Lia menggeliat bangun. Ia melirik jam dinding dan waktu menunjukkan pukul 2 malam.
Baru aja tidur, soalnya Jaemin ngomel plus ceramahin dia sampai jam satu lebih. Gara-gara apa? Gengsi.
Kata Jaemin, Lia gengsi bilang kangen. Tapi kan bener, Lia emang nggak kangen suaminya.
Hm, Jaemin mengsedih.
"Na." Lia menggoyangkan lengan Jaemin, "Na bangun."
Mata Jaemin mengerjap, ia terduduk sambil mengucek matanya. "Kenapa? Perlu sesuatu?"
"Badan aku gak enak rasanya. Perut juga mual."
Jaemin menatap Lia sebentar dan meraih minyak kayu putih di atas nakas. Lalu mengoleskan ke perut istrinya.
"Enakan apa belum? Mau aku buatin teh anget?"
Lia mengangguk, "mau."
"Ya udah, aku buatin dulu." Jaemin langsung turun dari kasur dan menuju dapur. Pas sampai ruang tengah, ternyata Jeno, Mark, dan Haechan belum tidur.
Mereka pada main PS. Bisa-bisanya, heh!
"Ngapain, Na?" Tanya Jeno sambil melirik sekilas ke arah kembarannya.
"Tidur."
Haechan menoleh ke arah Jaemin, "lo ngelindur?
"Ya kali ngelindur begini, mau bikin teh buat Lia. Kalian belum pada tidur?"
"Udah, nih merem!" jawab Haechan ketus dengan matanya memejam.
Jaemin menghembuskan nafasnya, ia kembali jalan ke dapur. Sampai disana Jaemin langsung bikin teh. Setelah selesai, dirinya kembali ke kamar.
"Nih." Jaemin menyodorkan cangkir teh itu pada Lia dan duduk disamping perempuan itu.
Tangannya mengusap rambut Lia, "enakan belum?"
Kepala Lia mengangguk, "mendingan. Makasih ya, Na."
Jaemin tersenyum, ia kembali berbaring dan menarik Lia ke pelukannya. Tangannya kini beralih mengusap perut istrinya.
"Jangan rewel ya sayang, biar mama bisa istirahat."
🖤
"Aubree mau itu!"
"Jean juga."
"Ih, itu kan punya Lyn."
"Ndak, itu punya Na!"
"Bukan! Itu punya La!"
Ya begitulah, tau nggak mereka rebutan apa? Boneka teddy bear punya Keiko. Sedangkan si bayi perempuan itu cuma lihatin kakak-kakaknya pada rebutan.
Haechan menghembuskan nafasnya, "ini punya Keiko."
"Kiko kan masih kecil, ngapain punya boneka?" tanya Nala pada Haechan yang duduk di sofa.
"Ya terus, menurut lo harus besar dulu baru boleh punya boneka? You're so stupid, kids." Ketus Aubree sambil mengibaskan rambutnya.
Nala berdiri, ia menghampiri Aubree dan mencubit kedua pipi saudaranya itu. "Kata Ma ndak boleh ngomong begitu! Kalau La di ejek setupid, berarti yang ngejek lebih setupid dari La!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Pa and Ma | JaeLia
Fanfiction[END] --- Berawal ketika pasangan ini memiliki Dua Kecebong yang selalu membuat mereka merasakan berbagai macam perasaan. Entah marah, tertawa, bahkan menangis sampai sesak rasanya. Dari situlah Naka Nala's daily dimulai. --- Enjoy with ur Coffee a...