Anne POV.
Aku masuk kedalam kamarku, dengan piring yang ada ditangan ku, diatasnya ada biskuit yang baru ku buat tadi.
Saat aku masuk Liam dan Edmund terlihat akrab, padahal baru kemarin terjadi salah paham.
Melihat ini aku jadi teringat Edmund dan Caspian saat di Narnia, mereka sangat dekat.
Atau... Selera Edmund itu Caspian?.
Ah! Pemikiran macam apa itu.
Dan Lucy ia duduk di dekat jendela sembari membaca beberapa buku yang aku punya.
"Aku tadi membuat biskuit, makanlah" suruh ku pada mereka.
Mereka menurut, aku pun menaruh piring yang berisi biskuit ini diatas kasur dan berjalan kearah Lucy.
"Aku iri" gumamku
"Iri?"
"Kau iri pada mereka?" Ucap Lucy tersenyum miring.
"Sedikit, lupakan itu."
"Kau mengajakku pergi nanti malam?" Tanyaku.
"Pergi nanti malam?, Aku tid—" mulut Lucy di bekap Edmund lagi, sudah dua kali ia di bekap Edmund aku merasa kasihan pada nya.
Dan yang anehnya adalah Lucy terlihat bingung dengan perkataan ku jelas jelas Edmund tadi bilang Lucy ingin pergi mengajak ku nanti malam, sekarang kenapa jadi dia yang bingung?.
"Kenapa di tutup lagi?".
"Bukan di tutup, aku melihat di mulut Lucy ada nyamuk" ucap Edmund.
Edmund memainkan matanya pada Lucy dan begitupun sebaliknya, seperti berbicara dengan mata.
Akhirnya mulut Lucy dilepas Edmund, "ya, betul aku mengajak pergi nanti malam"
"Kemana?"
"Taman" ucap Edmund, padahal aku bertanya pada Lucy tapi tak apa.
Tak terasa malam mulai tiba Edmund dan Lucy sudah pulang, Lucy menyuruh ku langsung saja pergi ke taman didekat rumah.
"Benar tak ingin ku temankan?" Ucap Liam memastikan, sudah berkali kali Liam bertanya hal yang sama dan begitupun jawabanku tetap sama.
"Tak usah, aku bisa sendiri"."Yakin?".
"Seribu persen yakin".
"Baiklah".
Aku berjalan menyusuri malam hari yang gelap ini dengan lampu yang berada di dekat taman, malaam ini sungguh cantik Karena bintang bertebaran.
Setibanya di sana aku tak sengaja melihat sepasang kekasih sedang berciuman.
"Waw" ucap ku spontan Sepasang kekasih itu langsung melihat kearah ku dan untungnya Edmund datang, dan juga tak sengaja melihat mereka.
"No, i can't see"lanjut Edmund menutup mata seperti tak bisa melihat dan menarik tanganku, kabur.
Aku dan Edmund berlari dan sambil tertawa, "berhenti disini aku letih berlari, dan juga perutku sakit karena tertawa", Ucapku saat melihat bangku coklat itu.
Kami duduk bersama, Edmund mengatur napasnya dan begitupun aku.
"Mana Lucy?" Kataku, aku heran kenapa Lucy tidak ada padahal dia yang mengajakku keluar malam ini .
"Maaf, aku berbohong"
"Jadi yang ingin mengajak aku pergi ke taman itu kau?, Bukan Lucy?"
Edmund mengangguk, "pantas saja kau membekap mulutnya Lucy tadi" kata ku dengan datar. Tidak, aku tidak marah sekalipun muka ku memang begini dasarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝙈𝙔 𝙆𝙄𝙉𝙂 -ᴇᴅᴍᴜɴᴅ ᴘᴇᴠᴇɴsɪᴇ
Fantasi[𝗈𝗇 𝗀𝗈𝗂𝗇𝗀] ❝𝘈𝘵 𝘧𝘪𝘳𝘴𝘵 𝘐 𝘥𝘪𝘥𝘯'𝘵 𝘣𝘦𝘭𝘪𝘦𝘷𝘦 𝘪𝘯 𝘵𝘳𝘶𝘦 𝘭𝘰𝘷𝘦, 𝘶𝘯𝘵𝘪𝘭 𝘐 𝘧𝘪𝘯𝘢𝘭𝘭𝘺 𝘮𝘦𝘵 𝘺𝘰𝘶❞ ,____,_____,_____,_____,_____,____,___, by /𝗮𝘇𝘇𝗵𝗹𝘂𝗲, 𝟮𝟬𝟮𝟭 • written in bahasa • baku • Edmund × OC! (Sem...