Tanggung Jawab

120 3 0
                                    

  Yuna...
Mama sangat kangen Yuna..
Maaf ..... Mama menyusahkan Yuna...
Sekarang Yuna menjadi tulang punggung keluarga.
Mama tidak yakin bisa bertahan lebih lama. Dokter bilang mama akan bertahan beberapa bulan lagi. Tidak usah bekerja sampai larut malam. Mama tidak apa apa jika harus dipanggil Tuhan sekarang juga.
Mama sayang Yuna.

Tak tersadar air mataku mengalir deras dipipiku setelah membaca surat mama. Aku memeluk surat mama sembari berdoa agar mama diberikan umur yang panjang.

  Aku beralih ke amplot warna coklat. Isinya lembaran kertas yang menyatakan penagihan atas hutang hutang papaku. Diakhir lembaran itu ada sebuah catatan bahwa waktu ku hanya 2 bulan lagi.

Tak tahu harus apa , aku menangis sejadi jadinya. Aku merasa dunia ini tidak adil. Aku merasa seolah setiap orang memandangku rendah dan hina.

"God.. Help me.. Please.. Aku udah gak kuat menanggung semua ini... Bantu aku Tuhan"

•••
Setelah tangisku reda aku beranjak untuk mandi. Dan bergegas pergi ke kantor.

"Yuna... Good morning..."

"Morning Dina... "

"Lemes amat lu. Lu abis nangis yah?"

"Kelihatan yah?"

"Bangetlah , bego. Tuh kantung mata lu gede amat."

"Hah... Aku gak tau lagi harus gimana. Tadi pagi aku nerima dokumen tentang hutang papaku."

"Papa lu brengsek banget yah... Kok dia malah panteng aja ninggalin lu berdua sama nyokap lu yang lagi sakit sih?. Gila! Hampir  6 tahun gak ada kabar sama sekali"

"Kok jadi kamu yang ngegas sih. Diakan papaku."

"Ya abis gue kesel banget tau gak sih.."

"Hahah... Yaudah kita masuk dulu."

"Okay..."

••••••••^^^••••••••

Mari aku ceritain tentang diri ku dulu...
Aku Yuna Patresa.
Aku kerja di kantor penerbit.
Ya.. Aku adalah karyawan diperusahaan itu sekaligus sebagai  seorang penulis rahasia.
Untuk sekarang ini aku tinggal di rumah kecil yang ditinggalkan papaku yang brengsek itu. Walau dia brengsek tapi untung nya dia gak jual rumah pemberian oma.
Mamaku sekarang sedang sakit dan berada di amerika untuk pengobatannya.
Aku bertanggung jawab atas hidupku dan hidup mamaku.
Dan juga milyaran hutang papaku.
Yang setiap bulannya akan memiliki bunga. Makanya aku melakukan nikah kontrak ini yah.. Karna aku butuh uang. Dan yang tahu pekerjaan ku hanya Dina dan 5 suamiku yang lainnya. Eh.. Tidak tidak. Mantan suami lebih tepatnya.

•••••••^^^^•••••••

"Yuna... Lu dipanggil bu direktur tuh"

"Oh.. Okay."

•••

Diruangan Direktur

knock knock knock

" Masuk" Balas orang dari dalam ruangan.

"Permisi bu..."

"Oh.. Yuna.. Duduk"

"Terima kasih bu. Emm... Apa ada yang ingin ibu sampaikan pada saya?"

"Ya.. Minggu depan buku mu yang berjudul Senja musim dingin akan diterbitkan"

"Serius bu? Emm.. Katanya buku itu akan diterbitkan 2 bulan lagi. Kenapa dipercepat bu?"

"Ah.. Itu.. Banyak sekali netizen yang meminta buku mu cepat diterbitkan. Dan sudah banyak yang pesan. Untuk sekarang kamu udah dapat 6 juta."

"Wah... Ini beneran kan bu?"

"Ya... Oiya.. Kamu emang mau pakai nama PurpleGum? Dan menutupi identitasmu?"

"Em.. Iya bu. Saya gak suka banyak yang kenal sama saya. "

"Hah.. Trus gimana dengan launching kali ini? Kamu pakai topeng lagi? Bahkan seluruh staff kantor gak tahu kalau kamu adalah PurpleGum"

"Gak papa kok bu. Kan mereka gak bakalan canggung kalau saya menutupi identitas asli saya."

"Baiklah... Kamu menang. Sekarang sebaiknya kamu kembali ke mejamu. Nanti staff lainnya pada curiga kamu terus saya panggil dan terlalu lama"

"Heheh... Iya bu. Kalau gitu saya permisi bu..."

"Iya... Oh iya... Cerita wattpad kamu yang ini silahkan kamu update,udah saya revisi penulisannya"

"Siap bu... Thank you" Aku berjalan keluar ruangan bu direktur.







My Last HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang