Isa menekan pin apartement. Membuka pintu. Melihat seseorang berpakaian kemeja hitam jeans hitam sedang duduk di sofa menyenderkan punggungnya tangan melipat di dada. Perkataan orang yang baru ia temui ternyata benar. Ada yang sedang menunggunya. Sedikit membuat Isa heran. Abaikan saja lah. Isa menghampirinya.
"Lu udah balik?" Tanya Isa.
"Hm"
"Kapan?"
"Baru saja"
"Ouh..yaudah sono istirahat" isa masih menenteng kresek nasgor.
Sebenarnya Isa berniat ingin tanya kenapa tidak pulang ke apartemen selama seminggu. Tapi urungkan niatnya. Mungkin saja sibuk membantu urusan bisnis ibunya.
Isa berjalan menuju ke dapur untuk mengambil piring dan sendok. Namun langkahnya terhenti saat ada tangan melingkar di pinggangnya.
"Kamu tidak merindukan tunanganmu ini?" Dika mengecup leher isa. Mereratkan pelukanya. Isa kali ini tidak memberontak malah diam di tempat. Bingung dengan tingkah dan ucapan Dika sangat manja.
"Gak..keknya..gua cuma bosen aja sih" balas isa merasa geli saat Dika sesekali mengecup leher atau telinganya.
"Bosen karena aku tidak menggangumu?"
"Sedikit" Jujur Isa. Walaupun agak malu mengucapkannya tapi mau gimana lagi memang sedikit merindukannya.
Sedikit.
Ingat itu sedikit.
Bukan berarti membuka hati.
Araseo.
Dika tersenyum senang. Mengecup leher Isa.
"Kamu darimana malam-malam begini" bisik Dika.
"Gak liat lu gua nenteng plastik yang jelas isi makanan..dah lepasin gua mau makan udah laper banget nih" Isa sedikit geli dengan sikap Dika sangat manja. Melepaskan pelukan dika.
"Lucunyaa" Dika pergi untuk membersihkan badannya.
Isa memilih mengabaikan ucapan Dika tadi. Mengambil piring sendok. Isa melahap habis nasgor yang daritadi ia beli. Selesai makan Isa mencuci peralatan makannya.
.
.
."Kali ini gua biarin lu ketemu dengannya" gumam Dika menatap HP di pegangnya.
Ceklekk..
Dika menoleh. Tersenyum.
Jujur Dika jarang sekali tersenyum. Sekalinya senyum cuma buat Isa.
"Lu belum tidur?" Isa menutup pintu kamar.
"Tentu saja belum..aku menunggu tunanganku" Goda Dika. Menaruh HP di nakas. Mendekati Isa.
"Tunangan pantatmu!" Isa melemparkan badannya tengkurap ke kasur. Dika terkekeh. Menindih Isa.
"Lihatlah jari manis mu..kamu memakai cincin pemberianku" bisik Dika menggoda. Isa merinding seketika.
Dika tidak hanya berbisik. Tetapi juga menjilat telinga Isa.
"Terpaksa" jelas singkat padat.
"Dika minggir lu berat banget! Gua ngantuk!" Gerutu Isa.
"Meminta yang benar..baru aku minggir" Isa menghembuskan napas pelan. Berpikir. Tersenyum simpul.
"Sayang..bisakah kamu minggir dan jangan mengganggu tidurku?hm" nada yang keliatan sangat manja. Membuat Isa merinding sendiri mendengar suaranya.
Sedangkan Dika menganga mendengar ucapan Isa 'sayang'?. Dika membalikkan badan Isa hingga menjadi terlentang. Isa tentu saja terkejut.
KAMU SEDANG MEMBACA
OBSESSIVE AND POSSESIVE🔞 [END]
Teen Fiction[END] "Gua ga suka lu sama orang lain selain gua!"-Dika. "Lu gada hak buat ngelarang gua"-Isa. "Lu sekarang jadi PACAR gua!"-Dika. [SEME×SEME] [GAY] [B×B] [HOMO] [🔞] #1-Maho (25/6/21) #1-m×m (31/7/21) #1-manly (3/7/21) #2-17+ (3/7/21) #1-homosexual...