Silahkan vote dan komen ya. Atau follow akun aku biar nggak ketinggalan info soal FF ini 😊
(Chapter panjang)
Selamat membaca...
.
Heejin kembali menatap jam dinding raksasa yang menggantung di dinding perpustakaan kampus dengan wajah gelisah.
Gadis itu lantas buru-buru balik menatap layar laptopnya, pandangannya kini bergantian tanpa henti dari buku diktat dan layar laptopnya sembari mempercepat gerakan jemarinya yang tengah menari di atas deretan tombol-tombol huruf keyboard-nya. Meski kepayahan, namun Heejin berusaha keras memaksa otaknya agar dapat bekerja cepat merangkai kalimat di bab Penutup makalahnya.
Ia harus bergerak secepat kilat sekarang atau satu nilai Error akan menghiasi daftar nilainya semester ini.
Tapi dia juga tidak bisa sepenuhnya menyalahkan Jungkook yang pagi ini tiba-tiba menjemputnya hanya untuk menikmati sarapan pagi di tepi sungai Han. Walau harusnya Heejin sudah mengamuk karena waktunya merampungkan esai harus terpotong dengan kegiatan memakan dua potong sandwich bersama kekasihnya itu.
Dan jangan lupakan bagaimana menjengkelkannya Jungkook yang kemarin--sepulang dari rumah nenek--justru membawanya selama seharian untuk mengurus semua pekerjaannya. Mulai dari bertemu komposer lagu, mengadakan meeting kecil bersama beberapa orang asing, melakukan rekaman untuk keperluan konser, hingga akhirnya lelaki itu baru memulangkannya sore hari karena ia harus menuju Gocheok Sky Dome untuk berlatih.
Seolah Jungkook tak akan pernah kapok dengan media yang bisa saja menjadikan kalimat 'Jeon Jungkook kembali bertemu dengan mantan kekasihnya' sebagai headline berita.
Sembari sesekali meneguk coffe latte yang dibawanya, Heejin akhirnya berhasil menyelesaikan esainya tepat lima belas menit menuju pukul sembilan pagi. Beruntung jaringan disini begitu lancar sehingga tak sampai lima menit, email berisi tugas finalnya telah terkirim ke dosennya. Well, ia sudah aman.
"Selamat pagi semua. Wah, senang sekali aku bisa kembali menyapa kalian di hari Sabtu yang cerah ini. Bagaimana kabar kalian?"
Selama beberapa detik Heejin menghentikan gerakannya yang tengah memasukkan buku-bukunya ke dalam tas manakala sebuah suara menggema di perpustakaan.
Suara itu.
Suara Kim Seokjin yang begitu hangat bagai biskuit pelengkap teh di sore hari.
Suara merdu yang dulu sempat diidolakannya. Yah, setidaknya sebelum ia sadar bahwa tak semua orang yang terlihat baik adalah 'orang yang baik'.
"Tentunya kabar kita baik-baik saja Sunbae. Terlebih untuk para gadis kampus, aku yakin kalian pasti sangat menantikan hari ini bukan?"
Heejin bangkit dari duduknya seraya menggantungkan ranselnya di bahu kanan, gadis itu lantas melangkah perlahan menuju pintu keluar perpustakaan. Rungunya dengan cermat mendengar setiap kalimat dari dua orang yang saat ini tengah membawakan siaran radio kampus tersebut.
Bagus sekali. Heejin tersenyum sepat.
Jo Yein adalah orang yang hari ini menemani Kim Seokjin dalam siaran pagi.
Walau harusnya Heejin tidak heran mengingat membawakan siaran pagi bersama seperti ini adalah hal yang lumrah untuk mereka lakukan.
Yein adalah Ketua Grup 1, jadi dia bisa memilih dengan siapa saja ia mau membawakan siarannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
EX!
Teen FictionSelama tiga tahun terakhir Heejin Aurend berusaha keras menghapus jejak seorang Jeon Jungkook dari garis hidupnya. Mantan kekasih yang kini menjadi superstar dunia itu pernah menorehkan sayatan luka yang teramat dalam untuknya. Sayangnya beberapa ke...