas sebelumnya. Rara akui, lelaki itu sangat tampan. Rahangnya tegas, hidungnya lancip namun yang menjadi hal yang paling menonjol adalah matanya yang teduh, Rara merasa nyaman begitu mata mereka saling menatap.

"Kursi ini kosong?" Suara itu bahkan terasa sangat lembut di telinga. Rara tersadar, ia menunduk dan beristighfar, apa ia baru saja memuji lelaki didepannya ini?

"Kosong."

Lelaki itu tersenyum, senyumnya bisa membuat wanita manapun meleleh termasuk Rara. Sampai Aiza datang, Rara tak mampu mengangkat wajahnya, ia tak ingin kelepasan lagi memandang dan mengangumi sosok di sampingnya itu.

"Ra!" Aiza, gadis itu melambaikan tangan dengan seulas senyum diambang pintu. "Pagi, ukhty."

"Dari mana saja?" Kelas akan dimulai beberapa menit lagi namun Aiza baru menampakkan diri.

"Biasa, masih suasana liburan, jadi kesiangan." Baru saja Aiza menyelesaikan ucapannya, seorang wanita paruh baya yang menjadi dosen pagi ini memasuki kelas. Rara yang ingin menyampaikan nasihat panjang lebar tak jadi membuka mulutnya.

Kelas berakhir lebih cepat, tak banyak yang dibahas, hanya perkenalan dan juga pembahasan RPS selama satu semester ke depan. Rara memandang lelaki di sampingnya. Azlan, nama yang tadi disebutkannya begitu perkenalan diri.

"Ra, ayo!" Aiza merangkul bahu Rara. "Eh, Hai, Azlan. Sekelas lagi," sapa Aiza. Lelaki itu mengangguk singkat lalu pamit untuk undur diri.

"Kamu kenal?"

"Siapa? Azlan?" Rara mengangguk. "Kita pernah sekelas semester sebelumnya, tapi nggak dekat."

Aiza menarik Rara untuk meninggalkan kelas yang sudah kosong. "Kamu masih ada kelas setelah ini?"

"Ada, tapi masih sejam lagi," jawab Rara.

"Mau ke kantin, atau cari makan di luar?" Tanya Aiza, "diluar aja kali ya, bosen makanan kantin." Belum sempat Rara menjawab, Aiza sudah lebih dulu memutuskan. Rara hanya bisa tertawa kecil dan mengikuti langkah Aiza menuju parkiran.

"Makan dimana?"

"Kemana ya? Yang enak apa ya?" Aiza masih sibuk berfikir ketika keduanya sudah sampai di parkiran. "Motor kamu dimana?"

Bukan Sekedar Pelampiasan✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang