Si ganteng

550 91 12
                                    

Ending masih lama, sans.
🖐🏻

•••

"Pa, kata Ma, Na sama La ndak boleh jajan sembarangan. Kalau beli itu ndak boleh juga?" Naka menunjuk abang-abang penjual siomay di depan sekolah mereka.

Jaemin melihat ke arah penjual itu sebentar lalu menggeleng, "Na sama La nggak boleh jajan sembarangan. Kalian udah di bikinin bekal sama Mama kan? Di makan ya? Harus menghargai Mama yang udah bikin itu buat kalian."

"Tapi, Na sama La mau beli makanan."

"Nanti pulangnya aja, Pa bikinin camilan yang enak buat Naka sama Nala. Yang penting, bekal ini harus habis. Okay?"

Naka dan Nala mengangguk bersama. "Kalau gitu, Na sama La sekolah dulu ya Pa... Bye, Pa Nana."

Mereka lari masuk ke halaman sekolah. Jaemin cuma senyum-senyum aja lihatin dua anaknya yang gemesin.

Tapi, tunggu!

"Lah, si kembar kan nggak tau kelasnya dimana." Jaemin lari nyusul mereka, "Naka! Nala! Tungguin, Papa..."

🖤

Di kelas pertamanya ini, Naka sama Nala sudah punya dua teman.

Jihan sama Ahlyn.

Iya, kan udah kenal.

Mereka berempat duduk depan belakang dan terus bikin berisik. Tiga perempuan dan satu cowok itu benar-benar membuat kelas jadi ramai.

"BAGUSAN PUNYAKU, TU LIHAT ADA GAMBAR BEBEKNYA!" seru Ahlyn sambil menunjuk tempat pensilnya yang baru.

Jihan mengeluarkan tempat pensil miliknya, "bagusan juga punyaku. Ada gambar tikus!"

"Itu Mickey Mouse, bukan tikus." sahut Nala.

"Kata bunda, ini tikus."

"Tapi kata Ma Lia, ini Mickey Mouse."

Jihan sama Nala pokoknya debat terus dan mereka berhenti ketika seorang perempuan datang menghampiri meja mereka.

"Tikus itu bahasa Inggrisnya Mouse. Berarti Mickey Mouse itu tikus dan tikus itu Mickey Mouse."

Kedua mata Nala menatap guru itu sampai akhirnya, "lah, Kak Yuna? Temennya Ma Lia kan?"

Ya, itu Yuna. Dia guru TK di sini dan akan mengajar di kelas Naka sama Nala.

Semua murid benar-benar ngerasa takjub sama Nala. Menurut mereka, dia berani, kenal sama bu guru, super berisik, dan nggak mau ngalah.

Apalagi Ahlyn, yang bacotnya nurun dari orang tuanya.

Yuna mengangguk, "iya sayang." Ia berdiri dan menyapa mereka, "selamat pagi!"

"Pagi, bu...." seru mereka bersama-sama.

"Di hari pertama ini, kita perkenalan dulu ya?" Yuna tersenyum, "kenalkan, nama ibu Yuna. Panggil aja Nuna ya? Jangan panggil ibu. Berasa tua banget."

Semua mengangguk, "oke, Nuna!"

Perkenalan murid di mulai. Naka sama Nala fokus banget biar hafal sama nama teman-temannya. Sampai akhirnya ada satu murid yang malu.

Pa and Ma | JaeLiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang