5 : Warm Home?

787 116 68
                                    


❄❄❄

Rasa enggan yang muncul, dikala sepasang sepatu hitam itu menginjak tanah didepan sebuah rumah yang berdiri kokoh

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Rasa enggan yang muncul, dikala sepasang sepatu hitam itu menginjak tanah didepan sebuah rumah yang berdiri kokoh. Mata onyx kelam berbinar tanpa minat memandangi gedung tersebut. Semakin beku, semakin dingin, semakin ingin melarikan diri. Bukankah terdengar sangat pecundang.

"Ini rumahmu hyung?"

Yeonjun menolehkan kepalanya kesamping kirinya, sosok mungil itu melayang. Sepasang mata hazelnya menatap heran bangunan didepannya.

"Begitulah, kajja kita masuk Taehyun"

Kedua tangan besarnya mendorong pintu gerbang didepannya. Pintu yang terbuka mendatangkan badai salju, beku dan begitu dingin. Es mengrogoti tubuh Yeonjun membekukan dirinya begitu juga hidupnya.

Hingga kehangatan itu meyentuh kembali dunia bekunya. Tangan mungil dipipinya, hanya sentuhan kecil diringin tatapan yang begitu khawatir. Kenapa semuanya begitu hangat. Perlahan tangan besar itu naik ke pipinya ingin sekali ia menyentuh tangan mungil itu, namun ditengah jalan tangan besar itu berhenti.

'Tidak, tangan ini akan membuatnya membeku'

Rasa takut akan kehilangan kehangatan itu kembali menyerangnya. Pada akhirnya tangan besar itu hanya akan jatuh menggelantung kebawah dalam udara dingin, tapi semua itu tidak terjadi tangan dingin itu tidak terjatuh menggelantung menjadi es. Tangan mungil itu menggengamnya sebelum dia jatuh.

"Hyung? Kau baik-baik saja? Sebaiknya kau ganti bajumu, sebelum kau sakit"

Tatapannya begitu cemas, hal yang belum pernah Yeonjun tangkap dalam onyx kelamnya. Yeonjun tersenyum kecil.

"Baiklah"

Kedua kaki panjang itu melangkah makin memasuki tempat yang katanya sebuah rumah. Makin kedalam, makin erat genggaman tangan besar itu pada tangan mungil itu.

Taehyun merasa bingung, Yeonjun seperti orang yang begitu enggan memasuki rumahnya sendiri. Ingin rasanya bibir pink pucatnya bertanya ada apa, namun ada satu hal yang membuatnya urung bertanya, genggaman tangan Yeonjun makin erat di setiap langkahnya. Rasanya sangat menyenangkan untuk Taehyun, dia ingin Yeonjun tetap mengenggam tangannya terus seperti ini.

Perlahan jari-jari mungil itu menaut pada selah-selah jari-jari panjang Yeonjun. Kepala Yeonjun otomatis berputar kearah belakang, cahaya yang begitu bersinar. Mulai sekarang apakah kehampaan itu akan menghilang?




Cklek!

Dingin, kosong dan hampa. Memangnya apalagi yang bisa diharapkan memasuki bangunan beku ini.

Name In Zero degrees (Who Are You)(√)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang