Chapter 1

5.4K 677 126
                                    

Setelah Junkyu berhasil menyelesaikan dokumen penting yang harus dibawa saat rapat nanti, sekarang saatnya dia menyiapkan diri untuk meeting.

"Kyu tolong jemput Doyoung ke sekolah, tadi aku di telpon oleh wali kelasnya bahwa dia bertengkar lagi" ucap Haruto.

"tapi Sajangnim, bukankah saya ikut dalam rapat tersebut?" bingung Junkyu.

"kali ini tak apa kau tak ikut, rapat kali ini hanya berbicara tentang teknik pemasaran mereka yang baru, aku tak apa menghandle sendiri, tolong jemput Doyoung dan bawa anak nakal itu kemari" ucap Haruto.

"baik Sajangnim" ucap Junkyu.

Dia menyerahkan dokumen yang tadi dia ketik ke Haruto, Setelahnya dia pamit untuk menjemput Doyoung.

.
.
.

"tolong jemput Doyoung dan bawa anak nakal itu kemari, ck dia pikir gua supir anaknya apa Hoon" curhat Junkyu di telpon.

"hahaha emang cocok sih lo jadi supir dibanding sekretaris Kyu, soalnya lo lebih sering berurusan sama anaknya dibandingkan ayahnya" ejek Jihoon.

"ck diam lo! Kenapa juga si Doyoung kerjaannya berantem terus di sekolah, lo bayangkan yaa Hoon, dalam setahun ini gua kerja jadi sekretaris Haruto, udah 10 kali kayaknya gua ke sekolah Doyoung, mana anaknya sombong banget kayak ayahnya" kesal Junkyu.

"tiati ntar lo malah jadi ibu tirinya hahaha"

"dihh amit - amit Hoon, gua punya prinsip hidup sendiri, kalau bisa sendiri kenapa harus berkeluarga kan"

"gak selamanya lo bisa hidup sendiri, disaat lo tua, lo akan mengerti artinya kesepian"

"ck tinggal pergi ke panti Jompo ajalah gua, jangan kayak orang susah"

Jihoon ketawa diseberang sana.

"Kyu udah dulu yaa, gua harus nemenin Hyunsuk rapat, byee"

Junkyu menghela nafasnya kasar. Bisa - bisanya dia merangkap menjadi supir pribadi Doyoung.

Setelah sampai di sekolah Doyoung, Junkyu langsung saja ke ruang guru untuk menemui wali kelas Doyoung.

Tok tok tok

"masuk" ucap orang tersebut.

"permisi bu, saya walinya Doyoung" ucap Junkyu.

"ahh Tuan Junkyu, kemarilah ada yang ingin saya bicarakan dengan anda" ucap Rose Wali kelas Doyoung.

Junkyu mengangguk dan duduk disebelah Doyoung yang sudah lebam - lebam wajahnya.

Junkyu bisa melihat lawan Doyoung tidak jauh berbeda bentukan lukanya dari Doyoung.

"ada apa yaa Bu? Apakah Doyoung bertengkar lagi?" tanya Junkyu.

Rose menghela nafasnya.

"maaf sebelumnya Tuan Junkyu, apakah ayahnya Doyoung tidak bisa datang kemari? Saya sebenarnya ingin berbicara penting dengan beliau" tanya Rose sopan.

"maaf sebelumnya Bu, tapi Haruto Sajangnim sedang melakukan rapat, dia tidak bisa hadir lagi" jawab Junkyu.

"ck!" decakan kesal keluar dari mulut Doyoung.

Junkyu menepuk pelan paha Doyoung.

"jangan seperti itu, kau tidak sopan" nasihat Junkyu pelan.

"begini Tuan Junkyu, mungkin anda bisa menyampaikan pesan saya ini kepada Tuan Haruto, tidak sekali dua kali Doyoung selalu terlibat perkelahian dengan siswa - siswa disini, saya hanya ingin Tuan Haruto untuk coba berbicara dari hati ke hati dengan Doyoung, mungkin Doyoung akan sedikit berubah" ucap Rose.

VOLVORETA (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang