#22-|awkward

552 79 5
                                    

_____________________

"AKU BILANG IYA AKU MAU RAJA BODOH!!"aku berteriak tepat di depan wajahnya, teriakan ku itu membuat dia menjauh dan dengan mengelus ngelus telinga nya.

"Kau gila?, Telinga ku bisa bisa tak bisa mendengar"ucapnya.

"Maaf."

_____________________

Anne dan Edmund berjalan dengan keadaan yang sangat canggung.

"selagi lagi ku ingatkan lain kali jangan berteriak di dekat telinga ku" Edmund membuka suara nya.

"Ya, aku tahu. Aku juga tidak sengaja kan? Dan berhentilah memberitahu ku akan hal itu"ucap Anne panjang lebar.

Sunyi, tidak ada satupun dari mereka yang bersuara. Sesekali mereka saling melihat satu sama lain dan di akhiri dengan saling membuang dan seperti itu terus sampai di mana saatnya Anne tiba di rumahnya.

"Masuklah terlebih dahulu" ucap Edmund lembut, seperti pasangan remaja baru pada umumnya.

"Kau saja duluan yang pergi ke rumah mu, aku akan melihat mu dari sini", Ucap Anne balik dengan keadaan malu malu.

"Kau saja duluan".

"Kau saja..."

Mereka satu sama lain tidak ada yang mau mengalah, malu? Tentu.

Edmund menghela nafas berat lalu tersenyum dan...

Mendaratkan tangannya diatas kepala sang gadis yang kini adalah pacarnya.


Wajah gadis itu memerah, Mungkin kini gadis tersebut ingin pingsan dan menghilang dari bumi rasanya.

Tangan Edmund turun dari atas puncak kepala menuju kearah pipi Anne, ia mengelus lembut pipi Anne.

"Apa ini..."

Edmund sedikit menunduk memposisikan wajahnya didepan gadis didepannya.
Lalu Edmund memajukan kepalanya dan mencium bibir Anne lembut beberapa menit.

"Kesempatan ku", batin Edmund.

Anne sangat kaget dengan perlakuan Edmund padanya, seperti sedang bermimpi indah.

Edmund melepaskan ciumannya itu dan mereka pun saling bertatapan masih dengan posisi wajah yang sangat begitu dekat bahkan jika Edmund maju sedikit lagi maka hidung mereka bersentuhan, sekarang gemuruh napas mereka saling beradu.

Sembari itu ada sepasang mata yang mengintip dari jendela rumah Anne melihat sepasang kekasih remaja yang baru saja jadian itu, Lucy dan Liam.

Mereka sangat gembira sekali karena bisa melihat mereka berdua sudah memiliki hubungan yang lebih dari kata 'teman'.

Mereka berdua bahkan berpelukan saking senangnya, melihat sepupu dan saudara mereka itu. pelukan itu hanya sementara karena setelah melepaskan pelukan satu sama lain mereka langsung bersikap canggung, bukan hanya y/n dan Edmund saja yang canggung malam ini Lucy dan Liam pun juga.

"Sepertinya Edmund berhasil"kekeh Lucy.

"Ah...! Aku sudah tidak tahan lagi, aku akan keluar mereka sudah lama sekali bertatap tatapan seperti itu!," ucap Liam tak tahan lagi, karena sudah panas.

Liam berjalan keluar dari kamar Anne di iringi dengan Lucy yang mengikuti dari belakang, berjalan menuju pintu dan membukanya.

"Hei!, Kalian berdua sudah selesai bukan bertatapan nya? Hari ini sudah malam mungkin saja sebentar lagi akan pagi" ucap Liam berteriak.

"Pengganggu!" Ucap Edmund kecil.

"Kau pikir aku tidak punya telinga?"ucap Liam yang mendengarkan jelas perkataan Edmund.

"Tidak?" jawab Edmund dengan khas 'smirk' nya itu

Liam bergidik ngeri melihat tingkah Edmund itu, ia berjalan keluar dari pintu dan menarik tangan Anne untuk masuk.

Sampainya di depan pintu, Anne melepaskan tangannya yang ditarik Liam tadi dan berjalan mendekat ke arah Edmund.

Dan mengecup pipi Edmund lembut.

"Kau salah sasaran, seharusnya disini" ucap Edmund mengarahkan jari telunjuknya ke arah bagian bibir.

"Kau ini, pulang sana!" Ucap Anne malu.

"Begini kah perlakuan mu terhadap kekasih baru mu" ucap Edmund sambil terkekeh, sambil mengacak-acak kepala Anne.

Tanpa disuruh Anne langsung bergegas mencium sekilas bibir Edmund, Edmund terkejut? Oh tentu.

"Aku masuk dulu, bye my king". Ucap Anne Di telinga Edmund.

Anne pergi menuju Liam dan Lucy yang berada di pintu.

"Baiklah sepertinya aku harus pulang," lanjut Lucy

"Kau tak menginap?" Ucap Anne menawarkan.

"Tidak, lain kali ya" ucap Lucy memeluk Anne dan beralih ke arah Edmund.

"Aku tidak kau tawarkan" ucap Edmund masih saja menggoda Anne tak ada habis habisnya.

"Oh, shut up"ucap Anne masuk dengan keadaan jantung yang terus berdetak kencang sedari tadi.

"Baiklah kalau begitu aku masuk dulu." Ucap Anne pergi masuk dan diiringi oleh Liam.

"See you tomorrow Queen". Ucap Edmund.

Hi guys how r u?

Maaff yaaa kalau nga bikin baperr maaff banget

And maaf baru upload karnaaaaaaa aku agak ngak enak badan gitu..

See you in the next story

🌷🌷

𝙈𝙔 𝙆𝙄𝙉𝙂 -ᴇᴅᴍᴜɴᴅ ᴘᴇᴠᴇɴsɪᴇTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang