Spam komen yuk! Jangan lupa Vote juga ya.
Makasih 😍😍
.
.
.Taeyong dan Yuta sampai di rumah Ares, lampu di rumah itu masih padam, seperti apa yang Jeno katakan.
Taeyong dan Yuta mengambil senter dari di mobilnya, kemudian memasuki rumah Ares.
"Kau cari mcbnya," titah Yuta, dan Taeyong nengangguk, ia pun pergi untuk mengecek apa yang terjadi pada listrik di rumah itu, sementara Yuta berjalan menuju ruang kerja Ares, mengingat sambungan terputus ketika Jeno berada di sana.
Setelah sampai di depan ruang kerja Ares, Yuta meraih handel pintu, kemudian membuka pintunya dalam sekali hentakan, hingga terlihat Yohan berdiri di pertengahan ruangan tersebut.
Gelapnya ruangan itu membuat Yuta tak mengerti, apa yang tengah Yohan lakukan di sana.
"Di mana Jeno?" Tanya Yuta tanpa menurunkan senter dan pistolnya, ia tak peduli jika hal itu menyinggung perasaan Yohan.
"Kenapa kau menodongku seperti itu?" Yohan balik bertanya.
Yuta hendak melangkah mendekat, namun langkahnya kembali terhenti ketika ia merasa menginjak sesuatu yang basah, hingga menimbulkan suara decakan.
Yuta menurunkan pandangannya, seketika ia memundurkan langkahnya ketika melihat genangan darah.
"Apa yang terjadi?" Tanya Yuta seraya kembali menatap Yohan dengan tatapan tajam, namun Yohan hanya diam dengan tatapan dinginnya.
"Jawab aku, Kim Yohan," desis Yuta.
Yohan pun menunjuk ke arah kanan, hingga Yuta mengarahkan senternya ke arah tunjukan Yohan, ia terkejut melihat Jeno yang tergeletak di atas lantai dengan kondisi tak sadarkan diri.
Yohan pun mengambil kesempatan untuk menyerang Yuta dengan pukulan tangannya, namun Yuta dengan cepat mengelak, hingga pistol dan senternya terjatuh ke atas lantai.
"APA YANG KAU LAKUKAN?!" Bentak Yuta seraya memundurkan langkahnya sejenak.
Yohan pun mengeluarkan pisaunya, "hanya ingin membunuh kalian," sahutnya tanpa rasa bersalah.
"Ada apa dengan dirimu, Yohan?" Tanya Yuta yang terlihat kesal dan bingung.
"Aku juga tidak tahu, aku datang ke geng ini hanya untuk melihat kalian mati, namun ternyata kalian sulit dikalahkan oleh orang lain," sahut Yohan seraya tersenyum kecil.
"Siapa yang menyuruhmu?"
"Tidak ada, aku memang ingin melakukan ini," sahut Yohan lagi yang membuat Yuta tak percaya.
Yuta yakin, Yohan menyembunyikan sesuatu darinya.
Saat tengah berkecamuk dengan pikirannya, tiba-tiba Yohan kembali menyerangnya dengan pisau, sontak ia menghindar, kemudian berhasil menendang pinggang Yohan.
Yuta hanya mengandalkan gerakan bela dirinya, menghindar serangan Yohan dengan pisau, namun tetap saja ia terkena sayatan pisau itu di beberapa bagian tubuhnya.
Yuta tidak menyangka, Yohan ahli bela diri, gerakannya yang tak terbaca dan begitu cepat, membuat Yuta kewalahan melawannya.
Entah apa saja yang Yohan sembunyikan darinya dan rekan-rekannya yang lain, yang pasti Yuta sadar bahwa Yohan bukan hanya pria berisik yang banyak bercanda, tapi Yohan juga pria yang mampu menyembunyikan segala kebusukannya dibalik tingkah bodohnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ZERO || Say My Name + Jung Jaehyun ✔️
Fanfic[SELESAI] [17+] Im Yesha, gadis yang terjebak di markas Geng pembunuh bayaran, ia benci dihadapkan dengan situasi seperti itu, namun pada akhirnya ia memilih untuk mengikuti permainan sang pemimpin, yaitu Jung Jaehyun. Bijaklah dalam memilih bacaan...