Chapter 18 Luna

994 76 0
                                    

(Pembaca POV)

Disebuah pulau, terdapat seorang anak lelaki berusia 16 tahun.

Lelaki itu saat ini sedang duduk dirumahnya terdiam dan seperti sedang menunggu sesuatu.

Terkadang, lelaki itu pergi keluar dari rumahnya untuk mencari makanan.

Lelaki itu, tinggal sendirian dipulau tersebut.

Dia tinggal diantara bangunan yang tidak berpenghuni dan disekitarnya adalah hutan belantara.

Tidak ada yang tau mengapa lelaki tersebut tinggal disana sendirian.

.

.

Sekarang, dipagi yang cerah ini.

Seorang lelaki sedang bangun dari tidurnya.

"Aria, apakah masih belum ada tanda-tandanya?" ucap lelaki tersebut dengan suara pelan.

[Belum Master]

"Begitu ya..." ucapnya dengan rasa kecewa dan sedih.

[Master]

"Ada apa?"

[Sudah 1 tahun Master menunggu, lebih baik Master pergi dari pulau ini dan mencari petunjuk tentang kejadian ini]

"Tidak, aku akan tetap disini"

[Mast-] ucapan Aria berhenti karena merasakan sesuatu.

"Ada apa Aria?" tanya lelaki tersebut.

[Master! Ada seseorang yang datang kepulau!]

"Seseorang? Kenapa ada seseorang yang datang kesini?"

[Saya tidak tau Master, dia saat ini sedang berlabuh dengan sebuah perahu dan dia hanya sendirian]

"Sendirian? Lebih baik aku melihatnya"

Lelaki tersebut kemudian keluar dari rumahnya dan pergi kesuatu tempat.

.

.

Sesampainya disuatu tempat yang ia tuju.

Lelaki tersebut melihat sesosok wanita dengan rambut pendek putih dan mata biru serta ada sebuah pistol dikantung celananya.

Wanita itu saat ini sedang mendarat dipantai.

Melihat sesosok wanita cantik, lelaki tersebut secara tidak sadar mendekati wanita tersebut.

Wanita yang baru turun dari perahunya pun merasakan bahwa ada seseorang.

"Siapa kau!" ucap wanita tersebut dengan nada serius.

"Te..tenanglah!" ucap lelaki tersebut dengan gugup.

[Master... apa master jatuh cinta pada gadis itu?]

'Apa maksudmu Aria!'

Setelah mendengar suara tersebut, wanita itu langsung melihat sesosok lelaki dengan mata yang tertutup sedang keluar dari persembunyiannnya.

"Tenang, aku adalah penghuni pulau ini" ucap lelaki.

"Penghuni? apakah ada penduduk disini?" 

Setelah mendengar pertanyaan wanita tersebut, lelaki itu langsung bersifat aneh.

Merasa ada perubahan yang aneh pada lelaki itu, wanita tersebut langung berbicara kembali.

"Maaf, sepertinya kau orang yang terdampar ya" ucap wanita tersebut.

"Tidak! aku adalah penduduk asli disini, tetapi..." ucap lelaki tersebut dengan suara keras hingga semakin lama suara tersebut mengecil.

"Ah ya! aku mengerti" wanita tersebut sepertinya hampir mengetahui garis besar dari perkataan lelaki tersebut.

"Apa kau punya rumah untuk dirimu tinggal?" tanya wanita tersebut.

"Aku punya" jawab lelaki itu.

"Baiklah... kenapa kau tidak membawaku saja ketempat tinggalmu?" ucap wanita tersebut.

"O..Oke ikuti aku" balas lelaki itu sembari berjalan memasuki hutan

Setelah mengatakan itu, wanita tersebut mengikuti lelaki yang tepat berada didepannya.

.

.

Tidak butuh waktu lama, mereka akhirnya sampai disebuah pemukiman tetapi bangunan disana berdebu dan sudah rusak.

Melihat keadaan pemukiman seperti ini, wanita tersebut bertanya-tanya apa yang sedang terjadi.

Dia ingin menanyakan hal tersebut pada lelaki itu, tetapi dia merasa bahwa lelaki tersebut juga tidak tau apa yang terjadi.

Setelah berjalan didaerah pemukiman, mereka akhirnya sampai disebuah rumah tua.

"Ini adalah tempat tinggalku" ucap lelaki tersebut.

Setelah berdiri didepan rumah tersebut, mereka berdua memutuskan untuk masuk kedalam.

"Kau duduk saja dimanapun kau suka, aku akan menyiapkan makanan" ucap pria tersebut.

"Ba..Baik" ucap wanita itu dan mulai duduk disebuah sofa.

Setelah menunggu beberapa saat, lelaki tersebut membawa beberapa daging yang sudah dimasak.

"Hey, apa kau selalu tinggal sendirian disini?" tanya wanita tersebut sembari mengambil daging yang disuguhkan lelaki tesebut.

"Benar,  aku hidup sendirian disini"

"Kenapa kau hidup sendirian?"

"..."

"Maaf, seharusnya aku tidak menanyakan sesuatu terlalu dalam" ucap wanita tersebut dengan rasa bersalah

"Tidak apa-apa"

"Oh ya, kita belum pemperkenalkan diri kita kan? perkenalkan! namaku adalah Luna!"

"Ah, ya salam kenal. Perkenalkan juga, namaku adalah..." saat ingin mengucapkan namanya, lelaki tersebut berhenti.

"Ada apa?"

"Ahh... Tidak ada apa-apa"

"Begitu, lalu namamu siapa?"

"Namaku adalah... Van Deur" ucap lelaki tersebut dengan membuka matanya yang biru dan tersenyum.

Mata biru wanita dan lelaki tersebut...

Bertemu.

I'm Back: Looked For The Future Pirate KingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang