kolam

585 114 13
                                    

"Pa!" Teriak Naka manggil papanya yang lagi asik ngopi sambil ngemilin gula. Serius banget papanya main handphone.

"PA NANA!!" Teriak Naka lagi.

Jaemin menatap anaknya, "apa sih? Papa lagi ngecek laporan kantor nih."

"Na mau main itu, sama La. Boleh ndak?" Naka menunjuk halaman di samping kolam renang.

Kepala Jaemin cuma ngangguk doang, nggak peduli juga anaknya mau main apa. Naka dan Nala lari ke arah tumpukan tanah yang sedikit menggunung.

Selang beberapa menit, Lia datang menghampiri mereka dari arah dapur. Dia lihat suaminya masih fokus sama handphonenya.

Lia meminum kopi Jaemin dan..

"PAHIT BANGET SIH! ITU LAGI GULA BUAT CAMILAN!"

Kan, sensi.

Jaemin mendongak. Ia menatap istrinya, "kamu tu juga aneh. Udah tau kebiasaan aku bikin kopi pahit malah di minum."

"Ck, nyebelin." Lia duduk disamping suaminya, "ngecek apaan sih? Anak-anak mana?"

"Laporan keuangan sama project baru papa yang di Bandung itu. Anak-anak tuh disamping kolam."

Lia beralih melihat ke arah si kembar, dirinya langsung berdiri dan menatap Jaemin. "Nanti kamu kuras dan bersihin kolam."

Jaemin yang dengar itu bingung, ia ikut melihat ke arah anaknya dan menepuk dahinya sendiri.

"Astaga, mampus. Lia bisa marah besar nih!"

Ya gimana nggak marah, tanah di masukin ke dalam kolam sehingga air kolam jadi keruh. Ditambah Naka sama Nala kotor, belum lagi daun-daunan yang dimainin buat jadi kapal.

Ayo papa Na, semangat!

🖤

Pukul 11 siang, Jaemin baru selesai kuras kolam. Ia sekarang lagi tarik ulur selang sama Nala. Buat ngisi kolam.

"Jangan gangguin papa, ih!"

"La nak tolong pa."

Jaemin menatap datar anaknya, "nggak usah! Nanti basah lagi terus papa dimarahin sama mama. La ndak kasihan sama pa?"

Kepala Nala menggeleng polos, "ndak."

"Jangan ganggu papa, Nala.. mainan sama Naka aja sana di tenda." Jaemin berusaha melepas tangan Nala yang masih menggenggam selang.

"NDAK MAU, IH! LA MAU TOLONG PA!" Seru Nala sehingga membuat Lia dan Naka keluar.

Jaemin memandang Lia was-was.

"Kamu tu bener-bener ya, Na. Anak sendiri di marahin!" Lia menarik Nala untuk ikut dirinya ke tenda. Membiarkan Jaemin bekerja sendiri.

Sedangkan Naka lihatin papanya, "kasihan.. dimarahin mama.. wlekk!!!"

Jaemin mendengus kesal sambil ngedumel nggak jelas.

🖤

4:50 PM

Bangun tidur karena di siram air sama Lia. Apa nggak kebangeten banget?

Jaemin sekarang lagi cuekin istrinya. Mau ngambek dulu. Lagi enak-enak tidur, tiba-tiba aja disiram. Apa nggak banjir tuh?

"Malah diem aja, bantuin!" Seru Lia yang kerepotan bawa bahan makanan buat barbeque nanti malam.

Naka sama Nala juga cuma diem aja, menikmati pertengkaran kedua orang tuanya.

Seru, ih.

Kalau kata Naka, papanya tu penurut banget. Mau dimarahin juga cuma pasrah, tapi sekarang papanya nyuekin mamanya dan bagi si kembar, ini adalah moment yang jarang terjadi.

Jaemin masih diem aja, pura-pura nggak peduli.

"Na.. bantuin, kenapa sih?"

Melihat suaminya dari tadi cuma dieam dan sok nyibuk, Lia menghampiri Jaemin. "Marah nih? Jangan di depan anak-anak dong Na kalau ngambek."

"Kamu tu juga ngapain sih? Nyiram air segala? Mana yang beresin tenda aku lagi!"

"Yah, marah beneran." Lia beralih menatap dua kecebongnya, "ma mau minta tolong, boleh ndak?"

"Apa?" Tanya Naka.

"Beresin mainan kalian di ruang tengah! Cepetan!"

Naka dan Nala langsung berdiri. Mata Nala menyalang marah, "ma galak banget sih! Kayak tante Jinnie!"

Setelah itu mereka pergi beresin. Sebenarnya itu cuma akal-akalan Lia aja sih, dia mau bujuk bayi besarnya dulu.

"Na?"

"..."

"Maafin mama, hm?"

"..."

Rasanya kayak ngomong sama pohon. Lia menghembuskan nafasnya pelan, ia berpindah ke hadapan Jaemin dan memeluk laki-laki itu.

"Maafin dong.. jangan ngambek gini, ah! Nggak lucu tau."

Mata Jaemin menatap lamat wajah istrinya. Ia membalas pelukan Lia dan mencium kening perempuan itu.

"Cium balik, buruan." Jaemin memalingkan wajahnya, meminta Lia mencium pipinya.

Lia memajukan wajahnya dan mencium pipi kanan suaminya dengan cepat.

"Lagi."

"Ck!" Lia mencium pipi Jaemin sekali lagi dan melepas pelukannya. Tapi tangan Jaemin menahan tubuh Lia.

"Yang di depan belum."

Jaemin tersenyum tengil sambil menaik-turunkan alisnya. Bikin Lia kesel aja.

Karena tidak mendapat respon dari Lia, akhirnya Jaemin yang memajukan wajahnya. Tapi,

"IH, JANGAN MAKAN MA DONG, PA!!"

•••

Lanjut ndak?




Pa and Ma | JaeLiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang