Suzy benar-benar tak habis pikir. Hari ini dia pulang terlambat. Awalnya merasa lega karena dia pikir Myungsoo sudah menjemput putra mereka yang masih duduk di tingkat SHS. Wajar saja, Myungsoo dan Suzy sampai saat ini masih aktif di dunia hiburan, baik drama maupun pemotretan. Dan hari ini Myungsoo benar-benar tak ada jadwal. Sebenarnya ada, tapi hanya pemotretan yang dilakukan sampai siang hari, setelahnya dia bebas melakukan apapun. Tapi sekarang, baru saja Suzy membuka pintu rumah, wanita itu malah disuguhi pemandangan yang begitu menakjubkan. Dia menemukan tas putranya tergeletak di depan pintu. Wanita itu kemudian masuk, meletakkan tasnya di depan meja tv dan berjalan ke dapur.
Kim Jeno dan Kim Myungsoo tengah saling duduk berhadapan di meja makan. Suzy yang baru saja mau mengambil minum tentu saja terkejut.
"Astaga...ada apa ini?" Wanita berusia 38 tahun itu menatap nanar pada keadaan di dapur rumah mereka. Beberapa daging cincang dibiarkan begitu saja di atas frypan- dan jangan lupakan sepotong ayam utuh yang sudah keluar dari kulkas tanpa berniat diolah. Sosis, sayuran dan beberapa tomat cherry berserakan di meja pantry. "Oppa- Kim Jeno, ada apa ini?!" Nada suara Suzy sudah mulai meninggi, tapi dua namja berbeda umur itu masih saling terdiam, sama-sama melipat kedua tangannya- saling menatap dengan tatapan membunuh.
"Oh....sesange...kalau tak ada yang mau menjawab, tidak ada sarapan dan makan malam selama seminggu ke depan." Kesal Suzy sambil membereskan kekacauan di dapur.
"Appa ttaemune!"
"Kim Jeno!"
Keduanya berucap bersamaan. Suzy hanya bisa menghela nafas.
"Kim Jeno, ceritakan pada eomma- oppa diam."
Myungsoo mengerucutkan bibirnya sebal.
"Aku ingin makan samgyetang eomma...tapi appa bilang mau memasak daging cincang. Lalu aku bilang untuk memasak keduanya, tapi appa tidak mau....eomma...baegopaa.." Jeno merengek ke arah ibunya. Suzy menghela nafas. Jeno dan Myungsoo itu, dibandingkan ayah dan anak, lebih cocok dikatakan sebagai kakak adik.
"Oppa...astaga, kenapa hanya masalah sepele saja kalian bisa seperti ini eoh?"
Keduanya terdiam. "Mianhae eomma..." Jeno menundukkan kepalanya.
"Bukan seperti itu chagi, tapi uri Jeno sudah terlalu banyak makan samgyetang minggu ini. Kim Jeno, katakan berapa kali kau makan samgyetang pada appa." Myungsoo fokus menatap sang anak. Jeno meringis, menghitung dengan kedua tangannya.
"Eumbb- 5? Tidak- 6 kali."
Suzy kini berdecak pelan. "Kim Jeno- tak baik makan makanan dengan porsi berlebihan, heum?" Suzy kini memasukkan ayam ke kulkas dan melanjutkan memotong daging.
"Mianhae appa- eomma."
Myungsoo tersenyum, lalu beranjak ke kursi sang anak, mengusap pucuk kepala putra tunggalnya. "Tak apa. Selanjutnya, dengarkan appa dan eomma eoh?"
Jeno mengangguk. "Kalau begitu- malam ini makan jokbal saja ya appa?"
Myungsoo mendengus. "Astaga Kim Jeno...kau- bisakah kau berhenti makan ayam huh?" Kesal sang ayah. Suzy hanya terkekeh.
"Appa....tapi itu bukan samgyetang. Eomma, heum?" Jeno kini beranjak berdiri, mengekor ibunya yang sibuk membuat sup daging cincang.
"Tidak sayang. Hari ini tidak ada ayam." Putusan Suzy sudah bulat.
"Aishh..." Jeno mengerang frustasi.
"Kim Jeno- bereskan tas sekolahmu, ganti baju lalu kita makan malam." Myungsoo kini berdiri di belakang Jeno, membuat putranya itu menunduk lesu.
"Ne appa." Dan namja itu kini berjalan ke pintu depan, mengambil tas dan berlari ke kamarnya di lantai atas.
"Astaga...sepertinya aku harus berhenti mengajaknya ke studio Hoya." Myungsoo mengambil alih pekerjaan sang istri, membiarkan wanita itu untuk mandi dan berganti baju.
"Wae?" Heran Suzy.
"Dia terobsesi dengan perut kotak Hoya. Dia ingin diet. Tsk...ada-ada saja." Ucap pria itu sambil menambahkan jamur ke dalam sup.
Suzy melongo. "Hyaishhh...lagipula kenapa oppa mengajaknya ke sana?"
Myungsoo meringis. Ahhh...dia keceplosan sendiri. "Solmaa..." Suzy menyipitkan kedua matanya. "Oppa juga ingin membentuk otot lagi eoh?!"
Dan Myungsoo tak menjawab. "YAK!" Suzy memukul suaminya membabi buta. Kesal.
"Aigoo chagi...appo."
"Tsk...oppa pasti akan tebar pesona lagi huh? Matji?"
Myungsoo menggeleng. "Aniya..aigoo."
"Geurom wae?"
"Aku- ingin memberikan adik untuk Kim Jeno. Perempuan. Jadi..." Myungsoo menjeda aksi membisik ke telinga Suzy. "Aku meminta tips pada Hoya." Kekeh Myungsoo.
Blush. Wajah Suzy memerah.
"YA! APPA EOMMA JANGAN MESUM DI DAPUR!" Jeno berteriak begitu melihat ayah dan ibunya tengah saling berciuman di dapur.~FIN~
KAMU SEDANG MEMBACA
MyungZy Version
FanfictionCerita ini one shoot atau maksimal mungkin cuma twoshoot, tapi gak menutup kemungkinan lebih dari twoshoot di setiap sesi nya. Dikemas dalam pairing MyungZy yg sebenernya sejak dulu adalah pairing favoritku sejak nulis di Wordpress, cuma di wattpad...