Junkyu terbangun dan melihat jam di atas nakas. Jam menunjukkan pukul 5 pagi.
Terlalu pagi untuk bangun, tapi terlalu canggung untuk tidur lagi.
Junkyu masih tau diri untuk tidak bermalas - malasan di rumah bosnya ini.
Junkyu memilih untuk bangun dan mandi.
Untung saja Junkyu selalu membawa kemeja lebih, untuk berjaga - jaga dia menginap di kantor karna pekerjaannya.
Junkyu mematut dirinya sendiri.
Sudah sempurna.
Tidak lupa parfum dia semprotkan di seluruh badannya.
Junkyu keluar dari kamar tamu dan menuju dapur.
"Hay bibi Nam" sapa Junkyu yang melihat asisten rumah tangga Haruto ini sedang mencuci buah.
"selamat pagi Tuan Junkyu" sapa Bibi Nam.
"bibi lagi apa?" tanya Junkyu.
"sedang mempersiapkan sarapan pagi untuk Tuan" jawab Bibi Nam.
Junkyu mengangguk.
"Doyoung gak sarapan Bi?" tanya Junkyu.
"sejak Nyonya meninggal, Tuan muda sangat jarang makan dirumah, dia lebih sering makan diluar dan menghabiskan waktunya diluar" jawab Bibi Nam.
Junkyu mendengus.
"anak nakal itu memang merepotkan semua orang" gumam Junkyu.
Bibi Nam terkekeh mendengarnya.
"biar Junkyu yang bantu bibi nyiapin sarapan, sekaligus membuat Doyoung sarapan dirumah, dia pikir makanan diluar udah sehat, nanti kalau dia sakit yang repot siapa? Papanya saja lebih sibuk dengan file - filenya dibandingkan anaknya" omel Junkyu sambil memotong buah.
Bibi Nam tersenyum melihat Junkyu.
.
.
.Junkyu yang melihat Doyoung melewati meja makan begitu saja, langsung saja menghadangnya.
"minggir, aku mau berangkat" ucap Doyoung.
"sarapan dulu" ucap Junkyu.
Haruto yang baru saja duduk dimeja makan hanya melihat apa yang dilakukan Junkyu dengan Doyoung.
Mau dibujuk gimana juga Doyoung gak akan pernah mau sarapan.
"aku sarapan diluar" ucap Doyoung.
"paman yang masak sarapannya, apa kamu tega makan diluar padahal paman udah capek - capek masak sarapan untuk Dobby?" tanya Junkyu lembut.
Doyoung terkekeh sinis.
"aku gak pernah minta paman masak tuh, jadi sekarang minggir, atau aku akan telat ke sekolah" ucap Doyoung sinis.
"sarapan dulu" kekeh Junkyu.
"aku bilang, aku gak ma.." Doyoung tidak lagi melanjutkan kata - katanya.
Junkyu menunjukkan foto Doyoung merokok di depan wajahnya sendiri.
"paman?!" kaget Doyoung.
"sarapan atau foto ini sekarang bisa sampai di ponsel papamu?" ancam Junkyu.
Doyoung menatap Junkyu kesal. Dia menghentakkan kakinya dan berjalan menuju meja makan.
Haruto terkejut melihatnya.
Junkyu tersenyum senang.
"pagi - pagi itu sangat penting yang namanya sarapan Dobby, kamu akan memiliki tenaga lebih dan gak ngantuk saat di sekolah, sarapan dirumah lebih sehat dan lebih hemat dibanding diluar" nasihat Junkyu sambil Mengambilkan Dobby sarapan.

KAMU SEDANG MEMBACA
VOLVORETA (END)
Fiksyen PeminatKupu - kupu dan Bunga.. Saling bergantung satu sama lain, tapi saling menyakiti juga satu sama lain.. Begitulah kehidupan si kupu - kupu dengan Bunga nya