Selesai Yuna makan dia menerima panggilan telfon dari suster yang merawat mama.
"Hallo Yuna.. sorry I tell this news at this hour "
" What is it?" ucapku penasaran
"Your mom is in the ICU and now the situation is very critical"
Deggg
Yuna tak bisa berkata kata, dia langsung terduduk dilantai dan menangis histeris sehingga membuat seluruh orang dirumah berhamburan keluar." Yuna, why? What's wrong"
"Huhuhuhu... Revan.. Mama.. Mama masuk ruang ICU"
"Kamu tenang dulu.. Jangan menangis mama akan baik baik saja." Revan menenangkan Yuna dalam pelukannya sambil mengusap pucuk kepalanya.
"Kalian pergilah melihat keadaan besan disana" ucap Ibu.
"Enggak bu, Yuna yang akan pergi, Revan ada meeting penting dengan klien besok." ucap Yuna tak mau merepotkan.
Sebenarnya Yuna ingin ditemani oleh Revan namun mengingat kontrak mereka yang tidak ikut campur dalam urusan pribadi maka Yuna terpaksa mengucapkan kalimat tersebut.
"Loe gak papa pergi sendiri?" bisik Revan
Yuna tak bersuara, dia langsung berdiri dan berjalan menuju kamar.
Setelah membereskan kopernya dia turun lagi untuk berpamitan dengan ibu dan Revan."Biat aku antar kebandara"
"Yuna hati-hati yah.. Jangan nangis terus mama kamu pasti sembuh kok." ucap ibu sambil memeluk Yuna.
"Yuna pamit yah bu"
Revan pun mengantar Yuna ke bandara. Sesampainya dibandara Yuna langsung mencetak tiket online yang di belinya saat perjalan menuju bandara.
" Thanks udah mau ngantar gue."
"Loe yakin gue gak perlu ikut bareng loe?"
"Enggak perlu. Gue pamit yah"
"Be carefull"
Yuna hanya tersenyum dan melambaikan tangannya pada Revan.
.
.
.Istri
OnlineRev, gue udah sampai dirumah sakit
Gimana keadaan mama?
Not good. Mama baru selesai di oprasi tapi keadaannya makin buruk.
Loe jangan lupa makan.
Sudah 1 minggu sejak Yuna menghubungi Revan, tak ada kabar lagi. Revan memang khawatir namun dia takut Yuna salah paham karena dia ikut campur masalah pribadinya sehingga dia mengurungkan niatnya untuk menghubungi Yuna.
Ibu yang sudah kembali pulang sesekali bertanya pada Revan keadaan besannya itu dan Revan berbohong mengatakan semuanya baik-baik saja.
Saat itu setelah pulang kerja Revan pulang ke apartemen nya dan betapa kagetnya dia bahwa ada chat dari Yuna.
Istri
Terakhir dilihat 16.58Gue gak tau lagi harus gimana. Gue nyerah sama keadaan gue Rev.
Tanpa babibu Revan langsung menghubungi Yuna, namun nomor yang dituju tidak aktif.
Setengah berlari Revan mengambil kunci mobilnya dan sibuk menghubungi temannya yang seorang pilot.Dilarang menggunakan ponsel selama berkendara
"Bagas.. Pesawat menuju Aussie dijam berapa?"
" 5 menit lagi mau lepas landas Rev? Kenapa?"
"Gue mohon bantuan loe, gue harus ke Aussie buat lihat keadaan mertua dan istri gue. Tolong bantu pending 15 menit. Gue udah dijalan."
"Eh.. Oke oke, gue koordinator ke yang lain dulu"
"Thanks bro.."
Baru kali ini seorang Revan kalang kabut begini, lelaki yang enggan meminta bantuan kepada orang lain akhirnya menurunkan ego nya dalam keadaan ini.
Akhirnya Revan sampai dirumah sakit tempat mama mertuanya itu di rawat. Dia melihat Yuna yang duduk dilantai dengan keadaan kacau.
"Yuna..."
Yuna menoleh kesumber suara, dia mendapati bahwa Revan lah yang memanggilnya. Sontak membuat air mata Yuna menetes kembali, buru-buru Revan memeluk istrinya itu dan menenangkannya.
"Don't cry Yuna.. I'm here now".
Setelah 20 menit menangis akhirnya Yuna tenang, dia menjelaskan bahwa mama tidak ada harapan untuk hidup lagi.
"Dokter bilang lebih baik semua alat bantunya dilepas.....
Aku gak mau kehilangan mama. Hanya mama yang tersisa dalam hidup ku.""It's okay, aku akan bicara kepada dokter dulu. Kamu pulang dulu ke hotel, makan dan mandilah" Revan yang dulunya cuek dan kasar seketika melembutkan cara bicaranya karena iba melihat Yuna.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Last Husband
Random"Silahkan tanda tangani surat nya" "Baik pak" ••••• Ini pernikahanku yang ke 6!! Kontrak nikah 1 tahun. Pendapatan sampai 3 milyar.