Bagian 24

724 75 29
                                    

Silahkan vote dan komen ya. Atau follow akun aku biar nggak ketinggalan info soal FF ini.

Jangan jadi pembaca gelap, dosa sayang😊

.

.

.

.

Breaking News.

Hingga kini semua penggemar J's Brothers masih berkumpul di pelataran rumah sakit Seoul untuk mengetahui keadaan Jeon Jungkook yang masih dirawat. Pihak agensi telah menyatakan bahwa kondisi Jungkook baik-baik saja. Meski begitu hal tersebut tampaknya tak membuat para penggemar bernapas lega.

.


"Maaf aku mengganggu waktumu nona Heejin."

Heejin menatap layar TV yang baru saja menayangkan berita tentang Jungkook tersebut. Setelah benda elektronik itu dimatikan, ia kembali diam dan tak bergeming di atas sofa putih yang didudukinya.

Terus terang hanya itulah yang kini dapat Heejin lakukan. Meski jujur saja batinnya sungguh kesal saat ini.

Sekarang masih pukul enam pagi. Bukankah lebih baik ia menemani Jungkook yang bahkan belum siuman di rumah sakit, dibanding menuruti ajakan Namjoon untuk bertemu di kediaman Jeon bersaudara. Walaupun Heejin sudah mulai terbiasa dengan segala sikap 'seenaknya' yang akhir-akhir ini selalu didapatnya.

Gadis itu hanya mengulas senyum seadanya. "Bisakah langsung mengatakan ke intinya saja?"

Namjoon tampak menatap Heejin dengan kedua sorot matanya yang tampak lelah. Kendati begitu pria itu jelasnya cukup paham bahwa Heejin sama lelahnya dengan dirinya. Ibaratnya mereka berdua kini tengah sama-sama mempertahankan apa yang mereka miliki.

Namun agaknya duduk berhadapan seperti ini membuat Namjoon sedikit banyak semakin memahami mengapa Jungkook begitu mencintai seorang Heejin.

Seolah sulit untuk menemukan kekurangan dari gadis itu, dilihat dari aspek manapun.

"Aku pertama kali melihatmu di Busan." Namjoon lantas melengkungkan senyum tipisnya. "Saat itu aku senang karena Jungkook yang pemalu akhirnya memiliki kawan."

Pria itu menyandarkan tubuhnya di sofa. Kemeja putih dan celana puntung berwarna krem yang dikenakannya tampak kontras dengan kulit kecoklatan tubuhnya. "Tidak diduga kita akan duduk berhadapan seperti ini."

"Aku tidak punya banyak waktu disini," sela Heejin.

Namjoon mengangguk paham. Lelaki itu kemudian tampak menarik maju tubuhnya dari sandaran sofa. Kini ia tampak menatap Heejin berkali lipat lebih serius.

"Heejin. Maaf jika kau harus terlibat dalam semua permasalahan kami."

Namjoon menjeda ucapannya. Pria itu kini memandang Heejin dengan sorot yang sendu

"Aku tahu kau membawa banyak dampak baik untuk Jungkook. Aku tahu kalian saling mencintai. Hanya saja... Kau harus tahu bahwa cinta bukanlah prioritas kami, Heejin. Tak ada yang akan kau dapatkan dari cinta yang kau pertahankan untuk Jungkook."

EX!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang