14. Bersamamu, nyaman.

477 50 2
                                    

Hari ini, Jeonghan kembali ke sirkuit balapan setelah lama tidak muncul. Diikuti dengan Sowon yang berada di samping Jeonghan.

Jeonghan menghela nafasnya pelan, duduk di kap mobilnya yang tengah mati. Ia baru saja menyelesaikan balapan dengan Johnny. Kali ini tidak seserius kemarin. Jeonghan nampaknya menikmati balapannya kali ini.

"Yoon-ssi." Jeonghan menoleh kala suara berat tersebut memanggilnya. Ternyata Johnny, musuhnya. Ia menghampiri Jeonghan, membawa dua kaleng soda lalu ia berikan untuk Jeonghan.

Jeonghan menerimanya, membuka lalu meneguk sodanya. Ia melipat kedua kakinya, menatap kerumunan yang masih sibuk balapan. Sementara Sowon? Sowon kini tampak minum bersama yang lain.

Johnny menatap rambut Jeonghan yang berantakan. Bahkan beberapa kali Jeonghan tampak menyingkirkan rambutnya.

"Permisi, boleh saya memegang rambutmu?"

Johnny tersenyum setelah mendapatkan respon anggukan kecil dari Jeonghan. Sang Alpha dominan tersebut mengambil ikat rambut yang selalu berada di pergelangan tangannya lalu mengikatkan rambut Jeonghan yang lembut nan harum.

***

Kala itu, 19.30.

Jeonghan yang baru saja selesai mandi kala itu langsung duduk di lantai sembari menonton tv. Dengan cemilan seadanya dan ponsel yang berada di tangan kirinya Jeonghan tampak sibuk sekali. Padahal, ia hanya memainkan sebuah game.

Sang Alpha dominan tersebut baru saja keluar dari kamarnya menatap sang omega yang baru saja selesai mandi dan duduk di bawah sembari menonton tv. Tidak, sepertinya tv yang menontoni dia.

Seungcheol langsung mengambil hairdyer miliknya lalu duduk diatas sofa, tepat diatas Jeonghan yang sedang bermain game.

"Kemarilah."

Jeonghan yang masih sibuk bermain game tampak menyandarkan tubuhnya di sofa empuk milik sang Alpha. Sementara Seungcheol tersenyum, melepaskan handuk yang terpasang di kepala Jeonghan.

dinyalakannya hairdryer  dengan kekuatan maximal, dengan perlahan Seungcheol mengeringkan rambut halus nan wangi milik omeganya. Sesekali ia memisahkan bagian-bagian rambut milik Jeonghan agar rapi.

Tak sampai satu jam, rambut indah milik Jeonghan telah kering. Diambilnya sisir yang sudah Seungcheol sediakan dan perlahan mulai menyisir rambut halus milik Jeonghan. Seungcheol selalu suka dengan rambut Jeonghan. Tak hanya rambutnya, semuanya.

"Ikat rambutmu dimana?" Tanpa mengalihkan atensinya dari ponselnya, Jeonghan mengulurkan tangannya yang dimana ada satu ikat rambut berwarna hitam yang bertengger di pergelangan tangannya yang seputih susu tersebut.

Langsung saja, Seungcheol mengambil ikat rambut tersebut dan mengucir rambut Jeonghan. Jujur, rambut Jeonghan yang telah dikeringkan jadi sangat amat-amat licin hingga Seungcheol sendiri susah untuk mengikatnya.

Tetapi, Seungcheol berhasil, walaupun ada beberapa anak rambut yang masih tertinggal, ia berhasil membuat kuciran. Dan Seungcheol bangga dengan hasil karyanya. Langsung, ia mengambil ponsel milik Jeonghan, "Stay still. hasil karyaku harus diabadikan."

Jeonghan mendengus kesal. Pasalnya, ia tidak suka diganggu saat bermain game. Terlebih, itu adalah Seungcheol. Alpha dominan yang merupakan presiden mahasiswa yang sok tahu, selalu mengatur dan seenaknya. 

Kalopsia, Jeongcheol.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang