10 - Puzzle - Part 1

119 25 0
                                    

Suzy menatap heran pada putra bungsunya yang kini terlihat sedang dalam keadaan yang tidak benar-benar baik. Tak ada senyum lembut di sana- seperti yang setiap pagi si bungsu tampilkan-

"Dobbi? Apa ada masalah di sekolah?" Suzy berjalan ke meja makan, meletakkan semangkuk sereal dan satu kotak besar susu kedelai di tengah-tengah meja. Doyoung menggeleng. 

"Tidak eomma."

Suzy mengernyit. "Lalu? Pagi ini rasanya tidak cerah karena-"

"EOMMAA!" 

Suzy terkekeh begitu mendengar suara derap langkah terburu menuruni tangga. "Junkyu~ya, jangan berlari, kau bisa jatuh!"

"Tidak bisa~" rengek si sulung. "Jung saem- ahni! Jung samchon benar-benar menyebalkan! Dia menukar jam bahasa inggris dengan kelas olahraga pagi ini! Aishh- padahal aku- eh? Aku kira Doyoungie belum bangun." Junkyu menarik kursi di samping adiknya. 

"Hyeong saja yang tidur seperti koala- aku tadi sudah berteriak memanggil tapi tak bangun juga."

Junkyu mendesis, sedikit kesal. "Ya, aku mengerjakan tugas dari paman menyebalkanmu itu tahu."

"Ya-ya-ya..terserah."

"Pagi sayang."

Sapaan itu membuat Suzy tersenyum kecil. "Selamat pagi. Oppa jadi ke Jinju hari ini?" Suzy merapikan dasi suaminya itu.  Junkyu dan Doyoung masih sibuk menikmati serealnya.

"Iya. Seokjin hyeong memintaku menemaninya."

Suzy hanya tersenyum. "Hati-hati oppa."

"Mwoya..kapjagi?" kekehnya. Suzy ikut terkekeh, wanita itu kini menarik kursi di hadapan Doyoung, sementara Myungsoo duduk di depan Junkyu. "Eh, kupikir pagi ini kau akan memasak pasta?"

"Aniya, aku pikir oppa sudah bosan makan pasta, jadi aku memilih membuat sereal. Gwaenchana?"

"N-ne? G-gwaenchana." 

Suzy mengangguk lalu menyantap serealnya. 

"Appa, aku berangkat lebih dulu pagi ini. Eomma anyeong." Junkyu segera beranjak dari kursinya dan menaruh tasnya di bahu. 

"Hyeong, aku ikut. Eomma na kanda."

"Eoh! Josim adeul!" Suzy menatap kedua putranya sembari tersenyum kecil, lalu kembali melanjutkan sarapannya, meninggalkan Myungsoo yang terlihat keheranan karena biasanya kedua putranya akan merecoki paginya. 

"Kenapa mereka terburu-buru sekali?"

"Jaehyun menukar jam pelajarannya di kelas Junkyu pagi ini."

"Doyoungi juga? Bukankah mereka biasanya akan memintaku mengantar?"

Suzy tersenyum kecil. "Mereka sudah besar oppa."

Lalu Myungsoo menatap ragu pada sang istri.

--

Jihoon dan Jaemin sejak tadi tak berani mengeluarkan kalimat atau bahkan kata apapun. Ekspresi Junkyu benar-benar terlihat serius- sejak pagi tadi. Keduanya hanya berusaha menyibukkan diri mengerjakan tugas dari Jung saem yang sayangnya adalah paman dari Kim Junkyu. 

10 menit berlalu. Jihoon sudah tenggelam dalam aktivitasnya mencari referensi artikel bahasa inggris tentang tugasnya. Sementara Jaemin masih sesekali mencuri pandang pada dua sahabatnya itu. 

20 menit berlalu. Jaemin sudah tidak tahan lagi. Dasarnya memang namja itu terlalu aktif. Pada akhirnya dia beranjak dari karpet dan meraih ponselnya. "Ya, aku mau membeli kopi, kalian mau?" 

"Aku mau cookies seperti biasa- starbucks kan?" Junkyu mengalihkan tatapannya dari layar laptop. 

"Aku Americano 2 shots, ok?" Jihoon tersenyum manis. 

MyungZy VersionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang