10 : Go To Daegu

535 95 43
                                    


❄❄❄

Mentari mulai terbit, menampakan sinarnya yang akan menjadi cahaya terang. Menggantikan tugas sang rembulan.

Terlihat sosok pemuda tampan dengan rambut hitam legam, bibir bervolume serta hidung mancung yang meruncing tajam. Pemuda itu membawa tubuhnya keluar dari bangunan sebuah rumah yang agak hangus bekas terbakar, keadaan pemuda itu sudah sangat segar setelah mandi pagi ini, beruntung dalam rumah itu masih ada air yang mengalir.

"Hyung kau sudah selesai?"

Hal pertama yang menyapanya adalah wajah pucat Taehyun yang tengah berdiri disamping kirinya entah sejak kapan. Tapi tidak hanya si mungil Taehyun yang ada disana si bongsor Soobin yang baru bergabung juga ada.

"Selamat pagi Taehyun, Soobin" sapa Yeonjun

Soobin dan Taehyun hanya tersenyum membalas sapaan Yeonjun. Kaki panjang Yeonjun melangkah pergi hendak keluar dari pekarangan rumah itu.

"Mau kemana hyung?" tanya Soobin

"Aku harus sarapan"

Yeonjun berbalik menghadap kearah Soobin dan Taehyun, satu tangannya memegangi perutnya yang tiba-tiba mengeluarkan bunyi khas itu. Membuat Soobin dan Taehyun tertawa. Semalam perut Yeonjun hanya diisi oleh tteokboki jadi wajar jika dia merasa lapar lagi.

Taehyun memejamkan matanya lagi, seperti malam itu, dimana Taehyun menghilang tiba-tiba dari pandangan Yeonjun. Kedua mata onyx Yeonjun membola melihat itu, tanpa sadar tubuhnya menabrak tubuh Taehyun yang masih dalam keadaan padat, Yeonjun merengkuh tubuh kecil itu memeluknya erat-erat. Sedangkan si mungil yang dipeluk tersentak kaget dengan perlakuan tiba-tiba Yeonjun.

"Hyung?"

"Jangan! Jangan menghilang lagi Kang Taehyun! Baik kau dan Soobin kumohon jangan menghilang" pinta Yeonjun dengan suara bergetar yang terdengar seperti orang menahan tangis

Soobin yang melihat dan mendengar semua itu, hanya bisa menatap sendu Yeonjun. Dia dan Taehyun adalah arwah tidak mungkin bisa selamanya bersama Yeonjun, suatu saat mereka akan menghilang juga meninggalkan Yeonjun yang kesepian. Menjadi sendirian lagi. Bibir Soobin ingin mengatakan hal itu, namun tatapan mata Taehyun mencegahnya, kepala Taehyun menggeleng pelan seolah mengerti isi dari pikiran Soobin.

"Hyung! Aku kan hanya ingin melihat sekitar mencari tempat makan" ucap Taehyun mendorong sedikit tubuh Yeonjun agar menjauh darinya

"Kau ini seperti anak kecil saja hyung, takut kalau ditinggal sebentar" ejek Taehyun

Yeonjun memalingkan wajahnya yang memerah karena malu.

'Aku memang takut'


"Oh aku baru tahu kalau Yeonjun hyung itu penakut, punya badan berotot tapi.... ck ck ck!"

Soobin ikut-ikutan mengejek Yeonjun, membuat Yeonjun terpancing untuk mengejar Soobin.

"Rubah penakut wle!"

"Ya! Kelinci bongsor kemari kau!"

"Tidak mau sesepuh rubah gunung yang ternyata penakut!!"

"APA KAU BILANG!!!"

Anggap saja itu sebagai olah raga pagi, dengan Taehyun sebagai penonton yang baik, duduk diatas rerumputan. Tak menghiraukan keributan itu sama sekali. Saat itu hazel cantiknya menemukan sebuah bunga berwarna putih seputih salju dengan lima kelopak.

"cantiknya" bibir pink pucat itu bergumam pelan

Nama yang muncul dalam badai salju, dimana hanya bisa melihat warna putih saja. Perasaan dingin sendirian, dan membeku nyaris mati. Semua akan sirna jika nama itu bisa diingat kembali kan.

Name In Zero degrees (Who Are You)(√)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang