4 - Our Full Sun🌞

289 39 5
                                    

Kim Haechan- remaja yang menginjak tingkat akhir SHS itu, kadang merasa kesepian semenjak ayah dan ibunya pindah dari Jepang ke Seoul. Ibunya - Bae Suzy adalah seorang psikolog yang mengelola sebuah klinik konsultasi psikologi yang ada di Seoul. Sedangkan ayahnya- Kim Myungsoo, merupakan seorang dokter bedah di Asan Medical Centre, Seoul.
"Selalu seperti ini...ahh..aku kesepian." Remaja itu menyandarkan kepalanya di sofa ruang keluarga begitu sampai di rumah dan tak mendapati siapapun di sana.

Ponselnya berdering. Ayahnya.
Chanie, kau sudah pulang?
Ne- bangeum. Appa akan pulang malam?
Myungsoo tersenyum kecut. Ia dan Suzy sadar, kalau akhir-akhir ini mereka sering kali mengabaikan putra satu-satunya itu.
Sepertinya- kau marah?
Haechan menggeleng. Aniyo. Gwaenchana. Eomma sudah menyiapkan makanan, aku bisa memasak sendiri.
Sebentar lagi eommamu pulang, bagaimana sekolahmu?
Hem? Seperti biasa. Membosankan. Gumamnya.
Myungsoo menghela nafas pelan.
Geurrae, eomma sebentar lagi sampai, ayah tutup ne?
Ne. Appa hwaiting.
Senyum Myungsoo merekah. Neo du.
KLIK.

Haechan memejamkan kedua matanya. Ia kadang merasa iri dengan kehidupan Renjun atau Jeno yang akhir-akhir ini menceritakan liburan akhir pekan mereka. Ya. Wajar kalau Haechan begitu merasa iri, ia sedang dalam kondisi tak baik- sebentar lagi ia akan menghadapi ujian akhir- jujur saja, ia butuh dukungan ayah dan ibunya.
Walaupun begitu, bukan berarti ayah dan ibunya sama sekali tak memberikan perhatian, setiap pagi mereka selalu menyempatkan sarapan bersama, tapi dua hari ini, ia selalu sarapan sendirian karena ayah dan ibunya begitu sibuk.

"Sayang?"
Suzy mengeryit heran begitu mendapati pintu depan tak terkunci, tapi lampu rumah juga tak ada yang menyala sama sekali. Ia melirik jam tangannya, pukul 7.26 PM KST. Wanita itu menghela nafas pelan dengan kedua mata berair begitu menemukan sang putra tertidur dengan seragam lengkap di sofa. "Dia pasti kelelahan. Mianhae uri aegi." Suzy mendekat lalu mengusap kedua pipi bulat Haechan. "Adeul~ah, ireona."
"Jamsiman....emmm.." remaja itu mengerang, membuat Suzy terkekeh.
"Hei, bangun dan mandi Kim Haechan, setelah itu kita makan malam."
Haechan membuka kedua matanya. "Eomma?"
Suzy mengangguk. "Ne. Ppali."
Remaja itu menurut, lalu baru ingat, tadi ayahnya mengatakan kalau ibunya dalam perjalanan pulang.
"Eomma." Remaja itu membalikkan tubuhnya menatap sang ibu yang berjalan ke arah dapur.
"Wae?"
"Pesan makanan saja."
Suzy menaikkan satu alisnya. "Waeyo?"
"Hanya ingin. Ne? Jjajjang, ottae?"
Suyz akhirnya mengangguk. "Geurrae, eomma akan memesannya."
Lalu senyum Haechan merekah yang disusul suara derap kaki menaiki tangga.
**

Myungsoo baru kembali pukul 3 AM KST. Pria itu mendapati kamarnya kosong. Istrinya tak ada di sana. Lalu ia meletakkan jas seragamnya dan berjalan ke kamar sang anak. Kamar dengan gantungan matahari di pintu depannya. Perlahan, pria itu membuka pintu kamar Haechan. Senyumnya terbit begitu mendapati Suzy tengah tertidur di kursi belajar Haechan, menumpukan kepalanya di meja. "Suzy~ya.."
Tak ada jawaban. Dengan sekali gerakan, Myungsoo mengangkat tubuh istrinya, membawanya ke kamar mereka.
***

Haechan terbangun tepat pukul 6 AM KST. Remaja itu segera turun ke dapur dan mendapati ayahnya tengah menyiapkan sarapan. "Eomma eodi?"
Myungsoo menoleh. "Ayah bangun terlalu pagi, jadi sekalian saja." Ucap Myungsoo sambil menyodorkan segelas susu ke putranya.
"Insomnia lagi?" Haechan duduk di kursi makan, menegak susu dari sang ayah.
Myungsoo hanya tersenyum. "Habiskan lalu mandi, kita berangkat bersama."
Haechan mengangguk.
"Eomma?"
"Dia belum bangun. Sepertinya kelelahan."
Haechan menyipitkan kedua matanya. "Kalian tidak berencana membuatkan aku adik kan?"
Myungsoo terbatuk. "Hya! Aishh...anak ini. Tsk. Sepertinya meninggalkanmu di rumah dengan Johny kadang berbahaya". Myungsoo mendengus.
Haechan mencebik. Iya. Johny itu adik sepupu Myungsoo, anak dari adik ayahnya yang bekerja sebagai model. Kadang, kalau Myungsoo dan Suzy pergi keluar kota, mereka selalu meminta Johny menginap, tapi akhir-akhir ini namja itu sibuk, jadi tak bisa menemani keponakan tersayangnya.
--

MyungZy VersionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang