Nasehat Mama

11 1 0
                                    

D-2

Seperti rencana Revan. Akhirnya Yuna dan Revan bertemu dengan mama Yuna di Amerika dan meminta restu.

Saat memasuki ruangan Yuna tak kuasa melihat bundanya yang tampak pucat dan kurus kering itu. Dia mencoba tegar agar tak membuat ibunda sedih.

" Ma.... ini Yuna.. "

" Wahh.. putriku sudah berani bawa laki laki didepan mama yah .. hahahaha"

" Selamat siang Tante. Saya Revan, bagaimana kondisi tante? "

"Tante baik baik aja kok. Apalagi melihat putri tante sudah mau menikah. Rasanya tante semakin sehat. "

" Ma... Maaf yah Yuna mendadak memberi tahu hal ini sama mama. "

" Duh.. sudah sudah... Mama malah senang banget . Akhirnya ada yang mau jagain Yuna.. Sekarang mama udah lega, dan kalau pun Tuhan mau panggil mama sekarang. Mama udah ikhlas. "

" Jangan ngomong gitu. " Yuna menepuk pelan punggung tangan mamanya itu

"Mama bisa sehat! Yuna percaya itu "

"Hahaha... Iya iya. Duh... Mama laper banget nih.. masakan rumah sakit gak enak. Boleh belikan mama makanan Indonesia gak? Mama kangen banget masakan Indonesia"

"Okey. Siap boss. Apapun yang ratuku minta harus diturutin. Yaudah Yuna pergi dulu yah bun" Yuna mencium kening mamanya itu..

••••••

Revan pada akhirnya ditinggal berdua bersama Mama Yuna.

Awalnya mereka merasa canggung satu sama lain. Dan pada akhirnya Mama Yuna angkat bicara.

" Nak Revan... "

" Iya tante? "

"Panggil Mama saja " tersenyum ramah.

" Ba... Baik Ma.. " masih dengan kecanggungan nya Revan menuruti perkataan calon mertuanya itu .

" Kamu jaga baik baik Yuna yah.. Dia putri mama satu satunya. Orang yang paling berharga dalam hidup mama. Dia berjuang sendirian untuk pengobatan dan kesembuhan mama. "

" Baik ma.."

" Saya mohon kamu jangan membiarkan Yuna menangis. Cukup hanya ayahnya yang membuat nya menderita. Mama mau kamu menjadi selimut tebal buat Yuna. Karna selama ini Yuna tumbuh dalam musim saljunya sendiri "

"Saya akan berusaha untuk menjaga Yuna walau tak sebaik Mama membesar dan menjaga Yuna. Saya akan mengutamakan Yuna dalam segala keadaan. "

"Baguslah... Kamu sudah berjanji. Jangan ingkari. "
Mama tersenyum menanggapi perkataan Revan dan menghela nafas lega.

Tok..tokk.. tokk..

Yuna sudah kembali membawa makanan yang dipesankan oleh mama kepadanya. Dan dia langsung menyuapi mamanya tersebut dengan sangat hati hati dan perlahan.

Selesai makan mama Yuna izin pamit tidur dan menyuruh mereka kembali ke hotel. Namun Yuna yang masih kangen tetap berada di rumah sakit. Sedangkan Revan kembali ke hotel.



Besok loe mau dijemput jam berapa ?

Yuna membaca pesan singkat dari Revan namun tak menggubrisnya.

Seketika bunyi handphone nya berbunyi..

"Halo.."

"Halo.. loe kalo di chat dibalas. Bukan di read doang. "

"Sorry ,gue udah ngantuk banget. Gue mau tidur " ketus Yuna menjawab

" Yaudah besok gue jemput jam 8 ."

"Oke"

Ttut.. tutt.. tutt

Telfon terputus .

Good night. Have a nice dream

Pesan singkat dari revan itu lagi lagi hanya dica oleh Yuna.

Yuna menatap wajah bundanya

"Maafin Yuna yah ma... Yuna anak yang kurang ajar, Yuna anak yang suka nipuin orang "

Yuna mengambil posisi untuk tidur dan memejamkan matanya.

°
°
°


My Last HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang