#18-|Sad (Edmund)

720 84 3
                                    

◍•◍)✧*。𝗛𝗮𝗽𝗽𝘆
𝗥𝗲𝗮𝗱𝗶𝗻𝗴 ◍•◍)✧*。

Bel istirahat sudah berbunyi, anak anak berbondong bondong keluar dari kelas menuju ke kantin, taman dan juga perpustakaan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Bel istirahat sudah berbunyi, anak anak berbondong bondong keluar dari kelas menuju ke kantin, taman dan juga perpustakaan.

Tapi belum dengan Liam, Anne dan Edmund.

"Ayolah Anne, aku sudah lapar tapi aku juga ingin menemui teman mu"ujar Liam, berusaha mendesak Anne.

Anne hanya menanggapi nya dengan anggukan dan mulai berdiri, "ayo...,"ajak Anne.

"Ed..., Haii.. kau tahu jika hanya berada dikelas saja itu sangat membosankan"kata Anne berjalan menghampiri meja Edmund.

Edmund hanya menanggapi dengan tersenyum kepada Anne.

"Ayo kita keluar aku tidak sabar ingin menemui Lucy!"ucap Anne histeris lalu keluar lebih dulu dari kelas, dan diikuti oleh Edmund dan Liam.

••••

"Lucy!,"kata Anne memasuki kelas yang berada satu tingkat dibawah nya, kelas Lucy.

Hanya ada beberapa murid yang berada di kelas, sekitar 5 itupun mereka sudah kembali dari Kantin.

"Anne!!," Balas Lucy tak kalah histeris, Mereka berpelukan sebentar.

"Sudah?, Aku lapar!"kata Liam, benar sedari dikelas Liam sudah bilang dia lapar.

"Yasudah, ayo ke kantin", ajak Anne yang sedikit tersirat senyum di bibirnya.

Lucy dan Liam lebih dulu jalan dari pada Ed dan Anne, karena mereka lapar.

Edmund terlihat gelisah, kadang melamun di saat berjalan, "kau kenapa?... sakit?", Kata Anne berhenti berjalan, karna Anne berhenti berjalan Edmund pun ikut berhenti berjalan.

"Tidak,"jawab Edmund singkat, wajahnya melihat kebawah kadang melihat kearah lain,

"Aku tidak suka kalau aku sedang berbicara dengan seseorang, ia melihat kearah lain, termasuk kau", ucap Anne

Edmund menghela napas, sedikit memejamkan mata lalu melihat kearah Anne.

"Saat bertemu aku, kau tidak histeris seperti kau bertemu dengan Lucy," ucap Edmund seperti anak kecil yang ingin diperhatikan, lalu ia melihat kearah lain lagi, Anne sedikit bingung, dia sedang berusaha mencerna.

"Lupakan. aku lapar, ayo makan" ajak Edmund daun telinganya sedikit memerah karena malu.

Edmund berjalan lebih dulu dan seraya menggaruk-garuk kepalanya, Anne tersenyum menyadari setelah ia mencerna perkataan Edmund.

Anne berlari dan merangkul tangan Edmund, Edmund terkesiap ketika Anne seperti ini.

"Ayo ke kantin!," Seru Anne ia tidak peduli orang lain melihat ia berteriak, yang terpenting baginya adala ia tak canggung karena pertama kalinya ia yang merangkul Edmund.


Setibanya di kantin, Liam sudah mengambil makanan untuk Edmund dan Anne, "terimakasih, teman!,"kata Anne berterimakasih pada Liam,

"Terimakasih,"kata Edmund samar Liam hanya menanggapi dengan tersenyum,

"Peter dan Susan sudah pergi?,"tanya Anne. "Sudah.., mereka sibuk mungkin.."jawab Lucy sedikit murung, "tapi tak apa! Beberapa bulan lagi mereka pulang dan akan tinggal disini.."lanjut Lucy tersenyum cerah.

"Bukannya tahun ini adalah tingkat akhir bagi kalian bukan?,"tanya Lucy, sekarang ia bertanya.

Anne mengangguk, "setelah lulus kalian akan melakukan apa?,"tanya Lucy lagi, "kalau aku, aku ingin tidur seharian penuh."jawab Liam jujur.

"Tidak lanjut sekolah lagi?,"tanya Lucy pada Liam, Liam menggelengkan kepalanya. "Kalau kau?,"tanya Edmund pada Anne, "entahlah, Mungkin aku melanjutkan pendidikan atau..." Anne berbicara setengah setengah membuat mereka bertiga menjadi penasaran.

"Atau?,"ucap Edmund penasaran. "Atau aku menikah muda" ucap Anne membuat Liam tersedak makanan dalam mulutnya, tubuhnya Edmund membeku sedangkan Lucy kaget tapi ia sedang menenangkan Liam yang sedang tersedak.

"Kau gila?!" Tanya Liam di sela meminum air yang diberi Lucy, gelak tawa Anne keluar dari mulutnya, "aku bercanda"ucap nya.

"Kalau kau Edmund?," tanya Anne setelah ia menyelesaikan tawanya.

Edmund menjawab, "mungkin aku sepemikiran dengan mu,"ucap Edmund sambil tersenyum pada Anne, "menikah muda?!"kata Liam serius, "melanjutkan sekolah, bodoh!"ketus Anne.

Bel berbunyi kembali menandakan anak anak di segerakan masuk kembali ke dalam kelas.

"Dah Lucy," ucap Liam Lucy hanya membalas tersenyum pada Liam.

"Kenapa hari ini kita harus belajar sejarah?"sesal Anne
"Seharusnya kau suka, sejarah seru, tahu."kata Liam.

"Apanya yang seru, kenapa kita harus mempelajari masa lalu?,"celetuk Anne

"---kau suka sejarah Ed?---"tanya Anne.

"Mungkin."jawab Edmund singkat.

Mereka kembali kedalam kelas, beberapa murid sudah masuk kedalam kelas.

Anne duduk dimeja nya dengan perasaan malas, lalu ia melihat kearah bangku Edmund, melirik teman sebangkunya brill dan sedikit memberikan kode.

Brill mengerti apa yang dimaksud oleh Anne, ia segera mengambil bukunya dan beranjak dari tempat duduknya menuju Anne.

"Terimakasih brill, kau teman terbaik," sedangkan brill hanya mengangguk, yah betul mereka bertukar tempat duduk, mereka sudah cukup sering begini disaat pelajaran sejarah.

"Kenapa kemari?,"tanya Edmund Anne

"Aku malas, dan aku sudah sering begini di pelajaran sejarah,"kata Anne jujur ia melipat kedua tangannya dan menenggelamkan wajahnya.

Guru sejarah masuk sembari membawa setumpuk kertas.
"Baiklah anak anak ini adalah ujian harian kemarin dan akan dibagikan,"

"Kamu yang baru kukenali wajahnya tolong bagikan"suruh guru itu, ia menunjuk Edmund dan guru itu pun memulai pembelajaran walau kertas sedang ingin dibagikan.

Edmund beranjak dari kursinya dan membagikan kertas ujian, walau ia sedikit kewalahan saat membagikan kertas itu, karna ia belum banyak mengenali teman sekelas nya.

Dan saat ingin memberikan kertas ujian Anne ia sedikit mengintip nilai nya dan tentu saja kaget Anne bilang ia malas dalam pelajaran sejarah tapi kenapa nilainya A- ya walau ada tanda min tapi ia mendapat A.

Edmund pun kembali duduk dan membangunkan Anne, "ada apa?," Tanyanya "ini kertas ujian mu, kau mendapatkan A kenapa bisa?"tanya Edmund, Anne tersenyum. "Aku malas dalam pelajaran nya bukan berarti aku tidak mau mempelajari nya"kata Anne.

"Aku tidak jadi mengantuk,"ujar Anne menegakkan kepalanya dan membuka buku sejarah.

"Maaf,"kata Edmund, "ah, tak apa apa tidak seharusnya juga kan aku tidur"kata Anne.

••••

Bel berbunyi pelajaran selesai itu tandanya waktu untuk pulang.

"Untungnya pelajaran sejarah, pelajaran terakhir"gumam Y/n.

Dari sudut pintu terlihat Lucy sedang memperhatikan dari jauh, "kita pulang bersama ya, kan rumah kita dekat"ucap Lucy.

Setelah memasukkan beberapa buku mereka pun pergi keluar dari kelas.


Hope you like it

𝙈𝙔 𝙆𝙄𝙉𝙂 -ᴇᴅᴍᴜɴᴅ ᴘᴇᴠᴇɴsɪᴇTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang