Si Charismatic Charlie Wade Chapter 3 ( Bahasa Indonesia )

Bab 517

Fredmen memandang rendah keluarga Willson ini sejak lama, jadi dia tidak akan peduli tentang hidup dan mati keluarga Willson.

Sekarang dia hanya ingin kembali ke Eastcliff dengan cepat, kemudian mengunjungi dokter terkenal Eastcliff untuk melihat apakah zakarnya dapat disembuhkan.

Pada saat ini, Nyonya Tua Willson masih ingin memohon beberapa patah kata, tetapi Fredmen tidak memberinya kesempatan sama sekali dan melambaikan tangannya secara langsung: "Oke, saya akan naik dan mengemasi barang-barang sekarang, jadi selamatkanlah keluargamu sendiri!"

Wajah Nyonya Willson tua menjadi pucat, dan dia terus memohon, "Tuan. Willson, kau tidak bisa meninggalkan kami. Anda tahu situasi keluarga Wilson saat ini. Tanpa dukungan Anda,keluarga kami pasti akan bangkrut sepenuhnya ... "

Dengan itu, Nyonya Tua Willson mengedipkan mata pada Wendy dengan cepat.

Wendy juga segera memohon: "Fredmen, sebelumnya nenek berkata ya untuk hubungan kita dan Anda juga berjanji ingin menginvestasikan 80 juta yuan di keluarga Wilson kami. Tetapi baru 10 juta yuan saja yang telah anda investasikan sampai sekarang, yang tidak dapat menyelesaikan masalah keluarga Wilson!"

Dia berkata lagi: "Mengapa Anda tidak memberi kami sisanya sebesar 70 juta yuan? pasti kami akan lega dan kami dapat terus mempertahankan perusahaan keluarga. kalau tidak, kami tidak dapat hidup di Aurous Hill di masa depan."

Yang lain juga tampak penuh harap. Fredmen boleh pergi, tetapi uangnya harus diberikan, jika tidak, keluarga Wilson akan bangkrut.

Harold juga menatap wajahnya ke arah Fredmen dan berkata, "Fredmen, kakakku telah mengikutimu, di kalangan atas Aurous Hill Siapa yang tidak tahu kalau kakakku adalah wanita simpananmu? Anda juga tahu bahwa dia seorang gadis yang belum menikah, Kamu tidak bisa membuatnya menderita ketika kamu pergi, kan? "

Apa yang tidak diharapkan oleh keluarga Willson adalah ekspresi Fredmen menjadi lebih buruk setelah mendengar ini!

Dia mengutuk dengan wajah gelap: "Uang, uang, uang, kalian tiga generasi nenek - cucu adalah sampah! Bahkan saya dapat mengambil kembali sepuluh juta Anda yang telah saya berikan, Apakah anda masih berani meminta uang kepada saya?"

Nyonya tua Willson masih tidak menyerah, dia mengeluarkan beberapa air mata dan berkata, "Fredmen kamu bisa membantu keluarga Willson kami, tanpa bantuanmu kita akan bangkrut!"

Yang lain juga memohon, persis seperti pengemis di pinggir jalan.

Fredmen kesal dengan pertengkaran itu dan langsung menampar Nyonya Tua Willson dengan satu tamparan: "jika ada lagi yang berbicara omong kosong, saya akan segera meminta pengacara untuk meminta kompensasi dari Anda untuk mengembalikan investasi 10 juta saya sebelumnya! Anda harus tahu itu! "

Nyonya tua Willson menutupi wajahnya, dan dia tidak berani berbicara lagi.

Bagaimana jika Fredmen benar-benar kesal dan mengambil sepuluh juta yuan yang telah ia investasikan?

Akibatnya, dia hanya bisa menghela nafas dalam hatinya, sambil melihat Fredmen selesai mengemasi barang bawaannya dan pergi bersama pengawalnya.

Setelah Fredmen pergi, lima anggota keluarga Willson jatuh ke dalam suasana sedih.

Nyonya tua Willson kesal, Harold dan Wendy bingung, sementara Noah dan istrinya Horiyah punya ketakutannya sendiri.

Faktanya, Noah masih memiliki beberapa tabungan di tangannya.

Dia sendiri punya tabungan sekitar 10 juta yang dia tabung semasa hidupnya lalu ada 5 juta yang diberikan Fredmen kepada Wendy secara pribadi dan totalnya menjadi 15 juta yuan. Itu semua untuk membeli sebuah rumah.

Dia bisa menggunakan uang tersebut untuk melunasi sebagian besar hutang keluarga Willson, tetapi dia tidak bersedia mengeluarkan uang tersebut!

Keluarga Wilson saat ini berada di jurang maut, jika uang tersebut digunakan untuk membayar sebagian besar hutang, pasti uang itu tidak akan kembali. Jadi, mengapa harus repot - repot untuk menginvestasikan uangnya?

Bagaimanapun juga, perusahaan ini milik nyonya tua Willson, dan dia juga yang bertanggung jawab atas utang tersebut. Jika nanti pengadilan menyita villanya lalu mengambil uangnya di masa depan, uang tersebut pasti tidak akan kembali ke tangannya.

Memikirkan hal ini, Noah berkata dengan cemas: "Bu, kita masih harus membayar banyak hutang ke bank. Jika mereka datang untuk menagih, kita harus membayarnya pakai apa? Ah! Saya khawatir vila ini akan disita untuk dilelang oleh bank. Kita harus bersiap - siap terlebih dahulu..."