part 21:)

92 27 16
                                    


Aku menjauh bukan karena apa.
Tapi demi mu dan kita.

Steven Dewantara

_______________

Key mengangkat kepalanya, matanya yang merah sembab dapat terlihat jelas, ia masih memegang tangan cowok didepannya erat.

"loo mau kemana?" ujarnya serak. Steven, Menatap datar key yang sedikit terisak itu. Ia melepaskan tangan key yang mengait jemarinya.

"gue mau pulang" ucapnya.

"gue ikut yah" gadis itu tampak memohon.

"nggak, pulang aja sendiri."
Key menyeka air matanya.

"lo berubah secepat ini" ucap key sangat serak karena menahan sesak didadanya.
Steven diam, hatinya sedikit tergores mendengar ucapan gadis didepannya.

"lo nggak suka lagi sama gue," ucap key lagi, steven masih diam.
Key mengangkat jarinya menunjukan jari telunjuk.

" baru 1 bulan stev, dan lo kayak gini" gadis itu mengibas lagi air matanya kasar.

"loo serius nggak sih sama gue"

Melihat steven yang hanya diam key makin terisak, sesak didadanya tak bisa ia tahan lagi.
Key mengambil tas yang tergeletak di bawa kakinya, saat ia ingin pergi tanganya ditahan oleh steven.
Key menoleh.

"maafin gue" steven menarik tubuh key didalam dekapannya. Ia mengelus lembut rambut gadisnya, mencium puncak rambut gadis itu. Steven melepaskan pelukannya, lalu menaku wajah key dengan kedua tangannya. Key diam menatap mata tajam namun lembut itu.

Steven mengecup kening key lembut, lalu beralih mengecup mata sembab gadis itu yang masih sedikit terisak.
Hal yang dilakukan steven membuat key sedikit tenang, ia kemudian mengangkat  ujung bibirnya tersenyum. Key mengangguk.

"sekarang ayo pulang" cowok itu menarik tangan key lembut. Key yang ditarik mengangguk pelan.

"stevv..." panggilan itu sontak membuat key dan steven menoleh kebelakang.
Mora mendekat dengan menggepalkan tangannya, key mengernyit bingung sekaligus menatap sinis gadis yang mulai mendekati mereka itu.

"kita udah janji kan?" ujarnya sambil merubah ekspresi nya menjadi tersenyum. Key menoleh kearah steven yang menatap datar mora didepannya.

"janji apa?" tanya key tersirat nada kecewa itu. Steven kemudian menoleh kearah key, ia menggeleng.
Kemudian balik menatap mora lagi.

"lo bisa sendiri kan!" ucapnya ketus lalu menarik lagi tangan key, melalui mora.
Mora menatap tajam mereka, bahkan buku yang ia pegang pun remuk oleh pelampiasan kekesalannya.
Mora  mengeluarkan hpnya, lalu menekan nomor disana.

"hallo"

"hallo" jawab orang diseberang sana.

"mereka sedang bersama!" mora lalu mematikan sambungan tersebut, ia berjalan lagi dengan amarah masih memuncak.

_______________

Key memeluk erat tubuh cowok yang sedang menyetir motor itu, ia menghirup aroma maskulin steven dengan lekat sambil tersenyum.
Steven yang sedang menyetir dengan tangan satu nya memegang erat tangan key yang melingkar dipinggangnya.

Motor steven berhenti tepat didepan pagar rumah gadisnya.
Key turun lalu menoleh dengan senyum senang.
"makasih yah" ucapnya, steven mengangguk sambil mengelus halus surai gadis itu. Raut key tiba tiba berubah, steven menyadari perubahan diwajah key.

"kenapa?" tanya steven sedikit cemas. Key menoleh lalu menggeleng.

"gue masuk" ucap key lalu berbalik meninggalkan steven yang masih termangu ditempat.

l'm Fine :) [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang