Tadi sore, Jaemin dapet chat dari Mark, pacarnya, soal dia mau nonton ke bioskop. Nonton film horor yang lagi nge-hits, dia bilang.
Jaemin
Bukannya kakak takut horor...
Jangan ah
Ntar gak bisa tidur lhoMark
Gak kokkk
Kalo sendiri sih takut tapi ini rame ramee
Kamu aku ajakin ga mau kannJaemin
Ntar takut ke kamar mandi lho
Ntar takut gelap lho
Gak usah aja kakMark
Ngga sayanggg everythings gonna be just fineJaemin
Nonton sama siapaMark
Sama yeri and the genkzJaemin
Cwk semua?Mark
Malah enak gitu kan
You know i dont swing that wayJaemin
Ok fineee
Have fun
Aku mau boboMark
Met bobo cantik shayankkIya, jadi intinya Mark ini ingin menonton film Pengabdi Setan 2. Gak heran sih kalau Mark ngebet banget, karena toh memang semua orang lagi sibuk membicarakan film horor satu itu. Tapi masalahnya, Jaemin tau pacarnya yang setahun lebih tua itu paling gak bisa nonton yang seram-seram. Terakhir Mark menonton versi satu dari film yang sama, dia jadi mudah kaget, dan parnoan. Efeknya baru hilang setelah kurang lebih seminggu. Dan kalau boleh sih, Jaemin kurang mau menangani Mark yang sedang dalam kondisi seperti itu.
Dan ternyata memang sama saja. Mark datang malam-malam ke kostannya dengan membawa banyak makanan. "Oleh-oleh nih," katanya, tanpa perlu Jaemin tanya dulu.
"Gimana filmnya? Seru?"
"Ya ... Seru ...." Mark menjawab sambil membuang muka. "Aku bawa martabak. Coklat. Ada yang pake susu, itu punyaku."
"Seru gakkkk?"
Jaemin menoel pipi Mark yang hampir tidak ada isinya itu, seperti meminta Mark untuk berhenti membuang muka.
"Seru! Kan tadi aku udah jawab," Mark mendorong Jaemin yang menghalanginya untuk membuka bungkusan yang dia bawa. "Ya... Pocinya banyak."
"Kamu suka poci?"
"Teh poci? Suka— aw!" Dicubit Jaemin. "Ya lagian nanyanya aneh! Mana suka!"
"Kirain," Jaemin duduk di tepian kasurnya, di sebelah Mark. "Terus ngapain ke sini?"
"Mau nginep."
"Kenapa?"
"Mau aja."
"Takut sendirian ya?"
"Nggak lah. Ngapain takut."
"Hmm..." Jaemin bangkit sebentar, lalu mematikan lampu kamar kostnya. Mark berjengit dan memohon Jaemin untuk menyalakan lagi lampunya. "Tuh kan! Jadi takut gelap! Ke kamar mandi takut juga deh pasti!"
"Nggak, Jaem! Tadi gara-gara kaget aja!"
"Yaudah, sana ke kamar mandi! Bersih-bersih dulu kalo mau nginep di sini," Jaemin buka lemarinya dan mengambil satu stel pakaian tidur. "Pake ini. Ada sikat gigi baru di kamar mandi. Pake aja."
"... Buat apa??"
"Buat apa? Ya mandi! Gak ada alasan lagi ya, kak! Baju ganti ada, sikat gigi ada. Handuk nanti aku pinjemin! Udah, sana mandi!"
Jaemin menempatkan bajunya di pangkuan Mark. Mark melihat Jaemin dan baju yang di pangkuannya bergantian. "... Kok kamu tega sama aku...."
Nah kan. Mulai. Si kakak ini benar-benar jagonya melas. Dia melemparkan tatapan maut pada Jaemin, memohon belas kasihan, tapi Jaemin justru berjalan ke arah kamar mandinya dan membukakan pintu, "Silakan masuk. Minimal 5 menit ya di dalem."
Dengan langkah gontai Mark membawa dirinya masuk ke kamar mandi. "Jangan dimatiin lampunya!" Karena saklar lampunya berada di luar. Jaemin iyakan saja karena memang dia tidak ada niatan berbuat usil pada pacarnya yang sedang ketakutan.
Berkali-kali Mark bertanya dari dalam bilik kamar mandi, "Jaem, kamu masih di depan kan??" Lalu dijawab, "Iya, masiiih," sebelum akhirnya Mark melanjutkan mandinya.
Selesainya mandi, Jaemin langsung menawarkan segelas coklat panas yang dia tau Mark suka. Bisa dibilang permintaan maaf memaksanya melawan rasa takut, terlebih waktu Mark keluar dari kamar mandi itu dia langsung memeluk Jaemin, seperti dia sedang menyalurkan rasa takutnya setelah sendirian di dalam kamar mandi.
"Besok-besok gak usah nonton yang serem-serem lagi ya?" ucap Jaemin lembut sambil mengusap tengkuk Mark, lalu diangguki Mark berkali-kali. "Tidurnya sambil nyalain lampu aja ya kalo gitu? Gimana?"
"Gak usah. Nanti kamu pusing," Mark mengencangkan pelukannya di pinggang Jaemin. "Asal tidurnya dipeluk kamu, aku gak takut tidur gelap-gelapan."
Hadeh, bayi besar. Tapi Jaemin iyakan pintanya. Toh, memeluk Mark saat tidur itu juga sebenarnya adalah hal yang Jaemin nikmati.
Mark memang yang lebih tua dari Jaemin. Tapi tidak berarti bukan dialah yang paling manja di antara mereka, terbukti dari bagaimana Mark baru bisa tidur setelah Jaemin usap-usap rambut dan punggungnya.
.
.
.End
A/n. Siapa yg udah nonton pengabdi syaiton 2
—9 aug '22
KAMU SEDANG MEMBACA
✩-MarkMin oneshots-✩
Fanficprompts ※O1. Never text him when you're sad ※O2. I hope we end up happy ※O3. I still see you in my dreams ※O4. You are the kindest ※O5. Mind ※O6. Imagination ※O7. A burden ※O8. The stars remind me that we're not together ※O9. I beg you please don't...