Kalopsia, Jeongcheol.

2. Kehidupan Seungcheol.

"Hii Seungcheol oppa!"

"Oii hyung!"

"Seungcheol-ah!"

"Goodmorning Mr. Choi."

Siapa yang tidak mengenal Choi Seungcheol? Lelaki tampan, gagah, dengan surainya yang hitam legam nan lembut itu. Apalagi tutur kata dan perilakunya yang sopan membuat semua orang senang dengan Seungcheol.

Ditambah lagi dirinya adalah anak bungsu dari keluarga Choi yang menjadi donatur Universitas Big Hybe. Dan yang lebih mengejutkannya lagi dirinya adalah Presiden Badan Eksekutif Mahasiswa yang taat akan aturan dan tegas.

Seperti tak ada kekurangan didalam diri Seungcheol. Sempurna tanpa adanya kekurangan yang tampak didalam dirinya. Merokok? Seungcheol membenci itu.

Siapa yang tidak akan jatuh ke Seungcheol? Sifatnya yang melindungi, tutur katanya yang sopan, apalagi senyumnya yang membuat kaum hawa jatuh kepadanya.

Katakan, siapa yang tidak jatuh kepada dirinya? Mungkin tidak ada. Bahkan, laki-laki pun suka dengannya.

Lelaki dengan surai hitam yang lembutnya itu datang dengan menggunakan cardigan hitam, kaus putih dan celana jeans cukup membuat dirinya menjadi pusat perhatian di Fakultas Hukum.

"Seungcheol-ah!"

Suara tersebut mengalihkan atensi pemuda yang berumur 20 tahun itu menoleh. Dirinya langsung tersenyum dan mengacak pelan surai milik temannya.

"Kenapa Shua?" Tanyanya dengan suara lembutnya. Dengan cepat Joshua memberikan beberapa berkas yang berisi sponsor yang bersedia memberikan dana untuk acara Ulang Tahun Universitas nanti.

"Untuk bintang tamunya, kita bisa undang Day6 dan Sheila On 7. Dana lebih dari cukup untuk nanggung biaya dua artis itu kok."

Seungcheol melihat beberapa berkas, mengangguk paham kala Joshua menjelaskan perihal Guest Stars. "Nanti lo obrolin lagi coba sama seksi publikasi, si Jimin. Ditambah diomongin HTM dan apa benefitnya."

Dengan cepat, Joshua langsung mencatat semua perintah Seungcheol tanpa ada kurang.

"Dan jangan lupa tanya sama Mingyu, dokumentasi gimana. Sama seksi dekorasi YooA tuh butuh apa. Kalau masih ada yang dibutuhkan, dana bisa diminta ke Jeongyeon. Segitu aja mungkin."

Joshua mengangguk, dirinya selesai mencatat kala Seungcheol selesai menjelaskan apa yang harus ia tinjau kembali.

"Joshua, padahal lo bisa ngasih di ruang BEM. Toh, kita juga rapat nanti. Jadwal gue kuliah juga nggak padat banget." Ujar Seungcheol sembari menatap heran lelaki didepannya ini.

Lelaki yang bernama Hong Jisoo tersebut hanya tersenyum manis sembari memperlihatkan gigi rapinya. Kali ini, ia hanya memakai sweater dan celana jeans.