part 9:)

127 40 7
                                    

Key duduk dibalkon kamarnya, ia menatap sendu langit yang mulai pekat. Gadis itu beberapa kali menghembuskan napas kasarnya.

Key memperhatikan ceruk biruk kota yang agak jauh diseberang sana, tampak lampu kerlap kerlip menghiasi malam yang gelap. Gadis itu tersenyum singkat, dia disini telah beberapa hari namun teguran dan sapaan dari sang mama tak kunjung keluar dari mulutnya, santi hanya menatap key sinis saat bertemu.

Key mengerjap ngerjap kan matanya, untuk kesekian kalinya ia menghela napas.

Saat ini yang ia butuhkan hanyalah teman curhat.
Daniel keluar negeri untuk urusan pendidikan yang lama seperti magang pada anak smk tapi itu bukan magang tapi hanya sekedar pelatihan.. Tadi jam 4 sore daniel berangkat.

Flassback

Daniel mengecup kedua pipi mamanya
Lalu ia bersalaman
Tak lupa dengan mora, ia memeluk lembut adik tirinya itu.
Saat nya giliran key yang akan berpamitan.

Daniel mengecup pelan kening key,
Ia mendongak ke dekat telinga adiknya itu.

"ingat pesan kakak ya, kamu harus janji"
Key tersenyum lalu mengangguk.

Flassback off

Key mengingat lagi perkataan daniel saat malam itu.

"key kamu marah sama mama"
Key menoleh menatap daniel. Ia menatap mata elang kakak tirinya itu, Tanpa menjawab key melengos.

"kakak tau kamu sangat sedih, tapi kamu harus tetap kuat yah"

Key menoleh lagi lalu tersenyum tulus.
"emang kenapa kakak nanya kek gitu?"

Daniel menghela napas menoleh ke arah siluet malam jakarta.

"kakak ada kerjaan key, urusin pendidikan kakak , kakak kelas 12 harus ada pelatihan urusin bisnis. Kakak akan pergi besok sore"

Key terperangah ia menatap tak percaya kearah daniel.

Daniel menatap key yang sudah hampir menjatuhkan cairan bening dimata indahnya.

"kenapa kakak pergi, key nggak punya tempat curhat kak" ucapnya rada lebay. Tapi itulah yang dirasakanya sekarang.

"kakak harus melakukan ini demi kita key, keluarga kita" daniel menghapus bulir bening di mata key lalu ia memeluk key yang tangisnya tambah pecah.

Key kembali menghapus air matanya Yang tak sengaja menetes saat mengingat hal itu.

"nangis loo" key refleks menoleh ia menatap tajam pemilik suara itu.

Mora memasuki kamarnya tanpa izin, saudari nya itu melangkah menduduki ranjang key dengan lancangnya ia mengambil sesuatu disana memperhatikannya sangat kagum.

Key melangkah masuk
"ngapain loo?" tanya key
Mora terkejut, langsung memasukan benda milik key di saku bajunya.

Mora tak menghiraukan perkataan key,
Ia tampak sinis menatap gadis dihadapannya, tanpa key duga dengan cepat mora mengibas tangan nya di peralatan meja rias gadis itu, key terperangah dengan mulut terbuka, mora melirik nya sebentar dengan senyum devil, tak puas ia menggapai guci besar dekat jendela dan membantingnya.

Key cepat cepat menarik tangan mora kasar.

"LO..LO apa an sihh?" katanya menahan amarah.

Mora menatap key sinis , lalu menjambak rambut kembarannya itu.

"Anak sial kayak loo nggak pantas ada di rumah gue, loo itu anak PEMBAWA SIAl , ANAK ANJ**G!!!!" key mendorong tubuh mora hingga genggaman tangan mora dirambut key terlepas.

l'm Fine :) [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang