– 2 years later..
Suara tangisan Lina vs cerewetnya Nala. Dah, bikin Jaemin pusing tujuh keliling. Asli, telinganya mau jebol aja rasanya.
Mana si Naka cuma lihatin doang.
Lia baru keluar, belanja dan Jaemin di suruh jagain anak-anaknya.
"PA NANA TU DENGERIN LA NDAK??!"
Jaemin menutup telinganya saat Nala berteriak tepat di telinga kiri dan tangisan Lina di telinga kanan.
Ya Tuhan, mau resign bentar.
Pusing!
Wajah Nala cemberut, "tau gini La ndak mau punya adek. Pa Nana sekarang sayangnya sama Lina terus."
"Enggak Nala, Papa tu pusing denger kamu ngomong terus." Jaemin berdiri, ia menggendong anak ketiganya yang sebentar lagi berusia 2 tahun.
Cepet banget ya? Tapi emang gitu.
Dan banyak perubahan, tentu saja. Lia sekarang jadi perempuan yang super perhatian sama keluarganya.
Terus Naka jadi wibu beneran dengan segudang prestasi. Kalau Nala, ya biasalah. Nyari cogan doang kerjaannya.
Usaha cafe sama studio sekarang juga udah lancar lagi. Lia juga bantuin ngurus cafe. Kalau studio, tetap Jaemin yang handle.
Perusahaan juga berkembang pesat.
Jaemin harus bersyukur atas semua yang udah Tuhan percayakan pada dirinya.
Kembali ke Nala, gadis itu mengepalkan tangannya dan membuang wajahnya ke arah lain saat melihat sang ayah malah asik sama adeknya.
Cemburu.
"Lina duduk dulu di sini, Papa mau ngurusin kakak kamu itu yang lagi ngambek."
Lina hanya menatap Jaemin sambil minum susu.
Sedangkan Nala masih mencoba mode serius. Serius ngambek maksudnya.
"La."
"..."
"Nala cantik, kiw."
"Cih, gombal! La kan emang cantik."
Jaemin tertawa lucu. Ia menarik anak perempuannya itu dan menciumi seluruh wajah Nala.
Gemes banget!
"Tadi mau bilang apa?"
Nala melepas pelukan Papanya, "La pacaran sama Kennan."
Terkejut? Sedikit. Jaemin mengusap wajahnya gusar dan menghembuskan nafasnya.
Emang bahaya nih circle pertemanan Nala.
"Beneran?"
"Iya, La yakin kalau Pa Nana ndak akan marah. Soalnya Kennan itu ganteng."
Jaemin hanya menatap melas anaknya. Emang nggak guna nasehatin Nala. Dan ini semua terjadi karena anak abangnya, Ahlyn.
Ternyata beneran dong kalau gadis kecil itu udah pacaran. Mana suap-suapan lagi di depan keluarga besarnya saat Ahlyn ulang tahun.
Kids jaman jigeum.
"Suruh kesini ya besok?"
Nala menatap Jaemin, "beneran? Kennan boleh main kesini?"
Kepala Jaemin hanya mengangguk. Ia menghampiri Lina, meninggalkan Nala yang lagi loncat bahagia.
🖤
– hari berikutnya,
"Alay. Jablay. Jamet."
KAMU SEDANG MEMBACA
Pa and Ma | JaeLia
Fanfiction[END] --- Berawal ketika pasangan ini memiliki Dua Kecebong yang selalu membuat mereka merasakan berbagai macam perasaan. Entah marah, tertawa, bahkan menangis sampai sesak rasanya. Dari situlah Naka Nala's daily dimulai. --- Enjoy with ur Coffee a...