Si Charismatic Charlie Wade Chapter 3 ( Bahasa Indonesia )

Bab 561

Charlie tidak mampu menahan rasa penasarannya dan bertanya, "Ayah, siapa Meiqing ini yang dibicarakan semua orang?"

Jacob membelalakkan matanya dan mengatakan, "Hus! Jangan ikut campur!"

Charlie mengangkat bahunya dengan cuek dan memilih diam.

Sementara itu, dengan semakin banyaknya orang yang mengerubungi mereka. Panming merapikan pakaiannya, lalu dengan bangga memperkenalkan pemuda yang berdiri di sampingnya. "Teman-teman, aku ingin kalian bertemu dengan menantuku, Jones Jian. Dia pemilik sebuah perusahaan industri internet dan perusahaannya sangat berkembang. Sebentar lagi akan melantai di pasar bursa ."

"Wow!" Zhoqi berseru terkejut. "Berapa nilai perusahaannya setelah melantai di pasar bursa? Aku bertaruh pasti ratusan juta, iya 'kan?"

"Ratusan juta?" Panming mengerutkan bibirnya dengan angkuh dan berceloteh, "Nilainya dibuka setidaknya di angka satu miliar! Coba pikirkan, apa kamu tahu betapa susahnya bagi sebuah perusahaan untuk masuk ke pasar bursa?! Jika perusahaannya tidak memiliki kestabilan yang jelas, bagaimana sebuah perusahaan bisa lolos dari banyaknya tingkat pengujian dari Komite Regulasi Sekuritas?"

Kemudian, dia menambahkan, "Sejujurnya, ketika perusahaannya memasuki bursa, nilai pasarnya sudah pasti melebihi satu miliar yuan! Performa perusahaannya meningkat pesat selama dua tahun terakhir. Kalau kalian tertarik untuk menghasilkan uang, kalian harus membeli saham perusahaannya!"

Jones Jian, menantunya Panming, yang selama ini diam tiba-tiba berkata, "Ayah, jangan membual tentangku, aku hanya pengusaha yang baru masuk ke dalam industri. Aku masih belum sebanding dengan teman-teman lama Ayah yang sudah banyak berprestasi selama hidup mereka!"

Kesantunan Jones Jian memenangkan hati banyak orang di sana.

Seorang pria tua dengan rambut beruban mendesah, "Oh Panming, menantumu masih sangat muda, tapi sudah menjanjikan dan juga sangat sopan serta rendah hati. Dia adalah menantu yang baik, kamu sangat beruntung!"

"Tentu saja!" Aaron mengangguk meremehkan. Kemudian, dia berbalik pada Jacob dan bertanya dengan sengaja, "Ngomong-ngomong, Jacob, kalau menantumu kerja apa?"

"Menantuku?" Jacob menatap pada Charlie dan mendengus kecewa. Dia ingin menyombongkan dan menutupinya dengan kebohongan, tapi hal itu akan menjadi semakin memalukan jika seseorang mengetahui kebohongannya, jadi dia berkata malu-malu, "Dia melakukan pekerjaan rumah."

"Apa? Pekerjaan rumah?" Gelombang tawa yang dahsyat bergema di kerumunan orang itu.

Tidak ada yang menyangka kalau mereka akan mendapat jawaban seperti itu dari Jacob.

Panming menyeringai dan berkata, "Dia mengerjakan pekerjaan rumah, yang berarti dirinya tidak punya pekerjaan, benar kan? Jacob, aku dengar kalau kamu juga seorang bapak rumah tangga, ya? Kenapa kamu tidak meminta menantuku untuk memberikan pekerjaan untuk kalian? Jacob, kamu sudah cukup tua sekarang, aku pikir kamu bisa menerima pekerjaan sebagai penjaga di pintu masuk. Sedangkan untuk menantumu, dia masih muda dan memiliki pengalaman di urusan rumah tangga, jadi dia bisa bekerja di kantin sebagai juru masak atau pramusaji. Bagaimana?"

Kerumunan itu tertawa lagi.

Charlie tetap diam sepanjang waktu. Dia sudah terbiasa diejek dan diolok-olok selama bertahun-tahun dan dia tidak merasa malu lagi. Dia sudah melewati cacian yang lebih buruk daripada ini, jadi bukan saja dia sudah tidak merasa malu, tapi dia juga merasa sarkasme Panming masih biasa saja.

Jacob, di sisi lain, merasa marah. Dia mencaci di dalam hatinya, "Panming, kamu keparat! Kamu bajingan sombong, kamu sudah mengejek dan menghina aku saat kita baru bertemu. Kamu sudah melewati batas! Apa kamu masih menyimpan dendam, karena tidak bisa merebut hati Meiqing? Itulah kenapa kamu masih membenciku setelah sekian tahun berlalu"

Panming memulai pembicaraan kembali ketika tidak ada dari Jacob maupun Charlie yang merespon, "Hei Jacob, apa kamu tuli? Aku sudah baik-baik menawarkan pekerjaan untukmu, tidak bisakah kamu mengucapkan sesuatu?"

Lalu, Panming berbalik pada Charlie dan mengoceh dengan sebal "Anak muda, otak mertuamu tidak lagi berfungsi dengan baik karena usianya, jadi aku bisa memaafkannya karena lamban merespon dan bersikap kasar. Tapi kamu, anak muda, apa kamu juga punya sikap kasar dan lamban sepertinya?"

Charlie tersenyum dan berkata, "Paman, sejujurnya, untuk bisa merekrutku tidaklah murah. Gaji yang kuharapkan sangatlah tinggi."