“ Halo... Re”
“ kenapa?”
“ udah sampe. Ini gimana jadinya?”
“ bentar gue jemput loe”
Tuttt tutt tuutt
Panggilan telfon itu terputus.
“ apaan sih nih cowok. Rese banget deh sumpah” wajah Yuna tampak kesal
Tak beberapa lama mobil fortuner melintas didepannya .
“masuk” suara dari dalam yang membuka sedikit kaca mobilnya.
Yuna dibantu oleh beberapa orang porter memasukkan koper ke bagasi mobil .
Akhirnya mobil melaju, tak ada percakapan semuanya hening hingga mobil mewah itu memasuki kawasan rumah yang luas yang dipunuhi pohon bunga kamboja dan beberapa monstera di halaman dekat dengan area bagasi. Laki laki yang sedari tadi berada disamping Yuna beberapa kali menghembuskan nafas beratnya seakan kesal dengan apa yang dia lakukan hari ini. Mobil mewah berwarna hitam itu terparkir tepat di depan pintu utama rumah megah itu.
Revan yang menjadi sopir selama perjalanan akhirnya turun“pak Sarto tolong mobilnya di parkirin ke bagasi ya”
“ baik tuan” ucap lelaki yang rambutnya agak memutih itu
“ngapain loe? Gak turun?” ucap Revan sinis melihat ke arah Yuna.
“lah? Ngapain kan ini bukan rumah gue.” Ucap Yuna
“ untuk tiga hari kedepan kita bakalan tinggal disini..”
“gak gak dikontrak gak ada kesepakatan tinggal bareng ya”
“ gue juga gak mau tinggal bareng loe.”
“ lah terus kenapa gue dibawa ke rumah ini?”
“sebenernya ini bukan rumah tapi villa, ini punya keluarga gue. Nyokap gue maunya kita disini dulu”
“ ta.. tapika...” belum sempat Yuna melanjutkan perkataannya Ibu Revan sudah ada di depan pintu
“Yuna, baru sampai?” ucap seorang yang baru keluar dari rumah besar itu.
“ i... ibu...” Yuna akhirnya keluar dari mobil.
“ masuk dulu.. kamu pasti capek .”
“ i.. iya bu” Yuna masih saja canggung dengan ibu yang sudah jadi mertuanya ini.
“ apa kabar bu?” Yuna menyalami tangan ibu dan ayah mertuanya
Pak Sarto yang dari tadi berdiri di dekat tiang lampu taman akhirnya memiliki kesempatan untuk memarkirkan mobil tuannya itu ke bagasi.
^^^^“ Yuna... ibu mau kamu sama Revan tinggal dirumah ini sementara yah... jangan diapartement. Ibu maunya tinggal bareng menantu satu satunya ibu. Ibu suka kesepian kalo ayah Revan pergi main golf bareng temen temennya”
“ em.. ta tapi bu barang barang Yuna kan masih ada dirumah, mungkin besok aja kesininya."
“masalah itu kamu gak usah khawatir ya.. ibu udah ambil barang barang keperluan kamu dari rumah. Laptop dan buku buku mu ibu taruh ruangan kerja “
“ta.. tapi bu..”
“gak ada tapi tapi. Kamu sekarang sebaiknya kekamar mandi terus istirahat dulu, nanti jam 7 malam ibu panggil buat makan malam.”
Yuna hanya mengangguk anggukan kepalanya mengerti.
“Revan antar Yuna kekamar.”
Tanpa menunggu lagi Revan berdiri mendahului Yuna.
“ gue dulu yang mandi udah gerah gue” tampa menunggu aba aba Revan langsung masuk ke kamar mandi.
Yuna hanya memandangnya dengan sinis dari arah pintu kamar.“ issshhhh rese rese rese”
^^^
Revan yang selesai mandi dan berpakaian langsung ke bawah menemui ibunya.
“ bu... Revan gak mau ah bikin Yuna gak nyaman , lagiankan apartement akukan gak sempit sempit amat. Aku maunya tinggal berdua aja sama Yuna.”
“ hufffhh... ibu tahu kamu bakal bilang gini. Yaudah Yuna disini sampai cutinya habis aja. Baru kalian bisa balik ke jakarta”
“ thank you mom” senyum Revan merekah.
Tak selang beberapa lama Yuna yang mengeringkan rambutnya itu langsung diberikan kabar gembira itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Last Husband
Random"Silahkan tanda tangani surat nya" "Baik pak" ••••• Ini pernikahanku yang ke 6!! Kontrak nikah 1 tahun. Pendapatan sampai 3 milyar.