Guys aku publish ulang ending versi Wattpad..
Semangat Spam komennya ya, jangan lupa Vote juga, makasih.
Ceritanya hampir selesai nih...
Santai aja bacanya, jangan buru-buru.
🥺🥺🥺
.
.
."Berita pagi ini, seorang pria ditemukan tewas dalam keadaan mengenaskan di *****, ciri-ciri yang dilihat dari luka di tubuh korban, sama persis seperti pembunuhan yang dilakukan oleh gadis si pembunuh berantai."
Eric mendengus lirih, sementara Sungchan yang duduk di sampingnya nampak meliriknya sejenak.
"Lihat calon gurumu itu, dia hebat," ujar Sungchan, namun Eric hanya diam dengan tatapan sendunya, membuat Sungchan mengerutkan dahinya.
"Kau sedih karena sadar bahwa Irish tidak akan menjadikanmu murid kan?" Tanya Sungchan.
"Diamlah, aku mendadak tidak mood."
"Kenapa?"
"Kau berisik, Sungchan!" Bentak Eric yang terlihat marah, membuat Sungchan terkejut.
"Hei, santai! Ada apa dengan dirimu?" Tanya Sungchan, namun Eric mengabaikannya, Eric malah beranjak dari sofa dan pergi menemui ibu dan ayahnya yang tengah sarapan.
"Ayah, ibu, kapan Jeno Hyung dan Jaehyun Hyung pulang?" Tanya Eric.
"Entahlah, kenapa?" Qian balik bertanya.
"Hanya rindu, tolong katakan pada mereka agar cepat pulang," lirih Eric, lalu kakinya melangkah pergi, ia harus segera ke sekolah bersama Sungchan.
**
Jam menunjukan pukul 10 pagi, Ara sudah mandi dan sarapan, dan sudah dua jam pula Ara hanya meringkuk di atas kasur dengan tatapan yang mengarah dinding di depannya.
Sesekali Ara mengecek ponselnya menunggu kabar dari Taeyong dan Yuta, namun keduanya tak bisa dihubungi.
Ara sangat cemas, ia takut Jaehyun dalam keadaan tidak baik-baik saja, membayangkannya saja sudah membuat hatinya sakit.
Cklek
Ara mengubah posisinya menjadi duduk saat pintu kamarnya terbuka, memperlihatkan Sehun yang ia sangka pergi bekerja.
"Kau tidak bekerja?" Tanya Ara.
"Tidak, bersiaplah, kita harus pergi," ujar Sehun, dan Ara pun mengangguk, sepertinya Sehun tidak bekerja karena akan mengantarnya ke rumah Athena.
**
Kini Ara dan Sehun dalam perjalanan menuju suatu tempat, dalam perjalanan keduanya hanya diam, bahkan Ara nampak sibuk dengan pikirannya sendiri.
Membutuhkan waktu 30 menit untuk sampai di sebuah rumah sakit, membuat Ara mengerutkan dahinya.
"Kenapa kita kemari?" Tanya Ara, namun Sehun tak menyahut, ia malah keluar dari mobilnya, membuat Ara ikut keluar dan menghampiri Sehun dengan tatapan bingung.
"Kau sakit? Kenapa tidak membiarkan Seokjin yang menyetir? Atau aku yang menyetir, aku bisa menyetir," tanya Ara denagn raut wajah cemas, membuat Sehun terdiam dengan tatapan yang sulit diartikan.
"Kau sakit, Sehun? Sampai-sampai kau tidak pergi bekerja," tanya Ara lagi denagn suara pelan.
Sehun menghela nafasnya, lalu ia menggenggam tangan Ara dan menariknya untuk memasuki gedung rumah sakit.
KAMU SEDANG MEMBACA
ZERO || Say My Name + Jung Jaehyun ✔️
Fanfiction[SELESAI] [17+] Im Yesha, gadis yang terjebak di markas Geng pembunuh bayaran, ia benci dihadapkan dengan situasi seperti itu, namun pada akhirnya ia memilih untuk mengikuti permainan sang pemimpin, yaitu Jung Jaehyun. Bijaklah dalam memilih bacaan...