✩-MarkMin oneshots-✩

O1. Never Text Him When You're Sad

SAMPAI larut malam, hape Jaemin masih bergetar. Pesan masuk tak kunjung berhenti berdatangan. Melihat waktu yang sudah menunjukkan pukul sebelas malam pun ternyata tidak cukup membuatnya berhenti membalas.

marklee: parah sih
marklee: uas senin

marklee: tapi sabtu aja 1 bab pun belum kesentuh

Jaemin mengukir senyum membacanya. Jemarinya mulai menari di atas keyboard hapenya sambil sesekali cekikikan.

nanajaem: hyung kira aku udah belajar?

nanajaem: buku cuma dibuka doang samsek gak dibaca

marklee: iyalah orang kamu fast rep seharian wkwk

marklee: tapi mending sih itu buku masih dibuka

marklee: bukuku masih di tas

marklee: bekas dibawa kelas

marklee: kelasnya hari rabu :)

nanajaem: ter-nggak niat 2017
nanajaem: eh tapi udah mau 2018

nanajaem: belajar sana

marklee: :( masih belum mood

marklee: ujiannya nggak bisa dimundurin aja? masih betah SMA haha

Tanpa sadar Jaemin menelan ludah. Dia hampir saja membalas kalau dia juga masih betah melihatnya mengenakan seragam yang sama dengannya. Hampir saja.

nanajaem: ngulang aja kalo gitu wkwk

nanajaem: kayaknya di kelasku banyak yang masih pengen liat hyung tuhhh

nanajaem: berisik banget tiap konseling :(

marklee: hah? konseling? mereka konseling bahas apa sih?

marklee: kayaknya pas aku kelas 11 konseling bahasnya nilai doang kok ini malah bahas kecengan

nanajaem: iyaa bahas nilai tapi nilai hyung kan paling tinggi dari angkatan atas

nanajaem: yaa jadi tiap nama hyung yang disebutin anak-anak cewek langsung ribut hih

nanajaem: berisik banget sumpah kalo mau tau

Jaemin tidak senang melebih-lebihkan. Dia dan beberapa teman cowoknya pasti akan sibuk menyumpal telinga begitu guru BK mulai menyinggung soal bagaimana grafik perkembangan nilai Mark Lee, kakak kelas yang selalu di peringkat 3 besar paralel itu selalu meningkat naik —atau tetap stabil.

"Mark ini di kelas selalu duduk di depan. Dia selalu aktif memberikan argumen-argumen tiap diskusi kelas. Kalau kalian kan cenderung pasif di kelas, nah, coba contoh kakak kelas kalian yang ini," kata si guru BK yang dikenal tidak disenangi kebanyakan murid di sana. Dia selalu menjatuhkan murid lain untuk mengedepankan satu murid khusus (yang pada kasus ini adalah Mark).