5-Penguntit

40K 3.4K 177
                                    

Mobil yang di kendarai Dika bukannya ke Apartemennya malah berhenti di depan Kost-kostannya.

"Kok berhenti di kost lu sih?" Sewot Isa.

"Gak sabar banget ke apartemen gua ya?" Dika nyolek dagu Isa. Isa nepis tangan Dika.

"Najis"  Dika terkekeh kecil. Lalu keluar dari mobil, jalan ke kamar kostnya di ikuti Isa.

"Buruan masuk" perintah Dika membuka pintu kamar kost.

"Gak..gua di luar aja" Dika langsung ngedorong Isa buat masuk ke kamar kostnya.

Isa melihat lemari yang di sandi itu. Isa masih mengingat waktu melihat foto-foto dirinya yang ada di lemari Dika. Emang udah gila Dika. Obsesi akut.

"Kita nginep disini dulu besok baru ke apartemen gua" jelas Dika.

"Hmm..serah lu intinya ntar malem gua tidur di kasur lu di lantai"

Dika narik pinggang Isa jadi ngebuat mereka berhadapan kayak mau pelukan. Isa ngedorong dada Dika buat ngejauh.

"Ngapain tidur pisah-pisah, tinggal tidur satu kasur aja si apa susahnya lagian toh kasurnya muat buat dua orang" Dika menyeringai.

Skip..

"Lo mau kemana?" Tanya Dika yang sedang memindahkan barang-barangnya ke koper.

"Kerumah temen"

"Temen? Siapa? Lo kan gada temen selain gua"

"Enak aja lu kalo ngomong..temen gua tuh banyak elonya aja yang ngelarang-larang gua gak jelas...dah lah males ngomong ama lu" Isa pergi entah kemana.

Dika mengambil HPnya menelpon seseorang.

"...."

"Ikuti Isa"

"...."

Mematikan telepon, melemparkan HPnya ke kasur.

#IsaPOV

Isa sekarang sudah berada di Cafe menunggu seseorang yang ingin dia temui.

"Hei.." orang yang ditunggu-tunggu menepuk bahu Isa.

"Dah lama nunggu?" Tanya orang itu.

"Gak kok..Apa kabar manda?"

Yup, Isa ketemuan sama Manda.

"Baik kok..Lu gimana kabarnya? Udah mau seminggu lu gak berangkat sekolah, waktu itu gua liat lu di gendong Dika, lu sakit kah?"

"Shit manda liat gua di gendong Dika waktu dia ngasih pil aneh itu" batinnya.

"Owh..iya waktu itu gua sakit hehe" bohongnya.

"Sakit apa? Parahkah?"

"Ehmm..gak kok cuma demam doang" bohong kedua kalinya. Manda mengangguk paham.

"Besok-besok gua minjem buku catatan lu boleh gak nda?"

"Boleh dong..lagian lu juga udah ketinggalan banyak pelajaran sama ulangan harian"

"Kalau gua mau pinjem nanti gua kabarin lu kok" Manda mengangguk.

Lalu mereka berdua memesan minuman dan makanan ringan.

Isa dan Manda bercanda ria di cafe itu tanpa di sangka seseorang suruhan Dika yang daritadi mengikuti Isa seperti penguntit memperhatikanya sesekali mengambil gambar mereka berdua.

Matahari perlahan terbenam menandakan sudah sore hari. Isa menemani Manda menunggu taksi. Saat taksi berhenti di depannya Manda berpamit dahulu lalu melambaikan tangannya di iringi dengan senyum manisnya. Sekarang Isa menunggu taksi untuk dirinya sendiri.

#AuthorPOV

Dika duduk di tepi kasur menunggu kehadiran Isa dengan tangan memegang lembaran foto.Saat pintu kost terbuka, Dika berdiri mendekati Isa.

"Udah senang-senangnya?"

"Apaan sih dah lah mau mandi gua" Isa melewati Dika tapi terhenti saat Dika memegang lengannya.

"Nih" Dika memberi lembaran foto ke Isa. Isa menerimanya lalu melihat-lihat.

"Lu nyuruh orang buat ngikutin gua?"

"Hm"

"Ngapain? Kek paparazi aja"

"Biar gua tau calon gua ketemu siapa dan ngapain aja"

Isa menghela napas kasar. Menyobek lembaran foto itu.

"Bisa gak lu seenggaknya sehari aja biarin gua bebas..jangan nyuruh orang buat ngikutin gua."

"Gak"

"Serah lu dah" Isa mengambil handuk di kopernya lalu masuk ke kamar mandi dengan raut wajah keliatan kesel.

Dika malah terkekeh kecil melihat raut wajah Isa.

Skip..

"Udah mandinya?"

"Seliat lu" nada kesel.

Dika menggigit bibir bawahnya melihat Isa bertelanjang dada handuk melilit pinggangnya menutupi privasinya.

"Ngapain lu deket-deket"

Dika mendekati Isa menarik pinggangnya. Dada telanjangnya yang masih basah menempel ke dada Dika.

"Lepasin njir" Isa ngedorong bahu Dika.

Dika menempelkan bibirnya ke bibir Isa. Isa sontak memberontak tapi tangan Dika yang satunya menarik tengkuk Isa supaya memperdalam ciuman mereka.

Dika melumat lembut tidak ada perlawanan dari Isa. Dika menuntut jalan menuju ke kasur tanpa melepaskan ciumannya. Mendorong Isa untuk berbaring ke kasur, Dika menindihinya. Melanjutkan ciumannya yang di sambut Isa.

Entahlah mungkin Isa kebawa suasana.

Bukankah kesempatan bagus untuk Dika?

Suara kecupan ciuman yang terdengar. Isa mengikuti permainan Dika. Dika melepaskan ciumannya mengelap bibir Isa yang basah dan bengkak karena ulahnya.

"Maljum sa, mau main gak?"

Isa langsung tersadar entah apa yang merasukinya menerima ciuman Dika.

"Gak..besok gua pengin sekolah" Isa mendorong Dika yang di atasnya ingin berdiri tapi di tahan oleh Dika.

"Tapi gua pengin sa"

"Main aja sendiri..lagian gua cowo Dik, mana bisa cowo sama cowo dan gua itu cowo yang bikin orang ngedesah bukan malah gua yang ngedesah..dah awas lepasin tangan gua.." jelasnya.

"Lu sekarang tunangan gua, jadi gua bebas kan mau ngapain lu dan biar gua ajarin cara main cowo sama cowo"

Dika menarik tangan Isa keras hingga membuat si empu meringis terbaring kembali di kasur. Dika yang sudah menindihnya mengusap rambut,telinga,pipi dan sekarang ke bibirnya.

"Gua pengin kost ini menjadi saksi pertama kita ngelakuin sa" bisik Dika membuat Isa geli.








Vote & Koment
Hyn_

TBC.

25/6/21

OBSESSIVE AND POSSESIVE🔞 [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang