at your door (pt.4)

624 113 20
                                    

Rate: T+ // twins!nomin, jaedo ]

.

.

.

"... Kak Mark?"


Mark mengulas senyum simpul, menyapa Jaemin yang terlihat bingung dengan kedatangannya yang tiba-tiba, terlebih langsung di depan pintu kamar. "Hai. Sedang apa?"


Sedang apa? Jaemin bisa langsung menjawab bahwa dia tidak sedang melakukan apa-apa. Hanya menata baju yang belum sempat dia masukkan ke lemari, lalu juga sesekali mengecek ponselnya tanpa alasan. Tapi Jaemin tidak menjawab segera pertanyaan Mark, karena dia merasa dia yang harusnya bertanya di sana, "Kakak yang sedang apa! Kenapa tiba-tiba ke sini? Ada sesuatu?"


Mark menggeleng, "Sebenarnya, Jeno bilang kamu menelfon, minta supaya dia ke rumah. Tapi saat ini dia ada urusan yang tidak bisa ditinggal, jadi dia minta aku yang gantikan cek ke sini, takut terjadi sesuatu."


Jeno ada urusan, jadi dia minta Mark yang gantikan dia untuk datang? Jaemin sempat terlihat senang mendengarnya. "O-oh ... Iya, aku memang telfon Jeno, tapi dia tidak bilang apa-apa soal kak Mark akan datang," katanya. "... Dia sibuk ya? Pantas di telfon dia diam saja ...."


Mark menjawab dalam hati, 'iya, sibuk pacaran', karena dia tidak akan benar-benar mengatakannya secara gamblang pada Jaemin dalam posisi dia mulai paham ekspresi senang yang Jaemin tunjukkan itu datangnya dari perasaan lega. Lega, mengetahui Jeno, kakak kembarnya itu ternyata masih bisa se-khawatir itu di tengah kesibukan bahkan sampai meminta orang lain untuk datang mengecek kondisi di rumah.


Jaemin lalu mengajak Mark untuk ke ruang keluarga saja karena toh Mark sudah sampai sengaja datang. Dia pun menyinggung soal baru kemarin dia memanggang kue sifon dan dia ingin Mark juga mencobanya, yang tentu saja Mark iyakan saja sambil sibuk berpikir sendiri ... Kenapa Jaemin menelfon Jeno untuk pulang? Dia lihat Jaemin saat ini tidak terlihat membutuhkan apa-apa. Sama sekali tidak ada yang terlihat gawat di sana. Dia bertanya pun kata Jaemin sebenarnya dia menelfon Jeno hanya karena bosan. 


Jadi... apa itu artinya yang dikatakan Jeno benar? Jaemin hanya sedang usil saja?


"Tadi apa kak Mark datangnya sudah dari lama?" tanya Jaemin sambil memotongkan kue untuk Mark dan mungkin dirinya juga. "Aku tidak dengar suara kendaraan atau ketukan pintu sama sekali."


"Tidak kok. Aku ... Aku sempat mengabari kak Jaehyun lewat chat kalau aku akan ke sini," jawab Mark dengan suara yang sedikit dipelankan, "jadinya aku tidak menunggu lama —malah memang aku tidak menunggu karena saat aku datang itu kak Jaehyun sudah di depan, membukakan pintu. Lalu setelah kubilang aku mencarimu, ya dia suruh aku langsung masuk saja."


Entah disengaja atau tidak, tapi Jaemin untuk sepersekian detik terlihat menghentikan gerakan tangannya. Matanya juga tiba-tiba menolak untuk bertemu langsung dengan mata Mark.


Mark menyadarinya? Tentu. Itu untuk meringankan sedikit kebingungannya mengenai kegawatan apa yang kira-kira membuat Jaemin sampai meminta orang untuk datang menemaninya di rumah, padahal di rumah ini kan ada—....


"Wah, benar ada Mark," suara yang tiba-tiba datang dari arah tangga. Itu Doyoung. Dia terlihat rapi dan membawa tas, seperti siap untuk pergi.

✩-MarkMin oneshots-✩Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang