Sudah seminggu yang lalu kejadian 'itu'. Isa berangkat sekolah seperti biasanya. Tetapi sudah 3 hari ini ia tidak melihat Dika pulang ke apartemen. Mungkin karena membantu perusahaan ibunya.
Isa merasa lega dan bebas karena tidak ada Dika yang selalu mengikutinya bahkan sekarang Dika juga tidak menyuruh orang untuk memata-matainya. Namun begitu ada sedikit rasa rindu.
.
.
.
Isa mengikuti pelajaran dengan baik kadang melirik bangku di sebelahnya yang kosong."Ekhem" Abi berdehem menatap Isa dengan senyum remehnya.
Isa memutar bola mata malas. Mengabaikan Abi Kembali fokus dengan pelajaran yang sedang di ajarkan. Saat bel istirahat berbunyi Abi langsung menghampiri Isa.
"Kemana suami lu?" Ejek Abi.
"Suami?" Tanya Isa bingung.
"Dih Sok amnesia lu..Suami lu si Dika lah"
"Sejak kapan Dika suami gua" Isa meladeni Abi malas.
Abi membungkukan badannya mendekatkan wajahnya Isa memundurkan wajahnya. Lalu Abi berbisik ke Isa.
"Gua denger suara lu 'Ah Ah Ah' gitu seminggu yang lalu" bisik Isa. Menjauhkan wajahnya dari telinga Isa dengan kekehan kecil.
Isa membulatkan matanya saat Abi mengucapkan itu. Bahkan mulutnya sedikit terbuka. Isa baru ingat kalau Abi juga ngekost di tempat kost-kostannya Dika.
Yang ada di pikiran Isa sekarang itu. Jika Abi mendengar desahannya Apa kabar penghuni kost yang lain? Apa mereka juga mendengarnya?
Sekeras itukah?.
Desahannya?.
.
.
.
.
Sekarang Isa sendirian masih di kelas megang kepalanya kepikiran ucapan Abi yang masih terngiang-ngiang."Oy gak balik lu?" Teriak Abi menyenderkan badannya ke pintu kelas tangannya melipat di dadanya.
"Abi bentar" Isa berdiri ngegendong tasnya menghampiri Abi.
"Apaan? Masalah desah?" Remeh Abi. Isa langsung membungkam mulut Abi pake tangan kanannya takut ada yang denger. Ini mulut Abi gak bisa ke kontrolnya.
"Gausah keras-keras bisa gak sih" kesal Isa ngelepas bungkamannya ke Abi. Abi langsung cuih-cuih.
"Ihh mulut gua ternodai bekas tangan abis nganu" Isa jitak kepala Abi ngebuat empu meringis memegangi kepalanya yang abis kena jitakan.
"Abi jangan kasih tau siapa-siapa ya plis.. itu juga bukan gua yang mau..Dika yang merkosa gua..plis ya jangan kasih tau siapa-siapa" Isa memohon ke Abi sesekali merengek sok imut.
"Terus gua dapet untung apa kalo nutupin rahasia lu?" Abi senyum remeh.
"Gua kenalin lu cewek bohay mau gak" tawar Isa. Abi memikir sejenak.
"Gua tau lu gak nolak kan" Isa menatap Abi yang sedang memikir.
"Gak ah..lu kan tau kalo gua suka nonton bokep gay" tolak tawaran Isa.
"Iya terus?"
"Ya gua gak mau cewek.. gua maunya cowok..sanggup gak lu kasih kenalan cowok ke gua?" Abi mengedipkan matanya. Kini gantian Isa yang berpikir setelah selesai berpikir Isa tersenyum miring menepuk bahu Abi.
"Tenang aja nanti gua kasih kenalan cowok seksi tinggi terus ber abs. Lu siapain diri aja nanti malem buat ketemuan. Tapi janji ya jangan sebarin ke siapa-siapa apa yang lu denger seminggu yang lalu"
"Deal" Abi dan Isa berjabat tangan.
Isa masih di depan sekolah nunggu supir yang di perintahin Dika buat antar jemput dirinya. Isa nurut aja sekalian irit uang jajan. Selagi nunggu jemputan Isa nelpon seseorang.
KAMU SEDANG MEMBACA
OBSESSIVE AND POSSESIVE🔞 [END]
Dla nastolatków[END] "Gua ga suka lu sama orang lain selain gua!"-Dika. "Lu gada hak buat ngelarang gua"-Isa. "Lu sekarang jadi PACAR gua!"-Dika. [SEME×SEME] [GAY] [B×B] [HOMO] [🔞] #1-Maho (25/6/21) #1-m×m (31/7/21) #1-manly (3/7/21) #2-17+ (3/7/21) #1-homosexual...