Menurut kalian, apakah kehidupan seseorang yang bernama Yoon Jeonghan itu bahagia? Hanya sebagian saja.
Lelaki jangkung dengan rambut panjang tersebut merebahkan diri di kasurnya sembari menghela nafas kasar. Dwimaniknya menatap kearah kalender yang tergantung di lemarinya.
Tanggal tua, sial.
Jeonghan menghela nafas kala mengingat minggu-minggu ini adalah minggu yang paling ia benci dimana dirinya sudah kehabisan uang. Tetapi, bukan Jeonghan namanya jika tidak menghalalkan banyak cara untuk mendapatkan uang.
Sedari tadi ponselnya beberapa kali berbunyi karena banyaknya tugas yang ia tumpuk. Persetan dengan tugas, yang Jeonghan pikirkan adalah bagaimana caranya ia makan nanti.
Dirinya kembali melirik jam dinding yang tak jauh dari kalender. Jam 21.30. Biasanya, saat ini Jeonghan akan keluar untuk balapan motor seperti biasa.
Tetapi Jeonghan sedang tidak ingin, entah mengapa. Padahal, balapan adalah hal yang ia senangi sekali.
"Ah.. capek." Helaan nafas keluar dari bibir ramumnya, dwimaniknya perlahan tertutup. Dirinya ingin istirahat sebentar saja.
Kriing!!
"Brengsek—halo??!!"
Suara wanita diseberang sana tertawa, mengapa omega satu ini marah-marah kepadanya?
"Lo lupa ya?"
"Ngomong yang jelas anjing."
"Apaan?"
"Santai saja paduka Yoon" kekeh wanita diseberang sana sembari melihat kuku barunya yang indah.
"Lo hari ini ditantangin orang buat balapan. Prizenya lumayan."
"100 juta, lo mau ga?"
Tanpa pikir panjang, Jeonghan langsung menyuruh kawannya tersebut untuk menunggunya 10 menit.
***
Jeonghan tak pernah mengingkari janjinya. Ia datang pada pukul 21.40 tepat. Segera, ia melepas helm-nya dan menghampiri gadis bersurai hitam.
"Sowon-ah." Panggilnya.
Gadis yang terpanggil tersebut langsung menoleh dan terkekeh, "yeoksi, Yoon Jeonghan."
"Shut up, siapa lawanku?"
"Oh, dia Sehun. Anak USM yang terkenal kaya. Lagi naik daun."
Jeonghan mengangguk pelan, jemarinya langsung sigap mengambil rokok milik Sowon, lalu menyalakannya.
"Tanggal tua." Ujar Jeonghan sebelum Sowon mengomelinya panjang lebar.
Jeonghan menghela nafasnya, ia melihat jalanan yang masih dipakai oleh yang lain balapan. Banyak sorak sorai yang terdengar kala si pemenang datang.
"Sowon, lo—"
"Pake. Bau lo kentara." Tanpa banyak kata, Sowon langsung melemparkan jaket milik Jeonghan yang selalu disimpan Sowon.
Selalu begitu. Jeonghan cukup malu jika orang tahu bila dirinya seorang Omega. Bahkan saat Sowon bertemu dengan Jeonghan, Sowon bisa menebak Jeonghan adalah Omega.
Tetapi berkat Sowon, Jeonghan bisa dianggap alpha oleh masyarakat. Walaupun, banyak yang masih mengira Jeonghan seorang omega karena wajahnya yang cantik.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kalopsia, Jeongcheol.
Fanfictionkalopsia condition wherein things appear more beautiful than they are. ────────────────────── menurut mereka, Jeonghan adalah Alpha most wanted di kampus. kehadirannya bisa dihitung pakai jari, para dosen selalu mencari kehadiran Jeonghan. berbeda d...