Si Pengacau

30 3 0
                                    


  Akhirnya aku sampai di rumahku.
Namun sayangnya Andre tak bisa ikut masuk dan berbincang lebih lama.
Aku memutuskan untuk segera mandi .

Selesai mandi aku mengambil handphone ku untuk berseluncur di sosial media. Kuamat amati segala jenis posting an di dalamnya.
Aku melihat notifikasi yang sering sekali terlewatkan olehku.
Banyak sekali spam suka dan komen di postingan ku yang ku unggah beberapa minggu yang lalu.

Hanya sampai pada komentar terakhir no 5 aku memeriksa nya dengan teliti. Username Re_vn ada disitu, dan hanya berkomentar tanda seru (!) saja. Dan seperti nya aku mengenalinya..
Dan benar itu adalah akun lelaki gila yang dengan seenak hatinya menurunkan ku di jalanan yang sepi.

Cahaya handphone ku membuatku mengantuk . Aku memejamkan mataku dan berharap waktu kembali kemasa itu.
.
.
.
.

  Driinggg driingg

Suara hp ku memecahkan keheningan malam itu. Dan tak disangka nama yang tertera di layar hp ku itu adalah  Revan. Sontak aku kaget karna ini pertama kali nya dia menghubungi ku.  Dengan suara nyaring aku pun menjawab
 
" Hallo.. Revan?"

"Hallo.. Sekarang juga kamu datang ke apartemen saya. Saya tunggu 10 menit"

"Maksudnya gimana yah?

"Saya akan kirimkan alamatnya dari sms. Selamat malam"

Ttutt ttutt ttutt...

Revan memutus telfon lebih dahulu. Dan tak ada 1 menit sms nya tiba di hp Yuna.
Yuna langsung bergegas berangkat. Dengan sepeda listriknya Yuna menuju tempat yang diberi tahu oleh Revan.

.
.
.
.
"Kenapa lama sekali sih wanita lamban itu? Apa aku harus mengurus anjing kecil ini sendiri. Dasar menyebalkan " Revan mengomel dan mondar mandir di dekat jendela kaca yang langsung memaparkan jalanan yang mulai sepi.

Akhirnya Yuna sampai didepan apartemen nya dan bergegar menekan tombol lift .

Revan sudah menunggu didepan pintu dan menatapi pintu lift didepannya. Yuna akhirnya keluar dari lift dan langsung berlari menuju arah Revan.

" Anda terlambat 1 menit 34 detik "

" Hahh... Hahh hahh... Ini udah yang paling cepat. Apa perlu menggunakan timer agar aku tepat waktu. "

Revan tak menjawab apa apa lagi. Dia masuk ke dalam dibarengi oleh Yuna.

"Sebelum kau pulang dan membawa hewan peliharaan mu sebaiknya kamu membersihkan lantai yang dia jadikan wadah untuk membuang kotoran dari tubuhnya..."

Sekarang Yuna sudah mengerti maksud Revan memanggil nya.  Yuna segera menggendong anak anjing yang kelihatan lapar itu.

"Apa kau tidak punya makanan untuknya? Seperti nya dia sangat kelaparan"

"Entahlah.. coba kau lihat di kantong plastik itu. "

Yuna membuka kantong plastik itu dan betapa terkejutnya dia bahwa ada berbagai macam pakan anjing disitu.

" Saya tidak tau anjing itu menyukai yang mana. Anda bawa saja itu semua . Dan katakan kepada ibu ku kita merawat nya berdua. "

" Yah... Baiklah... Aku akan bersihkan lantainya dulu"

Yuna pun membersihkan lantai yang kotor itu dan bergegas pulang ke rumahnya.

Yuna dengan susah payah mengatur posisi anak anjing peliharaan nya itu. Akhirnya Yuna memutuskan untuk membuka hoodie nya dan menaruh nya di keranjang depan sepedanya agar anjing nya tidak kedinginan.

Revan menyaksikan semuanya dari atas. Dengan rasa iba dia membawakan selimut untuk Yuna karna memang angin dikota itu sudah sangat dingin.

Akhirnya Yuna berangkat dan sampai ke rumahnya. Dia menyediakan tempat tidur sementara untuk peliharaannya dan memberikan makanan yang cukup kepada anjing kecil itu.

" Kamu akan kuberi nama Lao , bagaimana? Apa kamu suka?"

Anjing kecil itu hanya memandangi Yuna saja.

My Last HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang