❄❄❄
Sringgg!
"Di-dimana lagi sekarang?" tanya Yeonjun
Kedua kelopak bawah matanya terlihat bengkak, karena tidak bisa berhenti menangis melihat semua hal yang di alami adik-adiknya. Sedikit demi sedikit potongan - potongan ingatan Yeonjun juga mulai kembali.
"Ini adalah waktu, 2 hari sebelum kebakaran itu terjadi, lihatlah ke depan"
* * * *
Tuk!... Tuk!...
"Aku benar-benar tidak akan memaafkanmu! Kau bajingan! Ini yang kau sebut dirimu sebagai hyung!"
Tangan kirinya terus menusuk-nusukkan pisau pada selembar foto yang sudah terkoyak tak berbentuk itu.
"Jika hyung benar-benar membencinya, kenapa tidak lenyapkan saja dia?"
Beomgyu berbalik badan dan menemukan seorang pemuda blasteran yang bersidekap, punggungnya bersandar pada tepian pintu kamar Beomgyu.
"Kai!.. Se-sejak kapan kau disini?" panik, perasaan panik menyerang Beomgyu, dengan buru-buru tangan-tangannya mencoba menyembunyikan foto Yeonjun yang sudah tak jelas bentuknya itu
"Hahaha.. Hyung santai saja, kita merasakan hal yang sama kan, tentang bajingan itu?" Hueningkai berjalan mendekat, tatapannya berbeda dari biasanya, ini sangat mengerikan, padahal biasanya sosok jangkung itu akan terlihat bak malaikat.
"Jangan-jangan kau juga membencinya?" agak ragu-ragu bibir Beomgyu untuk berbicara hal yang barusan dia katakan
"Dia mengambil segalanya dariku.."
"Eh!"
Hening.. Semuanya terdiam, sampai akhirnya bibir tipis Beomgyu buka suara.
"Kita lenyapkan dia"
'Bukan hanya dia tapi kau juga hyung' batin Hueningkai
*
*
*
*
Beomgyu, Hueningkai, Taehyun dan Soobin, hari ini mereka sedang berkumpul di rumah Yeonjun, mengobrol dan menghabiskan waktu, meski hanya raga mereka yang ada disana.
Sepi dan tenang, itu memang menjadi ciri khas kediaman Yeonjun dari dulu, teman-temannya sampai berpikir jika Yeonjun yang paling beruntung. Walau sebenarnya dugaan mereka salah besar.
Cklek!
"Kesempatan bagus.. Aku akan mengirimu menemui pencipta hyung"
Satu botol kecil berwarna putih keluar dari saku celana Beomgyu. Diam-diam dia memasuki kamar Yeonjun ketika yang lain sedang lengah, perhatian mereka teralihkan oleh candaan Hueningkai.
"Tiga tetes saja cukup hyung, anggap saja ini hukuman untukmu, cih!"
"Hyung! Bukankah itu!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Name In Zero degrees (Who Are You)(√)
Fanfiction0 derajat celcius, titik beku Dunia beku dalam titik terendah Apakah semua akan hancur? Siapa nama dibalik kabut putih? End√