Chapter 2

4.5K 623 89
                                    

Hari ini Haruto dan Junkyu sedang sibuk - sibuknya.

"selanjutnya apa jadwalku?" tanya Haruto sambil berjalan ke ruang kerjanya.

Junkyu melihat ipadnya.

"setelah makan siang, anda ada rapat dengan Direktur Choi, Setelahnya anda ada pertemuan dengan Brand Ambbasador baru kita Huang Renjun, Setelahnya anda sudah tidak ada jadwal" jelas Junkyu.

Haruto mengangguk.

Dia lelah sehabis menghadiri rapat dengan pemegang saham. Kepalanya rasanya ingin pecah berdebat dengan mereka.

Haruto melepas jasnya dan menaruhnya sembarangan, dia juga melonggarkan dasinya dan menggulung lengan kemejanya.

"Junkyu tolong ambilkan aku cola di kulkas" ucap Haruto.

"Baik Sajangnim" ucap Junkyu.

Junkyu berjalan menuju kulkas dan mengambilkan sekaleng cola untuk Haruto.

Haruto meminumnya dengan tidak sabaran. Dia haus.

"anda ingin makan siang diluar atau mau pesan?" tanya Junkyu.

"pesankan aku Ramen dan sushi" jawab Haruto.

Junkyu melakukan pemesanan tersebut.

"kau tidak makan siang?" tanya Haruto.

"setelah pesanan anda datang, saya akan makan siang" jawab Junkyu.

Haruto mengangguk saja.

Setelah menunggu 30 menit, akhirnya pesanan Haruto datang, dan Junkyu menata dan menyerahkannya kepada Haruto.

"selamat menikmati makan siang anda Sajangnim, saya permisi untuk makan siang" ucap Junkyu.

Haruto mengangguk dan memulai untuk makan.

Junkyu berjalan menuju kantin dengan kepala pusing. Jujur saja bukan hanya Haruto yang ingin meledak kepalanya menghadapi para pemegang saham itu, tapi dirinya juga.

Junkyu memesan makanannya dan memulai untuk makan siang.

.
.
.

Junkyu mengernyit melihat ruangan Haruto terbuka sedikit, seingatnya dia sudah menutup pintu ruangan itu.

Apa Haruto pergi ya?

Junkyu berjalan mendekat, dia bisa mendengar keributan dari sana.

"jangan harap lo bisa milikin gua, perempuan jalang kayak lo, gak pantes untuk jadi istri gua" marah Haruto.

Junkyu terkejut mendengarnya.

"tapi Haruto, aku tidak mau hubungan kita hanya sebatas one night stand" kesal perempuan itu.

"lo mau berapa? Ambil uang ini, dan pergi jauh - jauh dari hadapan gua" ucap Haruto sambil melempar cek yang Junkyu yakin berisi nominal uang yang tidak sedikit.

Perempuan itu mendengus, diambilnya cek tersebut.

"gua bersumpah suatu saat nanti, lo akan merasakan bagaimana sakitnya kehilangan sekali lagi oleh orang yang lo cintai" ucap perempuan itu.

Setelahnya perempuan itu pergi dan Junkyu yang kaget berada di depan pintu langsung menunduk hormat.

Perempuan itu mendengus dan langsung saja pergi.

Junkyu masuk ke dalam ruangan Haruto.

"ada apa ini?" tanya Junkyu.

"perempuan gila itu menggangguku" ucap Haruto sambil mengusap wajahnya.

VOLVORETA (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang